Kedua bibir itu masih sibuk saling menghisap mengabaikan rintikan hujan yang mulai mengguyur langit malam Seoul.
~"Mmhh..."
Setelah berciuman selama satu menit akhirnya Sehun melepaskan tautan bibir mereka saat dirasa Luhan sudah mulai kehabisan nafasnya. Wajah Luhan yang memerah dengan nafas terengah cukup mempesona baginya.
"Luhan/Sehun". Keduanya terkekeh saat tak sengaja berujar secara bersamaan.
"Kau duluan". Luhan berujar pertama setelah menghentikan tawanya.
Sehun sendiri sedikit berdeham lalu mengubah raut wajahnya menjadi serius, pria itu menggenggam kedua tangan Luhan dan menatap lurus kearah iris yang mirip dengan rusa itu.
"Luhan aku tahu kita baru bertemu dan belum lama ini kita menjadi teman.. aku ingin mengungkapkan sesuatu... sebenarnya aku menyukaimu- ah ani.. maksudku aku mencintaimu sejak pertemuan tak sengaja kita di kedai bubble tea itu. Sejak saat itu aku tak pernah berhenti memikirkan tentangmu.. aku selalu berdoa agar kita segera dipertemukan kembali.. dan saat aku melihatmu diperpustakaan kampus aku senang sekali, dan aku merasa rasa sayangku padamu semakin bertambah setelahnya. Jadi... Luhan maukah kau menjadi kekasihku?".
Luhan memerah malu saat mendengar ungkapan Sehun, pria cantik itu membalas genggaman Sehun kemudian berujar.
"Ne Sehun sebenarnya aku juga menyukaimu saat pertemuan kita di kedai bubble tea itu.. tapi aku masih ragu, apakah rasa suka ini bersifat sementara atau tidak-...".
"Dan aku yakin rasa suka itu bukan sementara". Potong Sehun yakin.
"Jadi.. maukah kau membangun cinta bersamaku?". Luhan mengangguk pelan sambil tersenyum membuat Sehun ikut tersenyum.
"Jadi apakah kita sepasang kekasih sekarang?". Tanya Luhan malu-malu.
"Tentu saja sayang".
Astaga Luhan hampir saja menjerit kesenangan saat memanggilnya dengan kata sayang. Sehun mengusap kedua pipi Luhan yang memerah.
DUARR
Luhan berjengit saat tiba-tiba terdengar suara gemuruh kencang yang membuatnya terkejut, ugh ia sangat membenci suara gemuruh.
"Hei kau tidak apa-apa?". Sehun menenangkan tubuh Luhan yang bergetar. "Aku.. aku hanya tidak suka suara gemuruh.. aku takut".
"Hei jangan takut hmm aku akan memelukmu". Luhan hanya mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Sehun.
~ LET ME CHOOSE ~
"Ngghh..".
Luhan melenguh saat merasakan sinar matahari menyinari wajahnya. Pria cantik itu bangun dari tidurnya lalu merentangkan kedua tangannya sambil menggeliat.
"Kau sudah bangun Hannie?". Sehun yang baru selesai membuka gorden menoleh ke belakang saat mendengar lenguhan dari kekasihnya itu.
"Eoh! Aku menginap rupanya".
"Iya kemarin hujannya deras sekali bahkan pagi ini masih gerimis. Sebaiknya kau mencuci muka, aku akan menyiapkan sarapan untuk kita hmm". Sehun mengecup kening Luhan membuat pria cantik itu merona hebat mendapatkan perlakuan manis dari kekasih barunya.
~
"Aku tak tahu ternyata kau pandai memasak". Sehun menoleh ke belakang saat mendengar suara Luhan yang baru masuk ke dapur.
"Saat aku di Inggris aku terbiasa tinggal sendiri jadi ya.. aku cukup mahir memasak".
"Heol~ daebak".
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHOOSE [✔]
FanficCinta segitiga yang terjadi di antara kedua putranya membuat Heechul teringat kejadian 20 puluh tahun lalu yang menimpa keluarganya. Apa yang akan ia lakukan jika hal tersebut terulang kembali pada anak-anaknya?