Bagian 40

776 42 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

Raja. Pria itu sama sekali belum menghubunginya sejak kejadian pasar malam itu, pria itu tidak meminta maaf kepadanya perihal meninggalkannya di toilet sendirian. Dasar pria tidak punya perasaan! Ratu ini masih pacarnya, meskipun hubungan keduanya tidak sebaik dulu, tapi setidaknya meminta maaf kepadanya karena telah meninggalkannya di toilet sendirian. Memangnya tidak merasa bersalah kah laki-laki itu kepadanya!

Bodoh! Ratu mengumpat dalam hati. Bodoh sekali dirinya mau saja menerima ajakan Raja yang jelas-jelas sering mempermainkan perasaan serta hatinya, kan berakhir sad! Pria itu dengan tega meninggalkannya sendirian di toilet. Lalu setelah itu tidak mengabarinya dan tidak mau meminta maaf.

Ratu tidak bisa menolak semua yang berhubungan dengan Raja.

"Udah gue bilang jangan dekat-dekat Kak Raja lagi! Bandel banget jadi perempuan," ujar Ana sedikit emosi.

Ratu menceritakan semua kejadian malam kemarin. Ana dan Yora kesal setengah mati kepada Ratu yang masih saja berdekatan dengan Raja, sudah tau pria itu yang membuat dirinya menangis tetapi malah melupakan semua itu dan seolah baik-baik saja, sungguh! Yang sekarang di kesali bukan lagi Raja melainkan Ratu. Gadis lugu ini terlalu baik dengan sekitar tanpa mau melihat situasi.

"Gue gak bisa jauhin Kak Raja, Na," lirih Ratu pelan.

"Bisa kalo ada niat!" balas Ana sangat yakin.

"Bisa Ra, mau ya jauhin Kak Raja. Demi hati lo juga kok. Liat kalo lo masih dekat dengan Kak Raja lo terus nangis dan hati lo tambah sakit karena perlakukan dia, lo kuat." timpal Yora lebih kalem. Tidak ada emosi di diri Yora.

Ratu mendongakan kepalanya lalu menatap sendu kearah Ana dan Yora. Susah untuk dirinya melakukan hal itu, menolak ajakan Raja saja rasanya berat, apalagi menjauhi pria itu. Tapi benar apa yang di bilang Yora, hatinya butuh waktu buat menata yang sudah rusak ini. Ia butuh waktu untuk bisa merasakan kejamnya dunia luar ini.

"Bantu gue ya. Bantu gue buat lupain Kak Raja," ucap Ratu menatap keduanya.

Ana dan Yora tersenyum saat mendengar kalimat gadis itu barusan. Lalu setelah itu mereka mengangguk bersamaan, hanya mereka yang bisa membantu Ratu untuk melupakan Raja, Rafael dan Randi? Tidak! Mereka pasti berada di pihak Raja bukan dirinya.

"Serain semuanya ke gue!" ucap Ana sungguh-sungguh.

****

"Gimana usaha gue buat Raja balik lagi ke gue?"

"Hah?" cengo Ratu.

Pasalnya Ratu baru saja duduk di bangkunya lalu tiba-tiba Athaya duduk di bangku di depanya. Dan berbicara yang membuat Ratu bingung.

"Gak susah buat narik perhatian Raja," kata gadis itu seraya tersenyum sinis.

Ratu masih diam tak bersuara, dirinya masih belum menemukan kemana arah pembicaraannya kali ini.

"Pasar malam." singkat Athaya dengan Ratu yang langsung paham.

Detik itu juga ingatan Ratu langsung berputar saat kejadian itu, ternyata Raja meninggalkannya demi Athaya. Dia pacarnya tetapi kenapa sekarang Athaya yang menjadi prioritas Raja bukan dirinya lagi? Memangnya siapa Athaya? Hanya gadis masa lalu Raja.

"Thanks udah mau ngasih jawaban sama rasa penasaran gue," balas Ratu dengan kalem. Mencoba tidak terpancing.

Marah? Kesal? Tentu saja! Ternyata orang yang Ratu prioritaskan ternyata memprioritaskan orang lain. Tidak apa jika dirinya dan Raja belum memiliki hubungan, tetapi sekarang kan dirinya dan Raja sudah menjalin hubungan, lalu jika Raja kalah dengan masa lalunya untuk apa Raja masih mempertahankannya. Jika hanya untuk melukai hatinya, tentu saja Raja berhasil! Pria kaku itu berhasil membuat Ratu tersiksa akan semuanya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang