"Oh, akhirnya kau muncul?" - tanya Glasya saat melihat Calvanier muncul di ruangan bersama mereka.
"Alva bagaimana keadaanmu?" - tanya Crocell.
"Maaf." - ucap Calvanier tiba-tiba.
"... Hah?" - mereka yang ada di dalam langsung membeku. Wanita segarang, seganas, segalak, sebarbar, sebrutal Calvanier mengucapkan maaf?
"Kemarin-kemarin aku menyerangmu dua kali. Saat itu aku masih termakan emosi karena dendam. Tapi tidak seharusnya kulampiaskan padamu. Aku hampir saja membunuhmu kalau tidak ditahan Asmodeus dan Michael. Dan belum lagi saat kerajaanku menyerang kerajaanmu, aku juga menyerangmu. Jadi aku minta maaf." - ucap Calvanier dengan wajah datar.
"... Kalau soal itu, yang sudah terjadi biar terjadi saja. Toh kau tidak membunuhku." - balas Glasya.
Michael tersenyum saat melihat Calvanier berani meminta maaf. Dan yang mereka sadari saat ini adalah, Calvanier menjadi jauh lebih tenang dan tidak lagi penuh emosi. Auranya tidak pekat lagi.
"Dia sudah meminta maaf ke Glasya meski kesalahannya tidak seberapa, dan kau yang berhutang banyak sekali padanya tidak mau meminta maaf pada Alva?" - bisik Asmodeus seraya menyenggol tangan Mammon dengan sikunya.
"Hah? Aku bisa mati duluan karenanya." - balas Mammon.
"Ya jangan bicara dengan nada tidak mengenakkan. Dia pasti memaafkanmu kalau kau bicara baik-baik. Yang membuatnya semakin membencimu adalah nada bicaramu padanya itu yang seolah tidak salah apa-apa." - pintah Asmodeus.
"Kau kenapa seolah mengenal baik dia sih? Memangnya kau siapanya? Suaminya?" - tanya Mammon. Kalau Asmodeus salah bicara soal Calvanier mati dia :v
"Palamu peang. Aku kan dekat dengannya dan aku mengenal dia karena sejak dulu dia sering mengunjungiku." - jawab Asmodeus.
"Hah? Mengunjungimu? Baal tidak membunuhmu karena mengira dia selingkuh denganmu?" - tanya Mammon dengan senyum merendahkan.
"Yakali. Alva tipe cewek setia dan dia pasti membunuh ratusan laki-laki yang mendekati dan genit padanya. Baal tidak mungkin khawatir padanya." - balas Asmodeus mulai kesal.
"Lalu memang kau sebegitu pikunnya sampai lupa Alva itu wanita seperti apa?" - lanjutnya membuat Mammon sweatdrop.
"Jangan ingatkan aku soal itu."
Setelah itu, Calvanier mulai membantu apa yang dia bisa di sana. Sikapnya berubah 100%. Tidak seperti sikapnya yang lama ataupun sikapnya yang baru-baru ini. Sikapnya seperti orang yang tidak dikenal saja. Sebelum kematian Baal dia banyak bicara dan galak baik kapanpun dimanapun. Setelah kematian Baal dia emosional dan kasar. Dan sekarang dia jadi pendiam dan tenang.
"Kakak, bisa tolong taruh ini di atas?" - pinta Amy sambil membawa satu kotak berisi barang-barang. Calvanier mengambilnya dan menaruh itu di rak atas (dia tinggi :v)
'Kakak jadi berubah 180° ... Aku rindu dengan dirinya yang dulu. Yang selalu tersenyum padaku.' - pikir Amy.
"Kakak-" - Amy memanggil Calvanier, mau mengeluarkan isi hatinya. Tapi saat Calvanier melirik ke arahnya, dia terdiam.
"Ti-tidak jadi deh. Aku akan bicara nanti saja. Kakak sedang sibuk saat ini." - ucap Amy tersenyum hambar.
Calvanier hanya diam saja, sekaligus bingung. Matanya tidak menatap tajam sampai bisa menakuti Amy, jadi kenapa Amy seperti itu? Apa dia ada salah?
Dari kejauhan, Mammon melihat mereka yang sedang beres-beres. Tapi pikirannya tidak lepas untuk meminta maaf pada Calvanier.
'Yah, tidak ada salahnya mencoba kan?' - pikir Mammon akhirnya memutuskan untuk bicara dengan Calvanier seraya menghampiri Calvanier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell Predator ✔️
Fiksi PenggemarDia hanya seorang dewi yang diusir dari dunianya, kenapa? Di saat dewi dan dewa yang lain memiliki kekuatan elemen, dia tidak memilikinya dan hanya mampu memanipulasi energi. Dewa dan dewi lainnya mampu memanipulasi energi yang ada di alam menjadi e...