SMA PELITA RAYA
BRAK...
Tyo menggebrak meja Key, saat itu Key sedang Tidur.
"Woy!! Bangun woy!!" Key hanya melihatnya sekilas dengan tatapan horor, membuat Tyo bergidik ngeri.
Dia kenapa? Ga biasanya begini? Jangan jangan ada masalah?. Batin Tyo
Pelajaran berjalan dengan hitmat, Tyo selalu melirik Key memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa, tetapi gadis itu tetap tidur dengan wajah tertutup rambut panjangnya. Hingga suara memecah lamunan Tyo.
"Permisi bu, saya izin ke UKS boleh bu?" tanya seorang gadis
"Kamu kenapa Key?" ya, gadis itu adalah Key.
"Saya pusing bu"
"Baiklah" Bu Nina mengizinkan Key "tapi kamu harus di antar oleh Tyo"
Key melirik Tyo sebentar.
"Tyo antar Key sana"
"Oke bu"
Selama perjalanan menuju Uks Key Hanya diam seribu bahasa. Tyo mulai bingung dengan sikap temannya ini, yang notabenenya adalah calon tunangannya.
"Key lu tiduran aja, gue tungguin disini"
Key tetap diam, sampai akhirnya Tyo geram dengan sikap Key.
"Lo kenapa Key? Lo marah sama gue?" ucap Tyo lirih.
Hening.
"Lo kenapa si? Coba cerita sama gue!"
Tetap hening.
Tyo sudah mulai emosi dengan sikap Key yang seperti ini, Tyo lebih baik di maki maki oleh Key dari pada dia diam seperti ini.
"Maafin gue Key kalo gue punya salah sama lo" ucap Tyo lirih
Key bangun dari tempat berbaringnya
"Lo kenapa harus ikut-ikutan si?" tanya Key dengan tatapan datar. Membuat Tyo bingung.
"Lo kenapa ikut-ikutan jadiin gue bahan taruhannya si Geri" ucap Key tetap datar, membuat Tyo bungkam.
"Lo kan temen gue dari kecil, lo juga harusnya jagain gue, kenapa lo jadiin gue bahan taruhan"
"Lo jahat yo, lo brengsek, gue benci" tetap datar
"Bu..bu..bukan gitu Key," ucap Tyo terbata bata "Gue kira bukan lo yang di jadiin taruhan sama anak-anak"
"Cih, masih aja ngelak"
"Geri udah gue pukulin kemaren"
"Buat apa lo ngotorin tangan lo? Sedangkan lo juga terlibat?" ucap Key dengan tatapan tetap datar
"Maafin gue Key"
"Cih, mulai sekarang lo jangan deket-deket gue lagi!!" pinta Key
"Gue harus lakuin apa biar lo maafin gue Key?"
"Lo jauhin gue" Key semakin dingin, sikapnya sudah tak seperti biasanya. "Setelah gue bisa maafin lo, gue bakal ngajal lo kerumah gue untuk makan malam bareng"
"Tapi kan kita emang sering makan bareng, dari kecil lagi. Lo lupa Key?" jawab Tyo polos.
"Ya untuk sekarang ini, lo ga boleh dateng kerumah gue dulu, sebelom gue yang minta"
"Oke, jangan lama-lama yaa gue bakal kangen sama lo" Tyo mengacak-ngacak rambut Key.
Gue sebenernya gabisa marah dari lu yo, karena lu udh bikin mood gue ancur, mending gue kerjain lo, seberapa tahan lo gue diemin. Batin Key sambil tersenyum puas
"Key lo kenapa senyum-senyum kek orang gila gitu sendirian?"
"Ehh....eh..ekhemm" Key berdehem "Lo boleh pergi dari sini, gue mau sendiri"
"Beneran?" tak ada jawaban dari Key "okelah kalo ada apa apa telpon gue aja ya"
Tyo meninggalkan Key di UKS.
"Ahahahha gue kerjain lo yo" seketika tawa Key pecah. Key langsung menuju kelasnya.
Kring....
