Chapter 06

813 123 4
                                    

Bel pulang berbunyi beberapa menit yang lalu, murid - murid di kelas Hoseok sudah keluar sebagian. Di dalam kelas hanya tertinggal Hoseok dan teman kelompoknya. Mereka berencana berangkat ke Cafe bersama, kebetulan Haejoon membawa membawa mobil jadi mereka akan pergi menggunakan Mobil Haejoon.

Merekapun keluar kelas dengan beriringan, sesekali mereka saling bercanda dan mengejek.

Saat hampir sampai di perkiran tidak sengaja mereka bertemu Jimin, Taehyung dan Jungkook yang akan menuju parkiran juga. Salah satu teman perempuan Hoseok memekik pelan saat melihat Taehyung.

Haejoon yang penasaran kemudian bertanya yang mana yang bernama Taehyung - Taehyung itu. Dia ingin memastikan apa benar Taehyung itu lebih tampan darinya. Kemudian temen perempuan Hoseok itu menunjuk ke arah salah satu murid di antara tiga murid yang berada di depan mereka. Karena Haejoon tidak dapan melihat wajahnya kemudian dengan bodohnya dia memanggil Taehyung dengan keras.

Taehyung yang merasa di panggil menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang di ikuti juga oleh Jimin dan Jungkook.

"Hei apa kau yang bernama Taehyung?". Tanya Haejoon saat mereka sudah saling berhadapan.

"Ya Sunbae, saya Taehyung". Jawab Taehyung sopan.

Jimin yang heran kenapa tiba - tiba kakak kelasnya memanggil Taehyung memperhatikan Kakak kelasnya satu persatu, beberapa ada yang dia kenal saat ospek. Tapi saat matanya menangkap sosok Hoseok ada di antara mereka ekspresi-nya berubah tidak suka tapi tidak lama dia kembali mengubah ekspresi-nya lagi. Bagaimanapun dia harus terlihat baik di depan Kakak - kakak kelasnya.

"Ya ya ya.. Aku setuju jika kau tampan, tapi kau belum bisa mengalahkan ketempananku". Celoteh Haejoon membuat Taehyung, Jimin dan Jungkook mengerutkan dahi tidak mengerti.

"Maksud Sunbae apa?". Tanya Taehyung.

"Gadis - gadis di kelasku selalu mengatakan bahwa kau sangat tampan, termasuk juga mereka". Haejoon menunjuk teman perempuannya.

"Cih, apa maksudmu kau lebih tampan dari Taehyung? Lebih baik perbaiki dulu nilai - nilaimu itu". Ketus teman perempuannya.

Jimin, Taehyung dan Jungkook mulai mengerti situasinya sekarang.

"Yak! Jangan membawa nilai - nilaiku, kau ingin menjelekanku di depan adik kelas huh?".

"Tapi itu Fakta Choi Haejoon".

"Aish kau ini!". Haejoon hendak memukul kepala gadis itu jika gadis itu tidak menjauh dan bersembunyi di belakang Hoseok yang berada di sebelahnya.

"Hoseok! Si bodoh itu akan memukulku! Tolong aku..". Pintanya, tapi Hoseok hanya tersenyum. "Berhentilah bertengkar, kalian ini". Ujarnya lembut seperti seorang Ibu yang menasehati anak - anaknya.

Haejoon siap melayangkan protes jika Namjoon tidak mendahuluinya. "Lebih baik kita segera pergi agar kita tidak pulang terlalu malam".

"Dan untuk kalian. Maafkan mereka, mereka memang seperti itu. Cepatlah pulang ke rumah kalian masing - masing jika tidak ada keperluan lagi. Kami pergi dulu". Ujarnya pada Jimin, Taehyung dan Jungkook. Kemudian dia berjalan lebih dulu dan di ikuti Hoseok dan yang lainnya.
"Ayo pulang". Ajak Taehyung saat kakak - kakak kelasnya sudah pergi.

"Jimin, kau ikut Taehyung saja naik mobil. Aku membawa motor, kau kan tidak biasa naik motor". Ujar Jungkook. Jungkook memang terbiasa menaiki motor. Baginya mengendarai motor lebih menyenangkan daripada mengendarai mobil.

"Baiklah". Jimin dan Taehyung pun memasuki mobil. Sedangkan Jungkook pergi ke parkiran Motor yang berbeda tempat.

.

.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.34 dan Kelompok tugas Namjoon masih berada di Kafe. Tugasnya hampir selesai, yang bekerja sekarang adalah Namjoon sedangkan yang lain mengobrol sambil memakan beberapa makanan yang mereka pesan untuk menghilangkan bosan. Mereka semua sudah berjanji akan pulang bersama jika tugasnya sudah selesai.

"Namjoon, apa masih lama?". Itu adalah pertanyaan ke sekian Haejoon pada Namjoon, sebenarnya bukan hanya pada Namjoon tapi pada semua temannya yang bergiliran mengerjakan tugas Haejoon juga melontarkan pertanyaan itu. Padahal saat Haejoon tadi mengerjakan bagiannya tidak ada satupun yang bertanya sudah apa belum.

Hoseok bahkan yang terkenal dengan kesabarannya mulai jengah dengan Haejoon yang terus bertanya. Hoseok menatap Haejoon yang berada di depannya dan menyuruhnya untuk diam. Awalnya Haejoon memang diam, tapi hanya beberapa menit setelah itu dia kembali bersuara membuat Hoseok menghela nafas pelan.

"Cha! Selesai!". Semua teman kelompoknya kecuali Hoseok menatap Namjoon berbinar.

"Akhirnya.. ". Syukur Haejoon yang dari tadi menanti tugas itu selesai.

Mereka pun mulai membereskan peralatan - peralatan belajar mereka yang berserakan di atas meja Cafe. Setelah selesai mereka pun keluar Cafe.

Sebelum teman - temannya pergi Haejoon sempat menawarkan untuk mengantar mereka pulang karena ini sudah cukup larut, akan bahaya bagi mereka untuk pulang sendiri apa lagi untuk para gadis. Walaupun Haejoon menyebalkan dan pedenya minta ampun tapi dia itu baik.

Mereka pun dengan senang hati menerima tawaran Haejoon. Berbeda dengan temannya yang lain Hoseok memilih menolak ajakan Haejoon dengan memberikan beberapa alasan yang masuk akal. Dan akhirnya merekapun pergi tanpa Hoseok, walaupun tadi Namjoon sempat ragu tapi setelah Hoseok meyakinkannya akhirnya dia ikut pergi dengan Haejoon.

Sekarang tinggal Hoseok yang masih berdiri di depan Cafe, dia sedang menimang - nimang antara naik Bus, Taksi atau jalan kaki. Jika naik bus, maka dia harus menunggu tiga puluh menit lagi untuk Bus selanjutnya datang. Jika dia naik taksi, uangnya tidak akan cukup. Tadi dia sudah memakainya untuk membayar makanannya di Cafe. Akhirnya setelah berfikir berkali - kali Hoseok memilih jalan kaki. Lagipula jika di pikir - pikir sudah lama juga Hoseok tidak jalan kaki apalagi malam ini tidak terlalu buruk.

Dengan perlahan Hoseok menelusuri jalanan yang biasa dia lewati saat berangkat dan pulang sekolah. Matanya melihat - lihat sekitar dengan sesekali menyeruput kopi yang sempat dia beli di Cafe tadi. 

TBC

A HAPPINESS THAT I WANT - JUNG HOSEOK -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang