Lelaki yang bekerja sebagai dokter itu melajukan mobilnya dengan pelan. Bayang-bayang memori saat bersama wanitanya melintas begitu saja saat mobilnya melewati beberapa tempat penuh kenangan dengan wanita nya itu.
Begitu banyak kenangan. Dimana dirinya yang bertengkar hanya karna radio mobil dijalan yang sekarang ia lintasi, bagaimana ributnya mereka ketika ingin memilih tempat makan dan bertengkar karna hal-hal kecil lainnya.
Baekhyun menaikan ujung bibirnya yang membentuk sebuah senyuman kecil diwajah tampannya. Pria itu melirik arloji dilengannya, sepertinya tak masalah untuk pergi sebentar kesana.
Pria bermarga Byun itu memasukan tangannya disaku celananya, berjalan dengan pelan sambil menikmati semilir angin yang menerpa langsung kekulit nya.
Baekhyun berjalan dengan pikiran yang dipenuhi oleh dia. Berjalan dengan santai dijembatan Sungai Han. Ia benar, Sungai Han yang disukai istrinya, maksudnya mantan istrinya, Hara. Wanita itu pernah bilang pada Baekhyun, jika biasanya di drama para manusia yang sedang putus asa dan membutuhkan tempat yang tenang akan datang ke tempat yang sunyi dan nyaman, yaitu Sungai Han.
Maka dari itu, Baekhyun datang kesini. Bukan, bukan karna dirinya sedang kalut dan putus asa, tapi untuk memutar-mutar memori bersama Hara disini. Disini sangat banyak memori tentang dirinya dan Hara. Dimulai dari tawa, canda, tangis hingga cemburu. Semua ada disini.
Baekhyun tersenyum kecut saat dirinya duduk disalah satu bangku disana. Tempat yang sekarang ia duduki adalah tempat yang sama saat Baekhyun melihat Hara dan Jongin berpelukan yang mampu membuat hati Baekhyun memanas bagaikan bara api kala itu.
Iya benar, kala itu.
Jika boleh meminta dihadapah Hara, Baekhyun ingin rumah tangga mereka berdua kembali seperti semula. Seperti semula dengan perkataan yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. Karna sungguh, Baekhyun sangat merindukan wanita yang mengisi hatinya itu.
Merindukan wangi tubuhnya, merindukan tawanya, merindukan senyumnya, merindukan pelukan hangatnya, intinya Baekhyun merindukan semua tentang wanita itu.
Baekhyun mengacak rambutnya frustasi, beberapa hari lagi dirinya akan meninggalkan negara ini. Negara dimana penuh kisah tentang dirinya dan juga Hara. Negara yang akan selalu ia rindukan walaupun didalamnya terisi rasa sakit jika diingat.
Ponsel Baekhyun mendering, tanpa basa-basi pun pria itu menaruh benda persegi panjang ditelinganya.
"Halo, ada apa appa?"
"..."
"Bagaimana appa dan eomma tau jika aku akan dipindahkan ke rumah sakit di China?"
"..."
"Baiklah, Baekhyun akan datang kerumah appa segera"
Dan setelah sambungan telepon itu terputus, Baekhyun bangkit dari duduknya. Lelaki itu membuang nafasnya terlebih dulu sebelum akhirnya memutar balik tubuhnya dan pergi menjauh dari tempat yang penuh kisah rumah tangga yang sekarang sudah usang itu.
Mobil hitam milik Baekhyun berhenti didepan rumah mewah milik kedua orang tuanya itu. Dokter muda itu keluar dari mobilnya dan langsung masuk kedalam rumah yang sudah lama tak ia kunjungi, mungkin sudah 2 tahun pria itu tidak mengunjungi orang tuanya.
"Kau sudah datang?" Suara bass milik sang ayah membuat langkah Baekhyun berhenti sejenak, sebelum akhirnya kembali melangkahkan kakinya ke ruang keluarga Byun itu.
Byun Yohan, lelaki yang sudah tua namun tetap terlihat tampan itu ayah Baekhyu yang berprofesi sebagai pengusaha. Pria tua itu menyesap kopi hitamnya saat anak lelakinya duduk disampingnya.
"Mengapa appa memanggilku kesini? ini tak ada sangkut pautnya dengan meneruskan perusahaankan?"
Byun Yohan terkekeh mendengar penunturan anaknya itu.
"Tidak Baekhyun, appa masih bisa memengang perusahaan. Tapi, jika nanti appa sudah tua, baru kau yang meneruskannya"
Belum sempat menjawab sang ibu—Byun Hyeyoon yang tiba-tiba datang langsung membatalkan aksi protes yang ingin keluar dari mulut Baekhyun itu.
"Appa-mu benar Baekhyun. Tak lucu jika eomma yang menggantikannya"Ucap Hyeyoon yang hanya bisa dibalas putaran bola mata oleh anaknya itu.
"Appa dan Eomma ingin membicarakan apa sampai aku harus datang kemari?"
"Jadi kau malas untuk datang kerumah Baekhyun?" Perkataan ibunya mampu membuat Baekhyun melompat kecil karna terkejut.
"Bukan karna itu eomma, tapi aku ingin membereskan barangku sebelum terbang ke China"
Baekhyun menggulung jas kerjanya sampai siku, mengacak rambutnya pelan sebelum akhirnya sang kepala keluarga berucap.
"Kau ingat Kim Jennie? anak dari adikku, Kim Heechul"
Baekhyun menganggukan kepalanya.
"Ia tinggal disini beberapa tahun belakang ini dan karna kau ingin pergi ke China, aku ingin kau pergi bersama Jennie karna sebelumnya wanita itu pernah tinggal lama disana sampai akhirnya memutuskan kembali ke Korea tanpa alasan"
Baekhyun menatap ketiga orang yang sedang duduk disekitarnya. Namun, manik matanya lebih terfokus dengan saudara jauhnya yang sudah berubah drastis itu. Bahkan, Baekhyun tidak yakin jika itu adalah anak dari Kim Heechul yang bernama Kim Jennie. Pasalnya wanita yang ada didepannya ini adalah wanita cantik berbeda dengan Kim Jennie yang dulu ia lihat. Jika dulu Jennie adalah orang yang alay dan sangat jelek, maka Jennie yang sekarang adalah wanita cantik dan jelita.
"Kau ingat dengannya?" Suara Byun Hyeyoon alias ibu Baekhyun mengalihkan pandangan Baekhyun.
"Iya" Penggal Baekhyun yang mengalihkan pandangannya kearah Jennie kembali, "Kau adalah wanita yang dulu sangat alay dan sangat jelek, bahkan dulu kau selalu menarik rambutku saat aku menggambil mainanmu"
Ucapan Baekhyun membuat wanita bernama Kim Jennie itu tersenyum kaku, "Astaga, kau masih mengingatnya oppa?"
"Bagaimana aku bisa melupakan orang yang selalu mengganggu diriku saat bermain dulu?"
Mata anak dari Kim Heechul itu memicing kearah saudaranya lelakinya itu, "Serta orang yang selalu memukuli serta meledekimu sampai menangis" Ucap Jennie yang membuat kedua orang tua Baekhyun tertawa, kecuali lelaki yang bekerja sebagai dokter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect ✔️
Fanfic[Complete] Butterfly Effect, teori kekacauan yang di mana perubahan kecil pada satu dalam suatu sistem dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan. Hidup Jung Hara seketika berubah 360 derajat setelah kejadian yang mengharuskan dirinya hidup...