"Kita berpisah di sini. Jaga dirimu di sana, jangan sampai mati." - pintah Lucifer saat melihat Calvanier menguncir rambutnya. Bagian atasnya dikuncir sedangkan bagian bawahnya dibiarkan digerai.
"Aku tidak akan mati. Kalau mereka ternyata berkhianat aku yang akan menghabisi mereka dan kembali ke sini. Aku punya hak untuk itu." - jawab Calvanier. Dia gak bawa apa-apa pas ke neraka :v
"Iya deh yang kuat."
"Daripada itu, kau! Hilangkan sifat sombongmu itu. Itu tidak baik. Sebagai malaikat cobalah bersikap baik, jangan pernah bersifat sombong lagi. Awas saja kalau terulang terus." - balas Calvanier agak galak kemudian berjalan keluar.
'Menghilangkan sifat sombong ya ...?'
"Jadi kau akan pergi hari ini ya? Jaga dirimu ya." - ucap Uriel sambil menepuk kepala Calvanier. Mereka kini berada di gerbang utama.
Kalau mau jujur, mereka bertujuh masih khawatir dengan Calvanier. Calvanier hitungan masih sangat muda sebagai dewi meski umurnya sudah 28 tahun. Sebagai makhluk abadi, itu masih hitungan seperti remaja.
"Tenang saja. Aku pasti akan baik-baik saja. Percaya padaku." - jawab Calvanier.
"Jaga dirimu di sana. Kalau bisa kunjungi kami." - pintah Raphael seraya mebepuk kepala Calvanier juga.
"Tentu saja. Aku akan tetap mengunjungi tempatku di sini kok. Tidak usah khawatir. Dijamin, aku akan tetap utuh." - balas Calvanier dengan senyuman lebar.
"Sampai jumpa."
.
.
.
'Astaga ... Neraka benar-benar tidak mengenakkan. Auranya benar-benar membuatku tidak nyaman.' - pikir Calvanier saat sudah masuk ke neraka.
Daripada berpikir siapa yang akan jadi suaminya nanti, dia lebih gelisah memikirkan apakah dia bisa tahan dengan merasakan aura seperti ini setiap hari. Terkadang kepekaan dirinya terhadap energi atau aura itu juga menjadi sisi negatif.
'Katanya aku akan diperkenalkan di pertemuan para raja iblis. Tch, awas saja kalau mereka malah menyerangku. Akan kuhajar mereka. Kupatahkan saja sekalian leher mereka.' - batin Calvanier mengancam dalam hati.
Calvanier kalau mengancam tidak main-main. Dia mengancam, kalau sampai terjadi benar-benar dia lakukan. Dia bukan tipe orang yang main-main.
'Dan sekarang, keenam raja benar-benar ada di hadapanku.' - pikirnya melihat 6 pria duduk di sana. Dan satu hal yang langsung disadari Calvanier secara cepat, mata mereka semua merah.
"... Aneh, aku tidak merasakan energi malaikat dari dalam dirimu." - dan itulah ucapan yang pertama keluar :v dari seorang pria berambut hitam pudar berkacamata.
"Itu karena aku adalah dewi. Tidak, latar belakangku tidak akan kuceritakan kepada kalian. Tapi sudah jelas, aku memang berasal dari surga. Namaku Calvanier, sebaiknya kalian sebagai tuan rumah juga mengenalkan diri." - jawab Calvanier dingin.
"Asmodeus."
"Amon."
"Belphegor."
"Baal."
"Mammon."
"Leviathan."
"..." - awalnya, terjadi keheningan. Tapi anehnya tidak ada satupun yang merasa tidak nyaman. Semua biasa saja.
SRAAAT
Dan entah bagaimana, tiba-tiba Amon sudah berada di belakang Calvanier dengan mengaktifkan kekuatannya di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell Predator ✔️
FanfictionDia hanya seorang dewi yang diusir dari dunianya, kenapa? Di saat dewi dan dewa yang lain memiliki kekuatan elemen, dia tidak memilikinya dan hanya mampu memanipulasi energi. Dewa dan dewi lainnya mampu memanipulasi energi yang ada di alam menjadi e...