Bagian 32

1.3K 40 8
                                    

Ps: jangan jadi pembaca gelap


Happy reading

Ratu, Yora dan Ana. Ketiganya sekarang sedang menuju starbucks. Mobil Yora melaju kencang di jalan raya, ketiganya menuju starbucks menggunakan mobil Yora.

"Ra, bikin penasaran aja sih lo sama Kak Raja," ujar Yora dari belakang.

"Sabar, bentar lagi sampai Yora." Kekeh Ratu.

Ketiganya sudah sampai di tempat tujuan dan segera masuk, lalu memesan dan dan menunggu di tempat tunggu untuk bisa mengambil pesanan. Setelah sudah dengan urusan pesan, Ratu, Ana dan Yora mencari tempat duduk. Keberuntungan tempat biasa yang mereka duduki tengah sepi pelanggan, mereka pun dengan santai berjalan menuju tempat biasa mereka duduk.

"Cepat Ra, di mulai gue penasaran banget." seru Yora sedikit bersemangat.

"Tempo hari, gue di antar pulang sama Kak Raja, terus ketauan Bunda di antar sama cowok,"

Ratu mulai menceritakan semuanya tanpa tertinggal. Dari peraturan yang di hilangkan oleh Rama dan Kinan, tentang pernyataan Raja sewaktu di uks, dan tentang empat hari Raja yang sedang berjuang untuknya. Ratu menceritakan semuanya, Ratu sudah biasa menceritakan semuanya kepada Ana dan Yora, ia sudah berteman lama dengan keduanya, cukup yakin untuk bisa berbagi apa yang Ratu alami.

"SERIUS OM RAMA UDAH HAPUS PERATURANNYA?!" Seru Yora cukup nyaring. Tempat yang sedang sepi membuat teriakan Yora cukup menggema di seluruh ruangan, Ratu mendesis pelan, hilangkan saja dirinya saat ini juga, pandangan semua orang hampir menuju pada meja ketiganya.

"Jangan gitu Yora, gue malu tau!" ucap Ratu dengan suara tertahan seraya pura-pura memainkan ponselnya, menghindari tatapan bingung para pengunjung.

"Sorry Ra, gue terlalu senang dengar ini," cengir Yora.

"Jadi mulai sekarang lo udah bisa nongkrong dulu abis pulang sekolah, bisa main dulu, atau kalo malem bisa menginap dong," ucap Yora beruntun. Ratu mengangguk dengan antusias.

"Iyaa Yor, sekarang udah boleh semuanya!" balas Ratu dengan semangat.

"Pantes hari ini lo nggak langsung pulang," tanggap Ana yang sedari tadi menyimak saja.

"Gue ikut senang." Sambungnya dengan sedikit senyuman.

"Makasih Ana, Yora," ucap Ratu tulus.

"Udah boleh pacaran dong," ujar Ana.

"Udah dong! Makanya gue kasih kepercayaan sama Kak Raja,"

"Itu sebabnya manusia kaku itu bersikap manis sama lo?" ujar Ana sedikit menggoda.

"Iyaa hahaha. Dia juga udah minta izin deketin gue ke Bangke, padahal kita belum benar-benar jadian," ucap Ratu masih mempertahankan senyum nya. Mengingat perkataan Kevan tadi pagi, tentang Raja yang meminta izin mendekatinya.

"Gue ikut senang dengan apa yang lo alami, dan semoga di hubungan pertama lo ini, semua berjalan baik ya, Ra." Ratu mengangguk mendengarnya. Ratu juga menginginkan hal itu, dan semoga berjalan dengan baik.

"Tapi lo haru cepat-cepat tanyain tentang cewek yang di cafe itu," tambah Yora membuat pandangan Ratu sepenuhnya memandang gadis itu.

"Tau," balas Ratu pelan.

"Bentar,"

"Lo sadar gak kalo lo kesannya dijadiin pelampiasan," ujar Ana melanjutkan ucapannya yang tadi menggantung. Ratu terdiam di tempatnya, ucapan Ana cukup mengganggu kepalanya sekarang, ada benarnya juga apa yang di katakan oleh Ana. Raja belum selesai dengan masa lalunya, Ratu harus memastikan itu.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang