20 - Should it?

1.3K 144 12
                                    

Mungkin sudah tiga hari ini Baekhyun hanya bisa berdiam diri didepan ruangan sang istri tanpa diperbolehkan tahu kabarnya sama sekali. Mengerikan bukan? mungkin ini adalah pembalasan dari tuhan atas segala yang ia lakukan. Pria yang terlihat berantakan dengan mata hitamnya itu mengacak rambutnya frustasi lagi.

"Apakah kau tidak lapar?" Tanya seorang yang beberapa hari lalu membantunya terlepas dari Jongin.

Baekhyun menoleh, "Tidak. Aku hanya ingin makan setelah bertemu dengan istriku"

Kim Jongdae menghela nafasnya, "Maafkan adikku yang tempo hari sudah membuatmu babak belur. Bahkan wajah tampanmu sekarang masih terdapat memar disana"

Baekhyun tersenyum kecil, "Tak apa, aku pantas mendapatkannya"

Baekhyun mengubah posisinya, "Apakah aku boleh menanyakan kabar Hara lewat dirimu?"

Belum sempat Jongdae menjawab, suara seorang sudah dulu menjawabnya. Seseorang yang sedang mengibarkan bendera perang dengan dokter muda yang malang itu.

"Tak boleh" Ucap Jongin sarkas.

Baekhyun menoleh dimana suara jtu berasal, maniknya menatap mata Jongin yang memancarakan kebencian serta amarah disana. Apakah tak boleh suami menanakan kabar sang istri?

"Jongin" Tegur Jongdae kepada adiknya itu.

Jongin tidak membalas perkataan kakak lelainya itu, matanya masih saja menatap tajam suami dari wanita yang selalu ada dipikirannya.

"Dirinya adalah suami dari Hara, Jongin" Jongdae bangkit dari duduknya, adiknya itu memang benar-benar dapat membuat pria berkulit putih itu pecah.

"Aku tidak peduli itu, hyung" Ucap Jongin sebelum akhirnya memasukan dirinya kedalam ruangan sang istri dari Byun Baekhyun.

Menatap kepergian Baekhyun yang dapat langsung masuk ke ruangan sang istri tanpa memperdulikan apapun membuat senyuman miris Byun Baekhyun tampilkan diwajah tampannya. Bahkan dimalam kejadian itu, Baekhyun dengan tak tahu malu memeluk sang ibu mertua dan memeluk sang ayah mertua karna merasa bersalah.

Baekhyun tersadar dari lamunannya saat pundaknya disentuh seseorang, "Apakah kau tidak lapar?" Tanya seorang wanita tua yang tak lain adalah ibu dari Hara.

Baekhyun tersenyum kecut, "Aku tak ingin makan apapun sebelum Hara terbangun sie omeoni"

"Sudah tiga hari kau belum mengisi energi Baekhyun. Bagaimana bisa kau terjaga menunggu Hara jika kau saja tak punya energi sama sekali? jadi ayo kita mengisi perutmu sebelum akhirnya kau boleh lagi menunggu Hara terbangun"

 Bagaimana bisa kau terjaga menunggu Hara jika kau saja tak punya energi sama sekali? jadi ayo kita mengisi perutmu sebelum akhirnya kau boleh lagi menunggu Hara terbangun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari belakangan ini Baekhyun hanya bisa terduduk didepan ruang kamar indap Hara. Tanpa bisa memasukinya karna Jongin yang selalu terjaga didalam kamar bersama sang istri.

Baekhyun menghela nafasnya, membuat sang obu mertua kini menatap menantunya yang sedang dalam masalah ini. Walaupun awalnya merasa kecewa saat mendengar penjelasn Baekhyun, tapi ia sedikit lega saat mengetahui keduanya sudah saling mencintai.

Butterfly Effect ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang