Chapter 13

848 121 16
                                    

Satu Minggu berlalu dan sekarang semua murid yang mengikuti acara kemah menaiki Bus yang sudah di persiapkan oleh pihak sekolah. Ada tiga Bus yang akan membawa peserta kemah, dua untuk siswa angkatan baru dan satu untuk siswa senior yang ingin ikut.

Jimin, Taehyung dan Jungkook mendapat bagian di Bus nomor dua. Taehyung masuk lebih dulu di ikuti Jimin dan Jungkook.

"Jimin, kau duduk bersamaku". Seru Taehyung saat melihat nama Jimin tertulis di kursi di samping kursi miliknya

"Sepertinya kita duduk sesuai teman sebangku". Ujar Jungkook melihat sekitarnya.

"Itu artinya kau duduk sendiri". Ejek Taehyung. "Jimin ayo duduk, biarkan Jungkook sendirian". Jimin mengangguk dan duduk di kursinya. Jungkook menatap kedua sahabatnya malas. "Kalian mengejekku?".

"Jika kau merasa seperti itu maka iya". Taehyung dan Jimin kemudian tertawa melihat wajah Jungkook yang semakin datar.

.

.

Hoseok adalah orang terakhir yang masuk ke dalam bus nomor tiga, itu karena setelah pengumuman Hoseok sempat pergi ke toilet.

Hoseok berdiri di dalam Bus dan melihat - lihat kursinya. Kursi Bus nomor tiga memang tidak di beri nama seperti Bus nomor satu dan dua jadi siapapun bisa duduk di kursi yang mereka mau. Tapi yang membuat Hoseok heran adalah, kenapa tidak ada kursi kosong untuknya.

"Hoseok, kau tidak duduk?". Hoseok melihat ke arah Namjoon, Namjoon sudah mendapatkan kursi dan dia duduk bersama Hyunseo.

"Kursinya penuh". Jawab Hoseok sedikit ragu. Namjoon kemudian berdiri untuk memastikan jawaban Hoseok.

Dahi Namjoon mengerut. 'Bagaimana bisa kursinya jadi penuh'. Pikirnya. Karena sepengetahuannya tadi masih ada satu kursi kosong.

"Ketua kelas, Hoseok tidak mendapatkan kursi". Ujar Namjoon memberitahu ketua kelas mereka.

"Benarkah? Bukankah tadi masih ada satu kursi tersisa?". Ketua kelas ikut berdiri untuk melihat kursi yang dia ketahui kosong tadi.

"Apa yang kau maksud kursi ini?". Salah satu murid laki - laki dari kelas lain berdiri dan menunjuk kursinya. Laki - laki itu kemudian tersenyum. " Maafkan aku. Awalnya aku memang tidak berencana ikut, tapi teman - temanku terus mengajakku". Jelasnya.

"Aaa.. Begitu ya.. Tidak apa. Jika memang tidak ada kursi kosong aku tidak akan pergi". Hoseok tersenyum dan berniat keluar dari dalam Bus sebelum ketua kelas melarangnya. Hoseok kemudian di suruh menunggu di dalam Bus sedangkan dia pergi mencari Guru penanggung jawab kemah ini.

"Maafkan aku.. Aku sudah mendaftar kepada panitia dan mereka mengatakan jika aku ikut maka kursi di Bus akan pas. Aku tidak tau jika kau malah tidak mendapatkan kursi". Sesal murid laki - laki itu.

"Tidak apa, kau tidak perlu merasa bersalah". Ujar Hoseok.

"Hoseok kemarilah". Hoseok melangkah ke arah teman - temannya.

"Jika tidak ada kursi kosong lagi apa kau benar - benar tak akan ikut?". Tanya Seohwi terlihat sedih. "Ini semua gara - gara laki - laki itu". Gumam Eunbi kesal sambil menunjuk laki - laki tadi.

"Itu bukan salahnya, dia hanya ingin ikut".
"Tapi tetap saja Hoseok dia-".

"Ada satu kursi Kosong di Bus nomor dua. Kau akan tetap ikut Hoseok". Ketua kelas datang tiba - tiba memotong perkataan Eunbi.

"Benarkah?". Namjoon, Hyunseo, Eunbi, Seohwi dan Haejoon bertanya bersamaan.
"Benar. Jadi Hoseok, kau ingin duduk di mana? Di sini atau Bus nomor dua? Jika kau ingin di sini maka aku yang akan pergi ke Bus nomor dua".

"Aku saja yang di Bus nomor dua. Kau tetap disini. Terimakasih ketua kelas, kau yang terhebat". Ketua kelas tersenyum menerima pujian Hoseok. "Aku memang hebat". Akunya dan langsung mendapat ejekan dari teman - temannya.

Hoseok keluar dari Bus nomor tiga dan menemui panitia yang sedang menunggunya di samping Bus.

Panitia itu kemudian mengantar Hoseok masuk ke dalam Bus nomor dua. Memberi pengumuman sebentar kepada penumpang Bus nomor dua kemudian menyuruh Hoseok untuk duduk di kursi kosong yang tersisa.

Hoseok tersenyum kaku, tiba - tiba saja dia merasa gugup saat matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Jimin.

Hoseok tidak berfikir jika dia akan satu Bus dengan Jimin, jika tau hal ini akan terjadi harusnya tadi Hoseok memilih diam saja di Bus nomor tiga dan biarkan ketua kelas yang pergi kesini. 'Kau memang bodoh Hoseok '. 

Hoseok melangkahkan kakinya untuk menempati kursi kosong di belakang Jimin dan Taehyung.

'Jungkook?' . Batinnya saat melihat Jungkook adalah pasangan duduknya.

"Duduk di sana". Jungkook menunjuk kursi di samping jendela. Hoseok mengangguk tapi dia masih diam tidak beranjak sedikitpun.

"Kau sedang apa? Cepat duduk". Ujar Jungkook dingin.

"Bisakah kau berdiri dulu?".

Jungkook berdecak kesal kemudian berdiri dan menyuruh Hoseok agar cepat duduk. Keduanya duduk bersebelahan dengan jarak di tengah - tengah mereka.

Hoseok duduk sangat dekat dengan jendela dan matanya juga terus melihat keluar. Sedangkan Jungkook, dia duduk biasa saja dengan telinga terpasang headset.

Bus mulai berjalan meninggalkan halaman sekolah mereka, beberapa penumpang Bus bersorak senang dan mulai menyanyi untuk mengisi kebosanan selama perjalanan.

Setiap Bus memiliki satu panitia dan panitia itu duduk di depan bersama dengan supir Bus.

Perjalanan akan di tempuh selama dua jam, tapi baru setengah jam berlalu Kantuk sudah menyerang Hoseok. Dia kebosanan sekarang tidak ada yang bisa dia ajak bicara untuk menghilangkan kantuknya. Kepalanya tiba - tiba membayangkan Bus nomor tiga, tempat teman - temannya berada. Jika Hoseok di sana mungkin dia akan terus terjaga sampai tujuan.

Terus terlarut dalam bayangan tanpa sadar mata Hoseok mulai tertutup dengan kepala yang bersandar pada jendela Bus.

.

.

Jungkook membuka matanya saat merasakan guncangan dalam tidurnya. Melepaskan Headset di telinganya dan melihat sekitar. Semua teman - temannya tertidur.

Kemudian dia menoleh ke arah samping ke tempat Hoseok berada. Matanya juga menangkap Hoseok tertidur dengan kepala bersandar pada jendela.

'Sudah satu jam'. Batinnya setelah melihat jam yang melingkar di tangannya.

Kepalanya kembali menoleh ke arah Hoseok. Kemudian dengan perlahan tangannya terulur menyentuh kepala Hoseok dengan hati - hati dan menariknya agar kepala Hoseok bersandar di bahunya. Setelah kepala Hoseok benar - benar bersandar di bahunya Jungkook tersenyum tipis. Dia terus memperhatikan wajah tidur Hoseok dan membenahi poni Hoseok yang berantakan.

'Kau cantik'.

TBC

A HAPPINESS THAT I WANT - JUNG HOSEOK -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang