Kini kedua gadis sedang berjalan di lorong Rumah Sakit, keduanya nampak sangatlah akrab meski baru bertemu
"Jadi kau seorang tentara?" ucap afifa
"Ya! Memangnya mengapa?" tanya tentara perempuan itu
"Aku sangat kagum dengan tentara, apalagi Ia seorang perempuan.. Seperti mu" ucapan afifa kagum
"Betulkah?.. Wah sepertinya aku akan mempunyai teman baru" ujar tentara itu sambil tertawa
"Sepertinya... Hmmm oh ya namamu Siapa?" tanya afifa
"Namaku Naura Askia Putri, Apakah kau tak melihat nya dokter afifah" Jawablah Laura..
"Sepertinya tidak,, aku hanya fokus dengan wajah cantik mu saja" ucap afifah merayu
"Haha kau bisa saja dokter... Kau dokter bedah apa?"
"Aku dokter bedah umum, tapi aku lebih suka ke dokter bedah jantung nya"
"Lalu kenapa kau tidak mengambil pendidikan bedah jantung"
"Sedang ku jalani"
"Oh,, kau mengambil jurusan spesialis bedah jantung,, Sudah berapa lama?"
"Satu minggu lagi aku akan lulus"
"Wah rupanya kau sudah mendapatkan gelar baru lagi"
"Ya,,begitulah.. Silakan masuk"
Kedua garis itu memasuki ruangan inap yang sudah dijaga oleh dua orang yang berbadan besar
"Wah,, rupanya kau sudah sadar kan diri" ku ucap laura
"Ya! kalau ke sini untuk apa? Menjenguk ku atau mengejekku??" tanya pria yang terbaring lemah diatas brankar Rumah Sakit
"Menjengukmu lahh,, apa kau tidak suka kedatanganku?"
"Tidak!" jawabnya daftar
"Kau sangat menyebalkan lahh.. Aku menyesal telah menjengukmu" ucap Laura sedih
"Permisi.. maaf mengganggu aktivitas kalian saya ingin melihat perkembangan pasien" potong afifa
"Oh silakan dokter"
Afifa pun mulai memasang stetoskop nya pada kedua telinganya lalu mulai memeriksa perkembangan pasien tersebut
"Apakah ada keluhan Pak?" tanya afifa sambil membuka stetoskop nya
"Hanya rasa sakit saja di dada kanan" jawab pria itu
"Oh, itu hanya bekas luka jahitan saja, anda jangan terlalu banyak bergerak dan biarkan jahitan itu mengering dan melekat pada tubuh anda" jelas afifa sambil tersenyum
"Baiklah saya permisi.. Jika ada yang dibutuhkan lagi tinggal tekan tombol biru di samping anda, Terima kasih" lanjut afifa
"Ya, sama-sama sama" jawab Laura
.
.
.
.
.
.
.
.Okey saya rasa cerita ini mulai kurang jelass,, maaf kan lahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdi Negara
General FictionCinta itu tak memandang siapa dan apa pun,, cinta itu tak memperdulikan ia siapa dan entah dari mana, dan cinta itu tak bisa dipaksakan... Cinta antara seorang dokter dengan seorang tentara.. Kisah yang saling membuat satu sama lain berjauhan akan...