Seoul, 2005
Anak kecil berusia sekitar 8 tahun dan memiliki kulit sedikit cokelat itu berjalan santai dengan sebuah tali ditangannya yang mengikat anjing peliharannya yang sedang berjalan disamping anak itu."Monggu-ya kau ingin pergi kemana hmm?".
Guk guk
Bocah kecil itu terkekeh geli saat anjing pudel mungil itu menggonggong kearahnya.
"Arra arra~ tempat favoritmu hanyalah taman".
Lalu mereka berjalan kearah taman yang terletak dipusat kota.
Setelah sampai keduanya berjalan memasuki area taman yang cukup ramai karena hari ini adalah akhir pekan, banyak orang yang menghabiskan waktu luang mereka dengan keluarganya di taman ini.
Guk guk
Guk guk
"Apa?".
Tanya bocah itu saat anjingnya terus menggonggong.
Guk guk
Guk guk
"Ahh ice cream, kau ingin ice cream Monggu-ya?".
Guk!
"Baiklah mari kita membeli ice cream".
Bocah itu berjalan kearah truk ice cream yang berada di ujung taman.
"Ahjussi, aku ingin 2 ice cream vanila".
Setelah mendapatkan ice cream yang diinginkan, bocah itupun celingukkan untuk mencari bangku kosong. Dan matanya berbinar saat menemukan bangku kosong didekat sebuah pohon, lantas iapun mengiring anjingnya untuk berjalan kearah sana.
"Cha~ Monggu-ya ini ice cream mu".
"Hikss.. hikss..".
"Eoh?".
"Hikss.. hikss..".
"Monggu-ya kau dengar suara seseorang menangis?".
Hng
Monggu hanya memiringkan kepalanya pada sang majikan pertanda ia tidak mengerti maksud majikannya.
"Tunggu sebentar ya".
Lalu bocah itupun mencari sumber tangisan yang ia kira ada disekitar pohon dibelakangnya. Dan benar saja ia melihat seorang bocah lelaki seusianya sedang berjongkok dan menangis.
"Hei kenapa menangis?". Bocah itu memberanikan diri untuk mendekat dan mendekat.
Bocah yang sedang menangis itupun mendongakkan kepalanya dan tertegun saat seseorang bertanya padanya.
"A-aku.. aku.. tersesat..".
"Benarkah?".
"Emm.. aku kehilangan eomma dan adikku dikeramaian".
"Ahh seperti itu apa kau tahu tempat tinggalmu?". Bocah itupun mengangguk lucu membuat bocah yang satunya menghela nafas lega.
"Kalau begitu aku aku akan mengantarmu pulang bagaimana?".
"Benarkah?!".
"Iya, sebelumnya namamu siapa?".
"Namaku Byun Luhan, kau bisa memanggilku Lulu".
"Ah namaku Kim Jongin, kau bisa memanggilku Kai".
"Hai Kai senang bertemu denganmu".
"Kalau begitu mari kita duduk di bangku depan, Monggu sudah menunggu".
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHOOSE [✔]
FanfictionCinta segitiga yang terjadi di antara kedua putranya membuat Heechul teringat kejadian 20 puluh tahun lalu yang menimpa keluarganya. Apa yang akan ia lakukan jika hal tersebut terulang kembali pada anak-anaknya?