Chapter 37 : Cocytus

170 31 0
                                    

Srak srak

Suara langkah kaki pun tertutup karena salju tebal di tanah. Kau bertanya Calvanier sedang berada dimana? Jawabannya di Cocytus.

"Dingin amat dah ..."

'Ternyata tempat ini memang sudah tidak tersentuh. Berbeda seperti saat ada Leviathan. Tapi ... Kenapa rasanya bukan hanya Zagan yang ada disini?' - batin Calvanier.

GROOO

Dan tiba-tiba seekor naga muncul keluar dari tanah. Tepat berada di belakang Calvanier. Calvanier langsung menghempaskan tangannya ke belakang. Energinya langsung muncul dan memotong naga itu menjadi 2.

KRAAAAK

Calvanier bereaksi saat merasakan sesuatu. Dia menoleh ke belakang, dan melihat ada kristal es yang tumbuh dari tanah dan hendak menusuknya.

'Es ini ... Leviathan?' - tanyanya dalam hati dan membuat perisai untuk melindungi dirinya. Saat esnya mengenai perisainya, esnya langsung pecah.

PRAAAANG

'Tidak ... Es milik Leviathan lebih kuat. Lantas siapa?' - tanya Calvanier dalam hati. Seorang gadis berambut putih panjang dan bermata merah mulai muncul di belakangnya dan hendak memukulnya dengan ... Palu besar?

Calvanier langsung membuat sepasang pedangnya dan menangkis serangan gadis itu. Mata Calvanier terbelalak saat melihat gadis itu.

'Dia mirip dengan Leviathan ...?' - pikirnya dan langsung menendang gadis itu hingga terpukul mundur.

"Bangsawan iblis berani kemari? Dan kau juga sang ratu iblis kan? Berarti kau juga salah satu yang membiarkan Leviathan tewas. Karena kau melukai Vassa, maka aku harus melukaimu juga." - ujar seorang pemuda berambut putih berombak dan bermata merah.

'Kembar ya?' - tanya Calvanier dalam hati.

Pemuda itu langsung membuat belati dengan kekuatannya dan menusuk Calvanier. Tapi Calvanier menahan tangannya dengan tenang, bahkan tangannya tidak terluka. Dan itu membuat mata pemuda itu terbuka lebar.

'Vassa nama gadis itu ya?' - tanya Calvanuer dalam hati. Dia melingkarkan salah satu tangannya di leher pemuda itu. Sedangkan satu tangannya lagi masih memegang pedangnya dan diarahkan di leher pemuda itu.

"Kalian berdua bergerak maka kalian berdua tidak akan sadar kalau kalian sudah mati." - ucap Calvanier. Energinya juga ada yang mengelilingi Vassa.

"Lepaskan dia!" - pintah pemuda itu dan melawan lagi. Tapi Calvanier langsung mengikat tubuhnya.

"Kau peduli pada kembaranmu ya." - ucap Calvanier.

"Cal, lepaskan dia." - pintah sebuah suara.

"Apa alasannya, Zagan? Mereka yang menyerangku duluan. Aku ada alasan melakukan ini." - tanya Calvanier balik.

"Asta, Vassa, kalian tidak akan bisa melawan dia. Calva, lepaskan mereka dan akan kusuruh mereka kembali ke kastil." - pintah Zagan. Calvanier langsung melepaskan Asta dan Vassa. Karena andaikan mereka melawan lagi pun juga kalah.

Setelah Asta dan Vassa disuruh kembali ke kerajaan, Calvanier  duduk di atas sebuah batu besar sedangkan Zagan berdiri di sebelah batu itu.

"Jadi mereka adalah Astaroth dan Vassago, anak dari Leviathan?" - tanya Calvanier.

"Ya. Aku tidak menyangka kau akan datang kesini, jadi kubiarkan mereka berkeliaran. Jadi kumohon, jangan sampai iblis lain tau kalau mereka masih hidup." - jawab Zagan.

"Aku tau. Mereka berdua pasti akan dibunuh kalau iblis lain tau bahwa keturunan Leviathan masih hidup. Apalagi bangsawan iblis. Tenang saja. Keberadaan mereka berdua akan kurahasiakan." - balas Calvanier.

Hell Predator ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang