Chapter 14

958 115 18
                                    

Bus akhirnya sampai di tempat perkemahan. Para peserta kemah mulai turun dari dalam bus satu persatu.

Hoseok keluar paling akhir dari Bus nomor dua. Dia sengaja melakukan itu karena merasa canggung dengan Jungkook.

Waktu dalam perjalan Hoseok terbangun saat panitia memberitahu bahwa mereka akan segera sampai. Awalnya Hoseok baik - baik saja sampai kemudian dia tersadar telah tertidur dengan bersandar pada bahu Jungkook. Dan sejak saat itu perasaan Hoseok menjadi campur aduk. Dia sudah minta maaf pada Jungkook tapi Jungkook tidak menjawabnya dan malah memberinya tatapan dingin. Hoseok berfikir bahwa Jungkook marah padanya.

Dan alasan lainnya adalah Jimin, saat akan turun Jimin sempat menatapnya dengan sinis. Hoseok beranggapan jika Jimin tidak ingin dekat - dekat dengannya dan Hoseok memilih diam menunggu semua murid yang satu bus dengannya keluar, setelah itu dia akan keluar.

"Hoseok!!". Hoseok melihat sekitar saat mendengar suara Namjoon memanggilnya.

"Hoseok disini!!". Saat sudah menemukannya Hoseok berjalan mendekati Namjoon dan teman sekelasnya yang ikut kemah.

"Bagaimana bus nomor dua? Menyenangkan?". Tanya Haejoon saat Hoseok sudah di hadapannya.

"Aku tidur". Hoseok tersenyum malu mengakuinya.

"Kau duduk dengan siapa? Ku dengar Taehyung ada di bus nomor dua benar?".

Hoseok melirik Eunbi. "Aku.. duduk dengan.. Jung.. kook.. ". Jawabnya sedikit ragu. Menyebut nama Jungkook membuatnya mengingat kejadian tadi.

"Benarkah! Astaga kau beruntung sekali Hoseok!! Andai aku tau jika kursi di bus nomor dua adalah di samping Jungkook aku mau menggantikanmu". Seohwi cemberut dan merutuki nasibnya yang kurang beruntung.

"Jungkook duduk bersamamu? Lalu Taehyung?".

"Tidak bisakah kalian berdua berhenti membahas Si Jungkook dan Taehyung itu? Telingaku panas mendengarnya". Haejoon mengusap - usap kedua telinganya menyakinkan. Tapi berakhir dengan Haejoon yang di teriaki Seohwi dan Eunbi tepat di telinganya. 

.

.

Karena perjalanan yang cukup memakan waktu panitia memberi waktu istirahat untuk para peserta sebelum mendirikan tenda.

Jimin, Jungkook dan Taehyung beristirahan di bawah sebuah pohon. Mereka memakan cemilan yang sengaja mereka bawa dari rumah.

"Bagaimana duduk bersebelahan bersama dia?". Taehyung memulai pembicaraan. Jimin yang tertarik dengan jawaban Jungkook sampai membatalkan membuka snek di tangannya.

Jungkook yang sedang mengunyah makanan di mulutnya menatap keduanya. "Biasa saja". Jawabnya setelah menelan makannya.

"Biasa saja apanya? Ceritakan dengan benar". Pinta Taehyung.

"Kami duduk berjauhan. Tidak bicara dan tidak melakukan kontak fisik. Puas?". Jungkook kembali memakan makanannya.

Taehyung dan Jimin hanya mengangguk dan memakan cemilannya.

"Kalian berfikir hutan ini terlalu menyeramkan tidak?". Ujar Jimin tiba - tiba.  Taehyung dan Jungkook melihat sekelilingnya. "Ku rasa saat ini tidak. Tapi malam hari mungkin iya". Jawab Taehyung.

"Aku takut".

Taehyung mendekat ke arah Jimin dan merangkul bahunya. "Jangan takut, kami berdua akan selalu di dekatmu". Bujuknya.

"Bagaimana jika di hutan ini ada hewan buasnya?".

"Karena itu Kau jangan jauh - jauh dari kami".

"Aku dan Taehyung akan menjagamu".

.

.

Malampun tiba, semua peserta kemah di haruskan berkumpul mengelilingi api unggun. Malam ini tidak ada kegiatan yang berarti, panitia hanya memberi pengumunan agar semua peserta kemah segera pergi tidur karena besok kegiatan kemah akan sangat padat.

Berbeda dengan para peserta didik baru yang segera memasuki tenda masing - masing setelah mendapat perintah dari panitia. Hoseok dan teman - temannya masih berkumpul di depan api unggun dengan berbagai cemilan yang mereka bawa dari rumah masing - masing.

Hyunseo yang memang mempunyai julukan idol di kelasnya sedang bernyanyi dengan di iringi petikan gitar yang dia mainkan. Tujuan mereka ikut berkemah adalah untuk bersenang - senang jadi mereka tidak terlalu memperdulikan perintah panitia untuk segera tidur toh yang di wajibkan melakukan kegiatan kemah juga peserta didik baru. Begitulah pikir mereka.

Bukan hanya dari kelas Hoseok yang berada di dekat api unggun, tapi kelas kelas lain yang ikut juga masih berada disana. Kegiatan yang mereka lakukan juga tidak jauh dari apa yang Hoseok dan teman - temannya lakukan.

"Aku tidak sabar untuk menjelajah hutan besok". Seru Eunbi.

"Kau akan ikut? Memangnya kau sudah mempunyai kelompok?". Tanya Namjoon. Pasalnya dari kelas mereka hanya tiga murid perempuan yang ikut. Mereka adalah Eunbi sendiri, Seohwi dan Yerin.

"Tentu saja aku punya! Seohwi dan Yerin". Ujarnya sambil melirik kedua teman perempuannya. "Lagipula ku dengar setiap kelompok beranggota tiga orang, benarkah ketua?". Lanjutnya bertanya pada sang ketua kelas yang sedang menambahkan kayu pada api unggun.

"Benar, Hei kalian kalian ikut menjelajahkan?". Sang ketua kelas menodongkan kayu menunjuk murid laki - laki di kelasnya.  Yang di tunjuk anteng - anteng saja mengindikan bahu dan memakan cemilan mereka. "Entahlah ketua, nanti kami pikirkan lagi". Ujar Haejoon. "Kalian semua harus ikut tanpa terkeculai. Kalian tidak malu kalah oleh murid perempuan!?". Perintah sang ketua kelas dengan kembali menodongkan kayu yang masih di pegangnya pada murid laki - laki.

"Baik ketua". Jawab mereka terkesan terpaksa dan berakhir dengan mereka semua di tertawakan oleh Eunbi, Seohwi dan Yerin.

Mereka terus berbincang sampai larut malam yang kemudian di tegur oleh salah satu panitia karena mereka terlalu berisik dan menganggu para peserta kemah lain yang tendanya berada di dekat api unggun. Panitia itu memaksa mereka untuk segera tidur dan dengan tidak iklasnya merekapun mulai beranjak dan memasuki tenda masing - masing.

.

.

Hoseok membuka mata, tangannya meraih ponsel yang berada di sampingnya untuk melihat pukul berapa sekarang. 'Setengah lima'. Batinnya.

Hoseok mendudukan tubuhnya dan melihat ke sampinya kanan dan kirinya yang terdapat Namjoon, Haejoon, Hyunseo dan jangan lupakan sang ketua kelas mereka, Posisi Hoseok tidur adalah berada tepat di tengah - tengah mereka.

Merasa dia tidak bisa tidur lagi Hoseok beranjak keluar dari dalam tenda berniat untuk membasuh wajah dan menyikat giginya.

Hoseok berjalan menuju toilet umum yang berada di sana. Toilet itu hanya memilik empat bilik, Dua untuk laki - laki dan dua untuk perempuan. Karena merasakan suasana toilet yang sepi tanpa mengetuk pintu toilet lebih dulu Hoseok segera memutar knop pintu toilet dan bersiap masuk kemudian- Dug. Tubuh Hoseok bertabrakan dengan seseorang yang akan keluar dari dalam toilet.

TBC

A HAPPINESS THAT I WANT - JUNG HOSEOK -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang