Kini afifa sedang menarik paksa kevin untuk masuk kedalam ruangan, afifa dengan paksa mendudukkan kevin di ranjang rumah sakit
"aku sedang tidak sakit" tolak kevin
"benarkah, tuan kevin" tanya afifa sambil menekan luka tusuk tadi.
Akkkhh
"tadi kau bilang sedang tidak sakit, tapi hanya ku pegang saja sudah teriak" ujar afifa sambil tertawa
"baiklah, lebih baik kau berbaring" ucap afifa lembut
"tidak! Aku hanya ingin duduk" tolak kevin sambil membuka jas serta alat pelindung yang ia gunakan
Afifa pun mulai menyiapkan pelaratan medis nya, ia pun memakai sarung tangan
Afifa pun beralih melihat kevin yang sudah telanjang dada, afifa pun menghembus napas nya dengan kasar
"dasar kepala batu!!"
"akkhh.. Pelan pelan dong!! Kalau kesal jangan melampiaskan nya pada luka ku" ucap kevin
"lagi kau sangat batu sih!! Kan sudah ku bilang, kau tak boleh banyak bergerak, karena jahitan mu belum kering dan melekat" ujar afifa sambil membuka jahitan operasi tadi pagi
"memang nya kenapa dengan luka ku?" tanya kevin
"jahitannya terbuka, lebih baik sekarang kau diam!" jawab afifa
Kini afifa pun fokus pada luka kevin yang nampaknya sangat parah dan harus membutuhkan pertolongan pertama
Kevin pun dengan setia menatap wajah indah afifa tanpa berkedip sedikit pun, hmm mungkin benih cinta sudah tumbuh
"berkedip lah jika kau masih ingin hidup" ucap afifa
"dari tadi aku berkedip, kau tak melihat nya mungkin" jawab kevin membela diri
"dasar tukan pembohong, kau kira aku tak melihat mu" jawab afifa lalu fokus kembali kepada luka kevin
"sudah selesai, kau harus di rawat beberapa hari di sini.. Dan ingin jangan kabur" ucap afifa sambil berjalan mengambil infus
"siapa sih yang naruh infus setinggi ini?, bikin ribett ajah.. Ihh jadi bikess" gerutuk afifa
Saat ingin di gapai kantung infus itu, tiba tiba kursi yang di naiki afifa pun goyang dan afifa pun tidak memiliki keseimbangan
Dann...
Dann...
Dann...
Bughhh
Cupp..
Akkkhh
Kevin dengan sigap menangkap tubuh afifa, tapi sangat di sayang kan luka yang baru di jahit tertekan dengan tubuh afifa sehingga mereka berdua jatuh..
Afifa jatuh di atas tubuh kevin, dan membuat sang pemilik tubuh merasa kesakitan..
Dan tanpa di sengaja bibir tipis afifa menyentuh bibir tipis kevin dengan sangat lama, hingga sentuhan itu menjadi lumutan kecil
Kevin pun memperdalam ciuman nya dengan afifa, dan afifa pun masih belum sadar
'mengapa bibir ku sangat nakal sekali? Hingga ia tidak ingin menyia²kan waktu yang ada.. Dan kenapa hati ku merasa nyaman dan hangat' batin kevin
Afifa pun memukul bahu kevin pelan, pasal nya ia sudah sadar dari lamunan nya, afifa dengan segera turun dari atas tubuh kevin
'gila nihh orang first kiss gua di ambil' batin afifa kesal
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdi Negara
General FictionCinta itu tak memandang siapa dan apa pun,, cinta itu tak memperdulikan ia siapa dan entah dari mana, dan cinta itu tak bisa dipaksakan... Cinta antara seorang dokter dengan seorang tentara.. Kisah yang saling membuat satu sama lain berjauhan akan...