Bagian 36

1.2K 36 1
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat mencoba

Raja. Posisi pria itu sekarang tengah duduk di balkon kamarnya dengan disandingkan susu coklat yang masih hangat, fisiknya berada di sini tetapi pikiranya melayang mengingat sikap Ratu yang berbeda saat di belakang sekolah. Mereka baru menjalin hubungan lalu apa maksud dari ucapan Ratu saat itu, memangnya siapa yang mau meninggalkan gadis itu.

Terdengar suara pesan masuk dari ponselnya, ia pun mengeceknya dan tertera nama Athaya disana. Untuk apa lagi gadis itu menghubunginya, apakah belum cukup penolakan saat di cafe kemarin. Tadinya Raja tidak berminat membalas pesan dari Athaya, tetapi pernyataan Athaya membuatnya harus membalas itu, nafasnya tercekat setelah membaca pesan dari Athaya.

Memangnya harus sekali Athaya pindah sekolah dan satu sekolahan dengannya? Sepertinya Raja sudah mulai tidak menyukai sifat Athaya. Tetapi munafik jika Raja bilang ia sudah sepenuhnya melupakan kenangan saat dirinya dan Athaya. Dua tahun untuk menciptakan banyak sekali kenangan tidak mudah untuk di lupakan meski kenyataannya seseorang itu telah menyakiti kita.

Aya: pacar kamu cantik.

Ternyata Athaya sudah tau jika ia sudah mempunyai pengganti, secepat itu gadis ini menggali informasi tentang dirinya. Memang kejadian kemarin masih menjadi trending topik di SMA nya ini, Raja ketos yang di idam-idamkan oleh banyak kaum hawa menjadikan Ratu yang cantik sebagai pasangan, memang sedikit tidak adil. sedikit tidak adil dan banyak yang tidak suka, tetapi mereka bisa apa? Ratu memang cantik, lantas mereka mau menyanggah apa lagi.

Ah, mengingat Ratu, Raja jadi gemas sendiri saat ponsel gadis itu Raja rampas secara paksa. tadinya gadis itu menolak saat di minta ponselnya, apalagi sampai Raja meminta bawa pulang. Dan berakhir dirinya yang menang, Raja membuka semua akun sosial media Ratu, hanya sekedar mengecek saja, Raja juga tidak akan membalasi pesan yang masuk dari teman-teman gadis itu, Raja tau privasi. Raja jadi kangen dengan suara gadis cengeng itu, tidak ada niatan membalas Athaya, laki-laki itu berpindah room chat dengan sang pacar. Ah!! Ralat, bukan sang pacar melainkan room chat nya sang Kakak ipar, Kevan.

Raja kaget bukan main, di depanya tertampang wajah Ratu yang di dominasi dengan warna putih.

"Kamu lagi ngapain?" seru Raja dari sini, seraya memandang gadis di sebrang sana.

"Aku? Lagi maskeran Kak."

Aku? Kamu? Iya! Keduanya memutuskan menggunakan panggilan itu.

"Kenapa video call? Kangen?" disana gadis itu berbicara dengan tidak banyak membuka mulut, karena akan menyebabkan masker yang akan retak.

"Iya nih, rasanya kaya gak ketemu satu tahun," balas Raja membuat kekehan ringan dari sebatang terdengar.

"Aduh kacian pacar aku lagi kangen nih," beruntungnya Ratu sedang memakai masker jadi pipinya yang merona tertutup oleh masker. Munafik jika dirinya berkata tidak baper, Lemah? Memang dirinya lemah, hanya rayuan seperti itu saja ia sudah di buat terbang.

"Iya nih, jadi pengen peluk." sahut Raja. Disini Raja tengah menatap lekat Ratu.

" Jangan gitu natapnya!"

"Kenapa sih kan aku lagi kangen sama cantiknya aku,"

"Malu tau. Kacian sini peyuk dulu." Gadis itu merentangkan tangannya dari sebrang sana. Raja tertawa melihatnya, ikut merentangkan juga sama seperti apa yang di lakukan gadis itu.

Hah, sungguh! Raja sangat gemas sekali dengan gadisnya ini. Gadisnya? Raja selalu tersenyum jika mendengar kata itu.

*****

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang