Chapter 24

1.4K 150 62
                                    

"Good Morning Jung Hoseok!". Sapa Namjoon saat Hoseok sampai di bangkunya.

"Too". Balas Hoseok singkat tak lupa dengan senyum khas nya.

"Tunggu..". Namjoon menatap Hoseok lekat-lekat. "Kau sakit?". Lanjutnya.

Hoseok tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak".

"Wajahmu pucat, jangan berbohong".

"Baiklah-baiklah, sejak kemarin aku memang sedikit tidak enak badan. Aku juga sudah minum obat, jadi tenang saja. Nanti juga sembuh". Aku Hoseok, memang benar sepulang dari Gwangju Hoseok merasa tidak enak badan. Tapi hari libur sudah usai dan ia harus berangkat sekolah, Hoseok tidak ingin menambah lagi absen di laport nya nanti, juga karena ia merasa sedikit lebih baik pagi ini.

"Dasar keras kepala, sedang sakit saja masih memaksa pergi sekolah".

"Aku akan sembuh nanti, jadi jangan khawatir aku akan merepotkanmu". Canda Hoseok, dan Namjoon hanya memasang ekspresi datarnya. Berbeda dengan ekspresi datarnya hati Namjoon sebenarnya khawatir dengan Hoseok. Jangan salah paham okay, Namjoon hanya khawatir karena Hoseok adalah Temannya tidak lebih.

Tak lama bel masuk pun berbunyi, kursi-kursi lain mulai di tempati pemiliknya masing-masing dan guru yang mengajar pelajaran pertamapun memasuki kelas.

Pelajaran pertama berjalan lancar untuk Hoseok tapi saat pertengahan pelajaran kedua Hoseok mulai tidak fokus karena pening di kepalanya dan tubuhnya sedikit bergetar kedinginan. Namjoon yang duduk di samping Hoseok menyadari hal itu. Tanpa bertanya terlebih dahulu pada Hoseok, Namjoon meminta izin pada guru yang tengah mengajar untuk membawa Hoseok ke UKS.

Namjoon memapah Hoseok memasuki UKS. Walau Hoseok sempat menolak pergi ke tempat ini tapi akhirnya ia menginjakan kakinya karena paksaan Namjoon.

"Sepertinya guru penjaga sedang sibuk". Ujar Namjoon, pasalnya kursi yang biasanya di tempati salah satu guru itu kosong sekarang.

"Tak apa, aku hanya akan tidur setelah meminum obat". Hoseok naik ke atas tempat tidur yang kosong, karena sepertinya tempat tidur yang lain sudah terisi karena tirainya tertutup dan Hoseok sempat melihat sepasang sepatu ada di dekat ranjang itu.

"Ini, minum obatnya dan istirahat lah". Namjoon menyerahkan sebutir pil yang ia ambil dari kotak P3K. Tanpa banyak bicara Hoseok langsung meminum obat itu.

"Aku akan kembali saat jam istirahat nanti, tidurlah yang nyenyak".

Hoseok membungkus tubuhnya dengan selimut dan mengangguk patuh. "Namjoon..". Namjoon yang berniat kembali ke kelas kembali menatap Hoseok. "Apa?". Tanyanya.

"Maaf merepotkanmu, padahal aku sudah bilang tak akan merepotkanmu tadi". Ujar Hoseok pelan.

"Sudahlah, tak perlu di pikirkan. Aku pergi".

"Terimakasih Namjoon".

Setelah melihat kepergian Namjoon, Hoseok memejamkan matanya karena pening yang masih menyerangnya.

Disisi lain, tepatnya di tempat tidur di samping Hoseok yang tirainya tertutup, Jungkook membuka matanya. Jungkook sudah berada di sana sejak pelajaran pertama di mulai. Ia berencana bolos sampai jam istirahat nanti. Taehyung tidak bersamanya karena ia tidak masuk sekolah. Jungkook tidak mempunyai teman karena itu ia pergi ke UKS dengan alasan tidak enak badan.

Jungkook tidak menyangka jika ia akan bertemu Hoseok disini. Terakhir ia bertemu Hoseok yaitu waktu Hoseok menjenguk Jimin tapi Ny. Lee mengusirnya. Kejadian itu sekitar lima hari yang lalu jika Jungkook tidak salah mengira.

Jika boleh Jujur sebenarnya Jungkook sedikit merindukan Hoseok, ia tak menyangkal hal itu. Jungkook merasa ia mulai menyukai Hoseok entah sejak kapan, tapi ia masih harus membuktikannya. Di satu sisi Jungkook ingin memiliki Hoseok dan melindunginya tapi di sisi lain sesuatu seperti melarangnya. Karena itu Jungkook masih harus memastikan hatinya, apakah ia benar mencintai Hoseok atau rasa itu hanya sebatas empati.

Cukup lama terdiam, Jungkook mulai bangkit dari tempat tidurnya setelah yakin Hoseok benar-benar tertidur. Jungkook membuka tirai itu dengan perlahan dan mendekat ke ranjang Hoseok. Tangannya terulur menyentuh salah satu pipi chubbynya dan mengelusnya pelan.

"Eungg..". Hoseok membuka matanya saat merasakan sesuatu menyentuh pipinya. Hoseok termasuk orang yang sensitif saat tidur, ia akan terbangun jika merasakan sesuatu pada tubuhnya.

Mata Hoseok menatap Jungkook dengan sayu. Jungkook yang di tatap hanya tersenyum tipis dan membungkuk menghapus jarak dengan Hoseok. "Jungkook?". Lirih Hoseok. "Tidurlah kembali, aku akan menemanimu disini". Jungkook berkata lembut dengan tangan yang terus mengelus salah satu pipi Hoseok.

Seperti terhipnotis Hoseok mengangguk patuh dan mulai memejamkan matanya lagi.

Cup

Satu kecupan Hoseok terima di dahinya saat matanya terpejam seutuhnya membuat senyuman mengembang di bibirnya.

Melihat senyum itu Jungkook merasakan hatinya menghangat dan juga ikut tersenyum tipis.

Jungkook mengambil kursi di sudut ruangan dan di taruhnya di samping ranjang Hoseok untuk ia duduki, tidak lupa juga ia menarik tirai-nya untuk menutupi dirinya dan Hoseok.

.

.

Hoseok melenguh dalam tidurnya, sedetik kemudian matanya perlahan terbuka. Iris Hoseok otamatis melihat kesamping kirinya saat melihat sebuah bayangan. 'Jungkook? Itu bukan Mimpi?'. Hoseok menatap Jungkook yang tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang di rebahkan di ranjang yang Hoseok gunakan.

Hoseok membuka mulutnya berniat membangunkan Jungkook, tapi sedetik kemudian ia urungkan niatannya. Hoseok perlahan bangun dari rebahannya dengan sangat hati-hati karena takut membangunkan Jungkook, tapi sepertinya itu sia-sia karena sekarang Jungkook sudah duduk tegak di kursinya dan menatap Hoseok dengan mata kantuknya.

"Mau kemana?". Tanyanya dengan suara yang sedikit serak.

"A-aku harus kembali ke kelas". Jawabnya dengan terbata. 'Kenapa aku selalu gugup jika bersama Jungkook?'.

Jungkook berdiri dan memegang dahi Hoseok untuk memeriksa suhu tubuhnya. Hoseok yang terkejut hanya dia membeku dan tanpa sadar menahan nafasnya.

"Kau masih demam, kembalilah tidur". Perintah Jungkook, Hoseok yang masih dalam mode terkejutnya tanpa sadar mengangguk.

"Ku bilang kembali tidur Jung Hoseok". Perintah Jungkook lagi setelah satu menit melihat Hoseok masih dalam posisi sama.

"Jung Hoseok". Panggil Jungkook karena Hoseok tidak melakukan perintahnya.

"Ck". Jungkook berdecak, kesal karena di abaikan. Kemudian Jungkook memegang kedua bahu Hoseok dan perlahan mendorong tubuh Hoseok untuk kembali berbaring. Tindakan Jungkook itu berhasil menyadarkan Hoseok, dia yang sekarang sudah kembali terbaring segera membalikan tubuhnya memunggungi Jungkook. 'Aku kenapa?'. Hoseok merasakan pipinya memanas dan dadanya berdetak sangat cepat dari bisanya, ia bahkan merasakan sesak di dadanya setelah melihat wajah Jungkook dari dekat tadi.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A HAPPINESS THAT I WANT - JUNG HOSEOK -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang