Bagian 12

1.9K 53 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Happy reading

"Makasih udah nolongan Chia," ucap Raja dengan datar, kembali ke wajah yang asli.

"Iyaa," balas Ratu cukup canggung.

"Lo ngap-" pertanyaan Raja terpotong karena bunyi ponsel Ratu yang berdering, menandakan ada telpon masuk.

"Bentar, Kak." Kata Ratu mulai beranjak dari kursi taman, menjauh dari tempat keduanya.

"Abang Chia main ke ayunan itu ya," pinta Chia kepada Raja.

"Lututnya masih sakit?"

"Udah enggak," balas Chia.

"Yaudah sana." Senyum manis terbit dibibir mungil Chia, Raja mengizinkannya bermain, selepas itu langsung saja bergabung dengan orang-orang yang berada ditempat bermain.

Raja tersenyum saat melihat Chia berlari dengan wajah senangnya,menuju ayunan taman yang terdapat banyak anak kecil yang berumur sama dengan gadis kecil itu.

****

"Hallo" kata Ratu.

"Halo"

"Apaan."

"Abang tiba-tiba ada urusan kuliah."

"Yah abang mah," lirih Ratu dengan nada mulai menurun. Lalu pulangnya bagaimana.

"Jangan sore-sore pulangnya."

"Iyaa."

"Maaf, love you."

"Love you to."

Sambungan dimatikan dahulu oleh Kevan, aish! Rasanya ingin sekali Ratu menjambak Kevan saat ini juga, sekarang hari sabtu bagaiman bisa masih terus berkutat dengan tugas, sekarang harinya para pelajar libur tetapi berbeda dengan Kevan. Ratu berjalan kembali menuju semula, mendapati Raja sedang tersenyum kecil dengan arah pandangan ketempat bermain, Chia, adik laki-laki itu sedang berada disana.

Saat Raja tengah memperhatikan Chia yang sedang bermain dengan teman barunya, kursi sebelahnya mendapatkan pergerakan, Raja menoleh mendapati Ratu yang sudah selesai dengan ponselnya.

"Udah?"

"Iya udah," balas Ratu.

"Tadi siapa yang telpon?" tanya Raja, wait! Tentu ini bukan sifat Raja, perduli dengan sekitar? Tentu tidak.

"Tadi Abang," Raja mengangguk paham, kembali terdiam. Entahlah ia merasakan banyak perbedaan saat berada didekat gadis ini. Setelah percakapan singkat tadi sekarang suasana menjadi hening, Raja memandang lurus kearah anak perempuan tadi.

"Anak perempuan tadi yang lo panggil Chia adik lo Kak?" tanya Ratu. Mencoba menghilangkan keheningan diantara keduanya.

Raja mengangguk sebagai jawaban, Ratu merengut kesal, usahanya untuk mencarikan suasana gagal, ia cukup tidak suka berdiam-diaman seperti ini.

"Kak, gue mau minta maaf buat kejadian di koridor pas gak sengaja jatuhin kertas-kertas lo dan ngebentak lo waktu itu." Ratu bersuara kembali, ingatannya kembali saat pertemuan pertama mereka, diawali dengan bentakan darinya membuat rasa bersalah itu muncul. Rasanya menganggu saat pria ini banyak membantunya tetapi ia tidak meminta maaf pasal kejadian di koridor.

"Gue nggak enak aja," sambungnya dengan nada pelan.

"Hmm nggak pa-pa," jawab Raja singkat, lagi pula ia sudah melupakannya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang