Bagian 49

459 30 6
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

Berbeda.

Iya, semuanya sekarang sudah berbeda, tidak ada lagi sosok perempuan yang selalu sabar menyuruhnya untuk makan, tidak ada lagi perempuan yang selalu mengomelinya ketika telat bangun, tidak ada lagi perempuan yang akan ia jadikan tempat berbagi apa yang ia rasakan. Sang penyemangat setiap harinya telah pergi, sang pemberi motivasi jika ia butuh sekarang sudah memilih beristirahat, dia pergi, pergi selama-lamanya.

Ruang makan kali ini benar-benar sepi, biasanya jika Vitaa hadir dalam meja makan akan terasa lebih hidup, sekarang semuanya terdiam, Damar yang biasanya humoris ketika sedang bersama kini hanya makan dengan tenang, Chia yang biasanya tersenyum jika pagi kini menampilkan wajah murung, gadis kecil itu akhir-akhir ini sudah sering menanyakan keberadaan Vita.

Raja dan Damar kewalahan sendiri menjawabnya, jika menjawab yang sebenarnya Raja masih tidak tega, Chia masih terlalu kecil untuk mengetahui tentang Vita. Chia juga sering menangis jika waktu akan tidur, tidak ada alasan lain selain menangisi dimana keberadaan Vita yang tidak pernah muncul di hadapan gadis kecil itu. Setiap Chia bertanya, pasti Raja akan menjawab Vita sedang di pasar atau sedang di kantor bersama Damar, dua alasan itu yang terus Raja berikan untuk Chia, entah sampai kapan.

Raja meminta izin tiga hari tidak masuk sekolah untuk menenangkan dirinya, dan hari ini, Senin. Raja siap untuk menjadi dirinya yang seperti biasa, tidak ada lagi Raja yang cengeng, sekarang Raja yang tegas dan bertanggung jawab sudah kembali, euumm t-api sepertinya sifat dingin akan bertambah beberapa derajat lebih dingin dibandingkan sifat dingin sebelumnya.

Raja mengendarai motornya dengan kelajuan sedang, saat akan melewati halte bus ia melihat gadis dengan poster tubuh yang sangat Raja kenali, gadis itu sedang berbicara dengan laki-laki yang berada di atas motor, membelakangi dirinya. Raja sengaja memelankan laju motornya lalu gadis itu membalikkan badannya dan naik keatas motor tadi, Raja melihat jelas siapa gadis itu.

Lupain bangsat dia udah gak ada rasa lagi sama lo, dia aja udah ada yang baru, sedangkan lo? Masih ngarepin dia? Bego emang oke sekarang Raja sedang perang batin. Biarkan hati, ego, dan otak itu diskusi terlebih dahulu.

****

"Hai Kak!"

"Hai Ra, Ran ruang osis kita rapat,"

"Gue rapat dulu bye." Raja berlalu dari hadapan Ratu, tidak ada nada peduli kepada gadis itu membuat Ratu merasa ada yang berbeda dari sikap Raja tadi.

"Kok Kak Raja gitu sih, cuek banget gak kaya biasanya, gue salah apa?" lirih Ratu dengan masih melihat kepergian Raja.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Ratu membuat tersadarkan, mendapati tiga orang gadis dengan pakaian ketat dan di tambah dengan wajah yang penuh dengan make up, tersenyum miring menatap Ratu.

"Kasian di cuekin Raja, gimana enak?" tanya gadis itu, Vira dengan nada puas.

"Kak Raja mau rapat, dia gak cuek kok!" kilah Ratu dengan cepat.

Davira atau biasa di sebut Vira, menepuk bahu Ratu pelan, lalu berpindah menepuk pipih Ratu dengan perlahan. "Lo itu harusnya sadar diri bego! Lo itu cuman di jadiin pelampiasan sama Raja, lo ingat sewaktu belum ada Athaya lo di istimewakan sama Raja, lalu gadis masa lalu Raja datang dan elo di campakkan. Seharusnya lo dari situ ngerti dong, lo ternyata polos banget ya, mau aja si begoin sama Raja." Vira tertawa cukup kencang setelah berucap tadi, menertawakan Ratu yang mau saja di perbudak oleh Raja.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang