bagian 18

1.1K 62 4
                                    

Nah guys maaf ya!

Dulu aku masih kecil, masih labil dan gak tau kenapa nulis cerita macam ceker ayam kek gini..

Jadi untuk peringkat waktu yang ada!

Si Ivana Alitza Cherish seorang dokter bedah bodo dah bilang gw labil yang penting lanjut, dan yang lain tetap sama kek dia punya kakak atau apa kek.
Cuma kakaknya yang raka raka itu, jabatannya di atas sih Kevin.. Soalnya gw gak mau pusing² tujuh keliling

Nah terus sih alya itu suami istri ama edward yang bakal jadi pasangan bucin yang masya allah gak ketolong, lanjut. Terus sih tika ama ridwan pasangan malu² kucing, tapi mereka masih tau jomblo ama orang LDR kok jangan takutt

Nahh kalau si mathew pasti tau lah siapa pasangannya, jelas naura.. Trs kakak ivan yang alvian itu tetara juga ya..

Semoga gak penyeng bacanya 😊, kek yang nulis 😂, dasar labil

.
.
Selamat membaca cerita yang tak seru ini! Semoga kalian tak bosan ya

Pagi hari di sebuah desa yang terlihat masih asli dengan di tumbuhi banyaknya pohon pohon besar, sepasang manusi yang sedang masa pdkt kalau jadi nampak sedang bersiap

Keduanya di sibukan dengan pekerjaan yang terbagi dua, ivana yang memeriksa kembali barang bawaan siapa tahu ada yang tertinggal. Sedangkan pria bertubuh atletis tersebut melakukan hal yang sama pada keperluan keberangkatan keduanya

"apa kau yakin tidak ikut?" tanya ivana kepada dua orang rekan kerja sehidup sematinya, dengan cepat keduanya menggelengkan Kepala. Bisa² rencana ayang² hilanv pikir tika

"kalau aku ikut otomatis pacar ku ikut, dan jika kami berdua itu maka tim medis akan kurang dong! Edward mana bisa hidup tanpa ridwan dalam masa kritis" jawab tika sambil memberikan kode kepada ridwan dan edward

"parah bangat sama aku! Masa cuman berdua doang sih temenin lahh" ivana, gadis cantik itu dengan wajah lesuh dan bibir yang dimajukan membuat siapa pun gemas sendiri "kalau ada yang ikut gak bisa pdkt dongg" ucap tanpa permisi seorang tentara

"udah ahh ayo berangkat!" putus ivana yang langsung memakai helm, dengan wajah yang tak ada ekspresi dan tak minat lanjut bicara.

"hati² ya, kalau ada apa² langsung hubungi" ucap edward sambil melambaikan tangan "terus kalau gak kuat langsung peluk aja ada tempat yang paling nyaman untuk yang udah gua sediain buat loh" lanjutnya

"iya langsung hubungi, tapi sebelum itu gue harus mendaki gunung turun ke sungai indah naik ke bukit turun ke bawah" jawab ivana dengan gerakan anak tk ada yanv ingat lagunya?  "salah lirik tauu!! Kalau gak bisa nyanyi panggil anak tk dong" ucap tika sewok

"bodo amat! Bodo amat!"

"ayo berangkat" kevin memakai helmnya dan langsung menarik tangan ivana untuk segerah mendekati motor dan menaikinya "sabar dongg" ivana menghempaskan tangan kanan kevin yang tadi menariknya

"aduhh cilok dua bungkuss!" celetuk edward yang nelihat kedua pasangan pdkt tersebut

Kini keduanya sedang menelusuri hutan yang sangat sepi mungkin sangat sangat sepi seperti hati siapa yee?, tetapi jalan yang keduanya laluin tidak separah muka kevin yang tanpa ekspresi

Banyaknya batu² yang membuat jalanan rata dan datar menjadi gelombang air laut yang kadang pasang dan surut seperti hati ivana, yang sedang lari maraton "kamu gugup?" tanya kevin yang langsung tepat pada sasarannya

"gak cuman deg deg kan aja" jawab ivana dengan rakusnya gadis itu mengambil banyak² oksigen "santai aja kalau sama aku, memangnya aku gigit apa? Lagi kalau gugup mah bilang aja jangan sok bohong" ucap kevin

Tangan kiri berotot kevin mulai mencari dan mengambil jemari lentik milik ivana, lalu meletakannya pada pinggang nya "pegangan! Aku mau nambah kecepatan, nanti kaget lagi! Kalau takut atau gugup langsung peluk aja!" ucap kevin

"moduss" timpal ivana tetapi tetap memeluk tubuh kekar di dekatnya, wangi harum tubuh tersebut membuat gadis cantik tersebut tenang dan terus tergila² akan wangi harum tersebut

🐼🐻🐼

Tak terasa perjalanan yang amat jauh dan melelahkan pun terbayar, pasangan manusia tersebut mulai memasuki kawasan desa yang terbilang cukup bersih dan rapih

Keduanya di sambut hangat dengan masyarakat sekitar dan datanglah seoranh kepala desa "ada yang bisa saya bantu mbak mas? Mbak dan masnya ada perlu apa ya datang ke desa kecil kami ini?" tanya orang tersebut yang merupakan kepala desa

"ahh, maaf sebelumnya pak. Kami berdua dari desa sebelah, yang kebetulan sedang terkena penyakit yang berbahaya.. Jadi, kedatangan kami ingin memeriksa apakah ada warga yang terkena dan me-"  ucapan ivana terpotong oleh seorang warga "kami tak minat, jika anda berasal dari desa sebelah yang terkena penyakit mengapa anda datang ke desa kami? untuk menyebarkan penyakit?"

Beberapa warga yang mencerna ucapan sang pria yang memiliki umur sekitar 40an maklum lahh bapak², "lebih baik kalian berdua pergi dari desa kami! Kalian membawa virus!!" lanjut seorang warga yang terlihat marah

"keluar dari desa kami!! Keluar!" teriak beberapa warga yang mulai terbawa emosi "keluar! Keluar dari desa kami!" teriakkan demi teriakkan pun terdengar

"tolong bapak²! Dengarkan kami terlebih dahulu, kedatangan kami hanya memeriksa bukan menyebarkan penyakit!! Jadi tolong hargai kedatangan kami!!!!" teriak kevin yang sedari tadi diam, dan sekalinya bicara busrak langsung marah²

.

.
Yak tunggu kelanjutannya di bagian selanjutnya, demi kalian nehh gw up.. Biarpun banyak kerjaan ngehalu

Papayyy hyung kuu

Cinta Abdi Negara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang