Baekhyun diam didepan balkon kamar apartemen yang akan ia tempati hingga beberapa tahun kedepan. Tadi malam ia akhirnya sampai pada apartemen yang dibelikan oleh appanya itu. Baekhyun menghela nafasnya berat, ia memikirkan sesuatu.
"Sepertinya kau sedang ada masalah ya?" Suara Jennie mampu membuatnya memutarkan badannya, hingga manik Baekhyun mendapati tubuh pendek Jennie yang sedang memeluk boneka beruangnya itu.
"Tidak" Balas Baekhyun singkat.
Jennie memutar bola matanya, "Ayolah oppa, kau tak bisa berbohong didepan wanita atau mungkin kau tidak jago berbohong ya?"
Baekhyun berdecak dengan tangan yang mengacak rambutnya hingga berantakan, membuat wanita dibelakang nya itu menatap saudara lelaki nya itu heran.
"Kau frustasi karna belum memberitahu kekasihmu ya?"
Baekhyun memutar tubuhnya kembali, menatap Jennie yang sedang menampilkan wajah tidak berdosanya itu.
"Astaga, apakah kau bisa diam?"
Jennie yang mndengar itupun melipat bibirnya menjadi bebek, lalu mengembangkan pipinya, "Aku hanya ingin membantu dirimu saja, dasar oppa jahat!" Pekiknya.
Jennie memutar tubuhnya, namun langkahnya berhenti saat mendengar ucapan Baekhyun.
"Kau ingat wanita berpakaian gaun tadi malam yang sedang memegang seorang anak lelaki berpakaian lengkap dengan tuxedo hitam?"
Jennie memutar tubuhnya agar memudahkan akses perbincangan dirinya dengan Baekhyun, "Iya. Ada apa dengan itu?"
Baekhyun menunduk, "Aku seperti mengenal wanita itu walaupun hanya melihat dari punggungnya saja. Wanita yang selalu menghantui pikiranku 5 tahun belakangan ini"
Jennie menaik turunkan kepalanya tanda mengerti, "Mungkin oppa salah lihat atau mungin itu adalah orang yang berbeda. Tapi, aku tak tahu mungkin juga itu adalah wanita yang kau cari"
Jika boleh jujur Jongin frustasi sekarang. Bagaimana tidak? sehabis acara makan malam yang sangat canggung itu, sepulangnya Hara diam tanpa berkata apapun. Bahkan Jongin rela tidak bekerja demi noona-nya itu.
Sekarang, disinilah Jongin berada. Didepan kamar Hara, didampingi oleh anaknya Taeoh.
"Apakah mommy tak ingin keluar appa?"
Pertanyaan itu membuat Jongin menatap anaknya itu, "Appa tidak tahu, ayo kita ketuk lagi pintunya"
Dan setelah mengucapkan itu, kedua pria manis itu sama-sama mengetuk pintu kamar coklat milik Hara. Namun, hasilnya adalah Jongin yang menghela nafas kasar karna hasilnya berujung sia-sia.
"Appa ingin kemana?" Tanya Taeoh yang melihat ayahnya itu berjalan menjauh dari pintu kamar Hara.
Jongin menoleh sebentar, "Ingin menonton televisi, kau bermain saja dulu, mungkin mommy belum ingin keluar" Lalu kembali berjalan meninggalkan Taeoh sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect ✔️
Fanfiction[Complete] Butterfly Effect, teori kekacauan yang di mana perubahan kecil pada satu dalam suatu sistem dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan. Hidup Jung Hara seketika berubah 360 derajat setelah kejadian yang mengharuskan dirinya hidup...