Pengumuman itu membuat hati Key dan Tyo semakin resah, mereka memikirkan bagaimana kedepannya hubungan mereka, mereka takut, mereka ragu, tetapi mereka enggan berkomentar. Yang ada di pikiran mereka hanya masa depan mereka berdua, mereka lolos di tes itu, dan artinya mereka akan menjadi calon abdi negara, 10 tahun itu lama, apakah mereka bisa bertahan?Seharian Key tidak keluar kamar, Karina bingung dengan sikap anak perempuannya ini, seharusnya Key senang dengan kabar diterimanya dia di kepolisian, berarti sebentar lagi Key akan berhasil meraih mimpinya. Karina mengetuk kamar Key tetapi tak kunjung di buka, Karina semakin khawatir, tetapi Karina tidak menyerah dia tetap membujuk Key untuk keluar kamar.
"Key sayang kamu kenapa key? Sini cerita sama mama"
Hening tidak ada suara Key tetap bungkam dan akhirnya karina menyerah.Karina teringat sesuatu, dia langsung pergi ke rumah tetangganya yaitu rumah keluarga Greddy
"Assalamualaikum mba Ros mba Ros assalamualaikum" ucap Karina tergesa-gesa membuat yang punya rumah ikut panik
"Waalaikumsallam kenapa Rina? Kenapa? Astaghfirullah bikin aku kaget ajaa"
"Key ga mau keluar kamarnya mba dari tadi dia belum makan saya takut dia kenapa kenapa jadi saya mau masuk kamar Key lewat kamar Tyo mba" Karina hampir nangis menceritakan ini kepada Rosma.
"Tapi Rina, Tyo juga sama dia belum keluar dari tadi aku sudah lelah membujuknya Rina"
Jawaban Rosma membuat Karina semakin khawatir, sebenarnya apa yang mereka pikirkan bukankah seharusnya mereka merasa senang?
"Ini mau tidak mau harus kita dobrak Pintu mereka Rina, sebentar aku telpon mas Zein dulu" ucap Rosma
"Iya mba saya juga telpon mas Hafiz juga mba"
Mereka berdua menelpon suami masing-masing untuk cepat pulang karena keadaan semakin gawat.
"Assalamualaikum ma, kenapa??" Jawab Hafiz dan Zein bersamaan
"Anak anak ga mau keluar kamar pa dari tadi" ucap Rosma mewakilkan Karina
"Kayaknya kita harus mendobrak pintu kamar mereka deh" ucap Karina lalu disetujui oleh ketiganya.
"Oke zein gua ke kamar Key lo ke kamar Tyo nanti kita ketemu dikamar keduanya" ucap Hafiz papa Key
"Oke siap"
Akhirnya keempat orang tua menuju kamar anaknya masing-masing, Karina sedari tadi sudah mulai menangis karena khawatir lain halnya dengan Rosma perempuan itu malah kalem walaupun hatinya resah.
~Rumah Keluarga Dirgantara~
"Duh pah, papah kuat ga ngedobrak pintunya? Kalo ga kuat kita panggil orang lagi dah yaa" ucap Karina khawatir
"Tenang mah aku kan anak taekwondo masa iya ga bisa dobrak pintu"
"Yasudah, cepet ah pah ceper dobrak pintunya"
"Oke papah dobrak pintunya mama hitung yaa"
Hafiz mulai mendobrak pintu kamar Key, percobaan pertama gagal, kedua gagal dan ketiga
Braakk...
Pintu kamar Key berhasil terbuka
"Keyy" teriak Karina
~Rumah keluarga Greddy~
"Hadeh nih anak cowok bikin ribet aja si.." ucap Zein
"Yaelah bang itu anak lu juga kalee" ucap Rosma
Lalu Zein mencoba untuk mendobrak pintu kamar Tyo, saat Zein sedang ancang-ancang ketika itu pula pintu kamar Tyo terbuka, alhasil Zein jatuh di dekat kaki Tyo, Tyo yang baru bangun pun bingung dengan apa yang dilakukan dengan kedua orang tuanya ini.
"Aduhh... Tyo sakit nih kenapa dibuka si pintunya" ucap Zein kesakitan, Rosma dari tadi sudah tertawa terbahak bahak dan Tyo pun masih bingung.
"Apaan si pah, lagi juga ngapain si kaya tadi emang kenapa?" Tanya Tyo bingung
Rosma berhenti tertawa dan langsung menatap Tyo tajam, kalau sudah seperti ini Tyo harus waspada.
"Lu tau ga? Lu seharian ga keluar rumah bikin Mama sama papa khawatir, di gedor gedor pintu kaga lu buka, tadinya pengen gua biarin ternyata Key juga sama dari siang ga keluar kamar, emang kenapa si lu berdua?" Rosma mulai marah jika mamanya ini sudah pakai kata "lu gua" berarti udah marah besar banget.
"Emm anu ma" ucap Tyo
"Anu apa hah?"
"Wehh tolong kenapa ini pinggang sakit banget woy malah pada berantem heran gua mah aduuh" Zein yang masih terduduk di lantai menghentikan pertengkaran antara anak dan istrinya itu
"Mending kita ke rumah Hafizh ayo cepetan bangunin papa" ucap Zein lalu istri dan anaknya membantu Zein berdiri.
Zein berjalan menuruni tangga lalu pergi menuju rumah keluarga Dirgantara sedangkan Rosma dan Tyo lewat pintu yang menghubungkan ke kamar Key
"Ma itu papah kenapa si? Kan lebih dekat lewat sini" ucap Tyo
"Ga tau ah papah kamu mah aneh"
Saat masuk kamar Key keduanya dikejutkan oleh tangisan Karina Rosma langsung memeluk Karina sedangkan Tyo menghampiri Key.
"Tenang Naa tenang cerita pelan pelan kenapa sebenarnya Key?" Rosma mencoba membujuk Karina untuk berhenti menangis
"Key seharian di kamar ternyata dia" Karina masih sesenggukan
"Dia kenapa Na??"
"Nonton Drakor huaaaa" tangis Karina semakin pecah sedangkan yang lainnya semakin bingung.
"Maa emang ada yang salah yaa aku nonton Drakor" tanya Key
" Ga ada sayang.. ta tapi kamu bikin Mama khawatir" Karina memeluk Key.
"Assalamualaikum" ucap Zein
"Waalaikumsallam " ucap mereka serempak
"Loh mah, Yo, kok kalian udah sampe? Cepet amat?" Ucap Zein bingung
"Ya iya lah, orang kita lewat situ" ucap Rosma sambil menunjuk arah pintu yang menghubungkan ke kamar Tyo.
"Astaghfirullah lupa aku kalo ada jalan pintas"
Seketika semua tertawa. Tawa mereka terhenti saat Hafizh papah Key angkat bicara.
"Kita ke ruang keluarga bahas masalah kenapa kalian mengurung seharian di kamar" ucap Hafizh.
************
Halo guys aku kembali update, sorry yaa lamaa semoga cerita ini bisa kalian nikmati.
Jangan lupa coment and vote, karena itu berarti banget buat aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboyish Girl Vs Crazy Boy
Teen FictionSemua ini tentang benci dan cinta, selalu ribut tetapi enggan berpisah. Tentang seorang gadis tomboy dan seorang laki-laki yang di cap sebagai crazy boy. High rank #73 in anaksekolahan (19/05/2019) High rank #10 in polri (22/05/2019)