Bel istirahat berbunyi, semua murid SMA PELITA RAYA berhamburan menuju kantin, tak terkecuali Key dan sahabatnya Frischa, karena Key dan Frischa tidak satu kelas, Key jadi jarang curhat bareng dengan sahabatnya ini.
"Key emang lo pacaran sama Geri?" tanya Frischa sambil makan baso yang sudah di pesanya
"Lo tau dari mana?" jawab Key datar
"Yaelah, Key gue kan satu kelas sama dia"
"Udah putus"
"Hah seriusan? Emng lo kapan jadiannya? Frischa kaget dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini
"Cih, dia cuma jadiin gue bahan taruhan, dan yang bikin mood gue ancur su Tyo jga ikut-ikutan"
"Hah? Serius lo? Pangeran lo juga ikutan? Kayaknya gua banyak ketinggalan berita deh"
"Iyalah secara lo kan anak eksak, jadi yang lo pikirin cuma rumus, arti, zat, sama kandungan" cibir Key
"Yaelah lo juga pinter Key, karena kelas gue kelebihan muatan aja jadinya lo masuk 12IPA2"
"Au ah gue muak ngomongin yg beginian"
"Eh berarti sekarang lo lagi musuhan sama Tyo?"
"Iya gue lagi kesel aja, gue si ga marah sama dia, gue lagi ngerjain dia, seberapa kuat dia gue diemin. Udahlah makan aja"
Setalah obrolan tersebut mereka hanyut dengan makanan mereka.
Di sisi lain ada Tyo yang sedang mengintrogasi teman-temannya."Kenapa lo ga bilang kalo cewe taruhannya itu Key?" Tanya Tyo kepada teman-temannya
Rian dan Fredy bungkam
"Cih, kalo kita bilang, mana mungkin boleh sama lo" jawab Geri seenak jidat
"Maksud lo apa?"
"Lo suka kan sama Key?"
"Gue udah pernah bilang sama lo!! Kalk gue disuruh jagain dia!!" bentak Tyo
"Cih, bilang aja lo suka" cibir Geri
Bug..
Satu pukulan mendarat di wajah Geri dan membuat suasana kantin menjadi menegang.
"Maksud lo apa nonjok gue huh??" tanya Geri dengan emosi yang sudah mulai memuncak
Bug..
Pukulan demi pukulan mereka hantam, membuat keadaan kantin menjadi riuh, Fredy dan Rian kewalahan memisahkan kedua sahabatnya ini, samapai akhirnya Pak Nurdin selaku guru BK menghampiri keduanya.
"Kalian berdua ikut keruangan bapak" ucap pak Nurdin. "Kalian semua bubar"
Key menghampiri Rian dan Fredy
"Kenapa bisa begini?" tanya Key dengan nada sedikit Emosi
"Tadi Tyo introgasi kita, kenapa Cewek yg jdi bahan taruhan itu lo?" jawab Fredy
"Terus?"
"Terus Tyo nonjok si Geri" lanjut Rian
"Oh" jawab Key
"Sial lo, kita udah jawab panjang lebar juga" Key langaung meninggalkan keduanya
"Lo berdua itu brengsek!! Kenapa temen gue di jadiin bahan taruhan huh?" tanya Frischa
"Kita pengen liat reaksi Tyo, eh gataunya begini" ucap Rian
"Emang gada cara lain huh?"
"Gatau"
"Dasar gila!!!" Frischa mengejar Key yang sudah ga keliatan di kantin
........._______..........
Cuap cuap author
Sorry kalo adaa typo&kata-kata kasar
Voment jangan lupa dong
Owhh iya author mau ngucapin
DIRGAHAYU KABUPATEN TANGERANG KE-75
MENUJU TANGERANG GEMILANG
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboyish Girl Vs Crazy Boy
Fiksi RemajaSemua ini tentang benci dan cinta, selalu ribut tetapi enggan berpisah. Tentang seorang gadis tomboy dan seorang laki-laki yang di cap sebagai crazy boy. High rank #73 in anaksekolahan (19/05/2019) High rank #10 in polri (22/05/2019)