Kini afifa dan alya berjalan menuju IGD karena mereka sedang mendapatkan tugas di sana
Afifa sedang menikmati jus stroberi nya yang ia beli sebelum menuju IGD, dengan santai ia meminu jus nya tanpa memperdulikan tatapan para pasien atau pun pengunjung
Ninu... Ninu... Ninu..
(anggap aja itu suara ambulans ya)Mobil ambulans berhenti di depan pintu IGD
"kaya nya ada yang kecelakaan dah,, gua deluan ya payy" pamit afifa pada alya
Dengan tergesa gesa afifa lari menujuh korban kecelakaan itu, yang sudah ramai akan orang yang kepo
"Bubar!!" teriak afifa kepada para pasien atau pengunjung
Dan nampaklah seorang pria yang terbaring lemah di atas brankar pasien
"Dok, jantung nya melemah!! dan ia terkena 2 tembakan di bagian dada kanan" ucap perawat laki laki panik
"Baiklah siap kan ruang operasi sekarang!!" Teriak afifa setelah memeriksa nya..
Lalu afifa menaiki brankar pasien itu dan melakukan CPR (semacam melakukan pertolongan pertama, kaya buat napas buat gitu.. Dan inti nya gitu ya)
Dengan sekuat tenaga afifa memompa jantung pasien ini, agar setidaknya ia bisa bertahan sebelum operasi di mulai.
Brankar pasien itu memasuki ruang operasi, dan dengan sigap nya para perawat membantu afifa menyiapkan meja operasi
Afifa pun mengganti bajunya dengan baju operasi, dengan tergesa gesa ia mencuci tangannya dan memasuki ruangan operasi itu.
"Kalian semua siap?"
"Kami siap dok"
Hingga Skalpel itu pun membelah kulit serta daging pasien dan langsung di sambut dengan darah yang segar.
Banyak orang yang memakai baju loreng yang berdatangan hanya sekedar melihat atau pun menonton kegiatan operasi
1 jam kemudian
Operasi pun berjalan dengan sangat lancar dan tidak ada kendala apa pun yang mengganggu jalan nya operasi..
Afifa pun keluar dari ruang operasi dan berjalan menuju wastafel untuk memcuci tangan
Tapi tujuannya gagal karena ia di tahan oleh beberapa orang yang menggunakan pakaian loreng
"Maaf dok, bagaimana keadaan kapten kami?" tanya seorang diantara mereka
"Keadaan baik, tidak ada luka yang perlu kalian khawatirkan dan ia akan sadar setelah obat bius nya habis" jawab afifa malas
"Boleh kah kami menjenguk nya?" tanya mereka lagi
" Boleh, ia di pindahkan ke ruang inap non 4156.. Saya permisi" ucap afifa
"Terimakasih banyak dokter"
"Ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdi Negara
Narrativa generaleCinta itu tak memandang siapa dan apa pun,, cinta itu tak memperdulikan ia siapa dan entah dari mana, dan cinta itu tak bisa dipaksakan... Cinta antara seorang dokter dengan seorang tentara.. Kisah yang saling membuat satu sama lain berjauhan akan...