Chapter 11

795 112 6
                                    

Hoseok keluar dari dalam Bus dengan langkah yang hati - hati. Luka dari pecahan gelas di apartemen Jungkook kemarin terbuka lagi, itu karena saat di dalam Bus dia tidak mendapatkan kursi dan terpaksa harus berdiri. Tidak tahan menopang tubuhnya hanya dengan kaki kiri akhirnya Hoseok memaksakan kaki kanannya untuk bekerja dan inilah akibatnya. Lukanya kembali terbuka, Hoseok yakin perbannya pasti kembali terdapat bercak darah. Itu artinya dia harus menggantinya nanti.

Saat sudah berada di halaman sekolah dengan menahan sakit di kakinya Hoseok berhenti sejenak. Luka di kakinya terus berdenyut - denyut membuat Hoseok tidak tahan.

"Hoseok?".

Hoseok melihat siapa yang memanggilnya.

"Kenapa kau berhenti disini? Kelas kita masih jauh". Itu adalah Namjoon.

Hoseok tersenyum. "Aku menunggumu". Ucapnya terlihat meyakinkan.

"Kau bercanda". Keduanya pun berjalan bersama menuju kelas.

"Oh ya Hoseok, kenapa kemarin kau tidak masuk sekolah?". Tanya Namjoon. Dia ingin tau apa alasan Temannya itu tidak masuk sekolah tanpa kabar. Padahal Hoseok termasuk Siswa yang tak pernah bolos jika bukan karena sakit parah atau ada urusan yang sangat penting.

"Aku ada urusan".

"Urusannya pasti sangat penting sampai kau tidak masuk sekolah kan?".

"Seratus untukmu Namjoon". Mereka pun tertawa dengan jawaban konyol Hoseok.

"Hei Hoseok! Kemana kau kemarin eoh? Bolos tidak mangajakku". Baru satu langkah Hoseok memasuki kelas Hyunseo si idol kelas dengan gitar di pelukannya sudah menyambutnya dengan pertanyaan.

Hoseok tersenyum ke arah Hyunseo. "Aku tidak bolos". Sangkalnya dan duduk di kursinya.

"Tentu saja kau bolos, kau tidak masuk sekolah tanpa kabar. Itu namanya bolos".

"Baiklah - baiklah. Terserahmu". Hoseok mengalah.

Brak

Pintu kelas terbuka kasar, semua pasang mata di kelas itu menatap sang pelaku yang hanya cengengesan di depan pintu.

"Ada apa ketua?". Tanya salah satu murid pada sang pelaku pembuka pintu yang ternyata adalah ketua kelas mereka.

Ketua kelas melangkah ke meja guru dan berdiri disana. "Sekolah kita akan mengadakan kemah di hutan pinggir kota, walaupun kemah itu hanya di wajibkan untuk peserta didik baru, tapi kita bisa mengikutinya. Jika ada yang ingin ikut silahkan mendaftar padaku". Ujarnya.

"Itu menarik! Apa kau ikut ketua?".

"Tentu saja".

"Kalau kau ikut aku juga akan ikut! Tuliskan namaku".

Dan kelas menjadi ramai, semuanya saling bertanya dan mencari pendapat antara harus ikut atau tidak.

"Ketua kelas! Kapan kemah itu diadakan?". Semua mata kembali menatap sang ketua kelas setelah Hoseok melontarkan pertanyaan.

"Hoseok! Pertanyaan yang bagus. Aku juga tidak tau". Dan semua murid di kelas itu menatap Sang ketua kelas tidak percaya. Dia mengumumkan akan di adakan kemah dan mengajak yang lain untuk ikut tapi dia sendiri tidak tau kapan tepatnya kemah itu berlangsung.

"Bagaimana bisa kau mengumumkan pengumuman yang belum jelas begini ketua!". Protes salah satu murid.

Si Ketua kelas tersenyum lebar dan itu membuatnya terlihat sangat bodoh. "Maaf maaf, aku tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan Ahn Ssaem dan Kim Ssaem dan karena terlalu senang aku langsung berlari ke sini untuk memberitahu kalian".

A HAPPINESS THAT I WANT - JUNG HOSEOK -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang