"Aghh..".
"Mhh..".
Luhan melenguh tertahan saat Sehun terus menerus melumat bibirnya.
Tubuh keduanya telanjang dan tertutupi selimut hitam milik Sehun, pria albino itu mencium Luhan seolah-olah tak ada hari esok.
"Sse-hun.. aghh... Sehunna".
Luhan berhasil melepaskan tautan bibir mereka, namun jarak bibir mereka sangatlah dekat membuat Luhan bisa merasakan nafas Sehun.
"Aku harus pulang".
"Pulang? Ini sudah malam sebaiknya kau menginap".
"Tadinya begitu, tapi besok aku ada presentasi lagi. Jadi aku harus mempersiapkannya".
"Tidak bisa besok saja? Aku masih merindukanmu".
"Tidak, jika aku terus berada disini mungkin kau akan terus mengajakku untuk bercinta".
"Hei sayang ayolah".
"Tidak Hunnie ini benar-benar penting".
"Baiklah tapi satu ronde lagi, dan kau tidak boleh menolak!!".
"A-apa.. nghh..".
Sebelum Luhan protes, Sehun sudah lebih dulu menggerakan pinggulnya dan mengajak Luhan untuk menikmati persatuan tubuh mereka.
~
Disisi lain seorang pria yang hampir menginjak kepala empat itu duduk resah di atas sofa dengan tangan yang bergetar hebat, tiba-tiba kilas balik tentang kejadian 20 tahun yang lalu melintas begitu saja dikepalanya.
Kejadian yang membuatnya merasakan trauma hingga saat ini.
~
"Kau benar-benar ingin pulang?".
Sehun merengek saat mereka sedang berada didepan lift.
"Tentu saja, jika tidak mana mungkin aku berdiri disini".
"Ayolah Hannie menginap saja ya ya ya".
"Astaga Sehun memangnya kau tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan, eoh?".
"Aku.. aku..".
"Nah kan. Sudah lebih baik kita fokus pada pekerjaan kita masing-masing, weekend nanti aku janji kita akan pergi kencan".
"Kau janji?".
"Hmm".
"Jawab dengan benar!".
"Iya aku janji!".
"Bagus".
Sehun menangkup wajah Luhan dan mengecup bibir kekasih cantiknya itu.
"Masuklah... hati-hati dijalan, setelah sampai kabari aku".
"Hmm.. aku pulang".
Blam
Brmm
Sehun melambai kearah mobil Luhan yang menjauh.
"Hahh... aku semakin mencintainya".
~
Blam
"Hah dia masih kekanak-kanakan".
Luhan terkekeh geli saat mengingat tingkah manja kekasih albinonya itu.
Kemudian kaki mungilnya ia langkahkan menuju rumah.
Cklek~
"Aku pulang".
Luhan mengernyit saat dirasa rumahnya sangat sepi, ahh mungkin Baekhyun belum pulang jadi rumahnya terlihat lebih sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHOOSE [✔]
FanficCinta segitiga yang terjadi di antara kedua putranya membuat Heechul teringat kejadian 20 puluh tahun lalu yang menimpa keluarganya. Apa yang akan ia lakukan jika hal tersebut terulang kembali pada anak-anaknya?