Bagian 23

1.7K 43 0
                                    

"Dunia penuh dengan kesempatan."


PS:jangan jadi pembaca gelap

Setelah pulang mengantar Ratu, Raja tidak mampir kemana-mana dan langsung pulang. Di karenakan langit pun sudah berganti dengan bulan bukan matahari lagi.

"Sore Raja pulang,"

"Kenapa baru pulang?" Tanya Vita menghampiri Raja.

"Tadi ada rapat osis pas pulang sekolah," jawab Raja seadanya.

"Ya udah sana masuk terus mandi." Vita memandang wajah lelah putranya. Raja mengangguk, lalu melangkah naik ke tangga meninggalkan Vita.

"Ayah sama Chia kemana?" tanya Raja menghentikan langkahnya.

"Chia tadi ngrengek minta jalan-jalan, sampai sekarang belum pulang," jawab Vita membuat Raja mengangguk.

Raja kembali berjalan menaiki untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Raja menutup kembali pintu kamarnya dan menaruh tas di meja belajar dan almamater yang disampirkan. Berjalan ke kamar mandi berniat agar tubuhnya segar kembali.

Sedari pagi Raja sangat banyak sekali kesibukan yang menuntutnya. Mau mengeluh pun tidak ada gunanya karna itu semua tanggung jawabnya.

*****

Raja keluar dari kamar mandi dengan wajah segarnya, lalu melangkah ke lemari dan memakainya, ia lupa membawa baju tadi karena terlalu buru-buru ingin tubuhnya fres kembali. Setelah dengan semuanya Raja mengambil ponselnya dan berjalan ke balkon, sepertinya udara malam ini sangat sejuk. Raja masuk ke room chat bersama Rafael dan Randi, room mereka selalu ramai entah Randi yang selalu berbuat ulah ataupun Rafael yang sedang gabut akan meladeni Randi membuat notif di ponselnya terus berkedip.

Raja biasanya hanya menyimak saja, tetapi setelah Raja baca topik yang mereka ributi kali ini berhasil menarik minat untuk bergabung.

Raja: jngn di bls udh itu aja, dia gak bkl terus-menerus ktm pesan klo dari kalian gak ada blsan.

Rafael: dia spam Ja. Gue risih.

Randi: dia krm pesan apa memngnya?

Rafael: "kalian masih sahabatan?" Gitu, penting buat balas gak sih? Kalo enggak gue blok aja deh risih nih.

Raja: gak, gak pntng jdi gak ush diblas.

Rafael: oke.

Raja mematikan ponselnya dan menyimpan kembali diatas nakas. Pandangannya kini kosong, menatap gamang arah depan. Raja kesal setengah mati, gadis itu melakukannya terlalu melampaui batas, seharusnya gadis itu diam dan seolah-olah bisu. Sudah lama waktunya seharusnya itu membuat ada batas diantara keduanya, tetapi sepertinya gadis itu sangatlah bodoh.

"Raja. Turun makan malam." seseorang berteriak dari balik pintu berwarna putih itu. Raja mengalihkan pandangannya.

"Nanti," balas Raja sedikit berteriak.

"Sekarang bukan nanti," seru Vita.

"Anjir," kesal Raja beranjak dari kasurnya dengan wajah kesal.

Raja beranjak dari ranjang dan turun menuju meja makan, disana sudah ada Vita, Damar dan Chia, dan jangan lupakan Mbak Sun yang dari tadi berbolak-balik menyusun makanan di meja makan. Biasanya Vita akan membantu Mbak Sun, tapi sekarang wanita itu tengah duduk manis di meja makan tanpa membantu Mbak Sun.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang