Bagian 53

338 25 8
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

"Kenapa bisa kecelakaan, Ja?" Tanya Kevan sembari menghela nafasnya, mengusap wajahnya dengan kesal lalu menatap Raja.

"Ada mobil yang nabrak dia, tapi sebelum itu mobil Ratu oleng duluan, gak tau dia lagi ngapain di dalam mobil. Setelah itu terjadi tabrakan, awalnya mobil Ratu banting stir dan nabrak pohon terus gak lama mobil yang nabrak Ratu malah makan korban lagi dan banting stir kearah sama kaya Ratu. Jadi mobil Ratu dihantam dari belakang." terang Raja. Menceritakan semua yang dirinya saksikan sendiri.

Kevan menegakkan badannya. Menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, mencoba menenangkan dirinya yang sudah lalai dalam menjaga adiknya, jika sudah terjadi seperti ini siapa yang mau disalahkan kali ini. Iya, dirinya yang salah kali ini.

Bugh

Raja terkejut bukan main saat mendengar pukulan pada tembok yang sangat keras. Raja segera menghampiri Kevan yang ternyata sumber dari pukulan tadi, tangan pria itu berdarah sangat banyak, Raja meringis melihatnya, itu pasti sangat sakit tetapi kenapa Kevan melakukan itu hingga membuat dirinya terluka seperti ini.

"KENAPA GUE NGGAK BECUS JAGAIN BELLA!!" Kevan berteriak dengan keras dan mencoba memukul kembali tembok yang sudah terkena darah dari tangan laki-laki itu. Untung Raja segera menahan tubuh Kevan duluan, mencoba mendudukkan Kevan.

"Ini bukan salah siapa-siapa bang, ini murni kecelakaan." ujar Raja.

"Kenapa harus Bella yang disana, Ja?! Kenapa gak gue aja?!"

"Gue tau ini berat buat lo tapi tolong lo ingat-ingat kalo ini asli murni kecelakaan bukan karna lo lalai ngejaga Ratu!" ucap Raja cukup keras. Mencoba menyadarkan Kevan yang sedang kalap, ini murni kecelakaan dan tidak ada sangkut pautnya dengan Kevan. Raja juga menyesal tidak menjaga gadis itu dengan baik, baru saja hubungannya membaik tetapi ada saja masalah yang datang.

"Gue nggak bisa liat Bella kaya gitu, Ja. Bella berharga banget buat gue!"

"Gue tau bang, gue juga sama kaya lo, sedih, marah. Tapi kembali lagi jangan salahin diri lo karena ini murni kecelakaan." ucap Raja kesekian kalinya.

"RATU NGGAK PA-PA KAN JA?" Tanya Ana seraya berlari dan menghampiri Raja dan Kevan. Kedua gadis itu mencoba menstabilkan nafasnya yang dibawa lari, Raja memberi mereka bangku agar bisa beristirahat.

"Gue nggak tau, Na. Sekarang orang tua Ratu lagi ngomong sama dokternya." jawab Raja.

"Lo bisa ceritain kronologi kecelakaannya?" ucap Ana memandang Raja. Raja mengangguk lalu menceritakan semua yang terjadi kepada Ratu, tidak ada yang ditambah atau dikurangi semua yang keluar dari mulut Raja memang seperti yang Raja saksikan sendiri. Naasnya Raja tidak sempat melihat plat mobil yang menabrak Ratu, dan anehnya mobil itu kembali terkendali setelah memakan korban.

Ana terdiam sesaat setelah mendengar kronologi kecelakaan dari Raja. Satu nama terlintas dikepalanya, dari kejadian sekarang dan rekaman yang ia dapat sangat jelas siapa pelaku dari ini semua.

"Gue tau siapa pelakunya. Kalian tenang aja gue bakal bawa siapa penyebab Ratu kecelakaan."

Ana berlari keluar dari dari rumah sakit, meninggalkan Raja, Kevan dan Yora yang termangu ditempatnya, Raja berdiri dari duduknya berniat mengejar gadis itu tapi kedatangan Kinan dan Rama mengurungkan niatnya, yang sekarang ia tunggu adalah bagaimana kondisi Ratu saat ini. Jika Ratu dalam kondisi lemah salahkan dirinya karena tidak becus menjaga Ratu.

"Apa kata dokter Bun?" tanya Kevan dengan tergesa.

"Kondisi Bella lemah, banyak darah yang keluar membuat Bella kehabisan darah. Benturan dari arah belakang membuat Bella hampir kehabisan nafas, beruntung Bella segera dibawa kesini." terang Kinan. Wanita itu duduk dan menyenderkan tubuhnya pada penyanggah kursi, air matanya kembali terjun mengingat kondisi si bungsu yang sedang lemah.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang