Matahari menyinari bumi dengan indah tanpa tau kalau hari ini tidak seindah seperti sinar yang di berikan sang matahariPara tim medis dan para tentara sudah siap dengan alat medis yang mereka bawa, kali ini mereka bertekad untuk menyelesaikan penyakit di desa ujung barat dengan berbagai perbekalan yang sudah matang..
"peluk tubuh ku dengan erat kita akan menanjat, dan jalur ini sedikit buruk" ucap kevil sambil membawa jemari lentik ivana kedalam pelukannya
"dasar pria! Mencari kesempatan dalam kesempitan" ivana mencubit perut sixpack kevil pelan, tetapi tetap memeluk tubuh kekar di depannya
"yang penting kita selamat sampai tujuan"
Aaaaa
Dengan tiba² kevin menaikan gas motor tersebut hingga membuat sang penumpang dengan reflek langsung memeluk pinggang keras seperti batu
.
.
.Para tim medis dan para tentara sudah sampai di desa ujung barat, mereka disambut hangat oleh para masyarakat. Dan untungnya para tim medis atau pun tentara sudah menggunakan alat pelindung diri meski tak terlalu lengkap seperti kasus corona
Dengan acara masal para tim medis melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat dan dengan kompak para tentara membangun posko kesehatan
Banyak masyarakat yang dinyatakan positif flu, dan langsung di berikan pertolongan pertama. Dan ada dari mereka yang sudah meninggal sebelum di berikan pertolongan
Dan hanya dua puluh orang yang dinyatakan terhibdar dari penyakit ini dan mereka langsung di jauhkan dari orang yang terjangkit dan di berikan pengarahan
.
.Malam tiba, bulan menerangi desa ujung barat dengan di temani bintang yang bertabuaran, suara jangkrik mulai mengisi pendengar para manusia
Pagi siang malam para tim medis slalu berjaga untuk melihat perkembangan pasien yang terkena flu, meski terlihat flu ringan tetapi mampuh membuat seseorang meninggal dunia
Tanpa kenal leleh dan patah semangat para tim medis maupun tentara slalu makukan yang terbaik untuk para masyarakat desa ujung barat
"makanan siap!" teriak seorang tentara sambil membawa makanan dan alat makan, di ikuti para kawannya
"wahh enak tuhh, mari merapat guys" teriak edward
"makan enak!" teriak ridwan dan tika melebihi suara toa
Mereka pun mulai melakukan ritual makan malam, meski pun dengan lauk yang sederhana tetapi mereka tetap melahapnya dengan berebutan
"baik, apa yang akan kita lakukan besok dokter ivana?" tanya seorang tni yang menyenangkan tugas mungkin agar besok tidak terlalu pusing atau salah melakukan tugas
"besok kita akan melakukan hal yang sama seperti tadi, cuman kali ini hanya memeriksa perkembangan pasien dan memberikan perawatan yang sudah aku sampaikan kemarin lalu" jawab ivana sambil minum "dan sepertinya untuk beberapa orang ikut dengan ku, aku akan melihat kondisi di luar desa ujung barat dan siapa yang ikut dengan ku?" lanjut ivana sambil bertanya kepada rekannya
"aku akan ikut dengan mu" jawab kevin dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari ivana
"kurasa lebih baik kalian berdua saja yang pergih, kami akan disini untuk melihat perkembangan pasien" ucap ridwan mendahului ivana yang akan berbicara dengan menaikan sebelah alisnya seakan mengerti ucapan sang kapten dan tatapan sang dokter di depannya
"itu adalah ide yang sangat baik, aku menyetujuinya" lanjut tika sambil menggoyangkan kedua pipi ridwan dan bersandar di bahunya

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdi Negara
General FictionCinta itu tak memandang siapa dan apa pun,, cinta itu tak memperdulikan ia siapa dan entah dari mana, dan cinta itu tak bisa dipaksakan... Cinta antara seorang dokter dengan seorang tentara.. Kisah yang saling membuat satu sama lain berjauhan akan...