(8)

2.3K 430 365
                                    

Bagaikan tidak pernah bosan, nama Han Jisung selalu menjadi trending topic. Menjadi bahan perbicangan di setiap penjuru kawasan divisi khusus.

Bukan hanya dikenal oleh para anggota senior tapi juga oleh semua petugas yang bekerja di lingkungan divisi khusus.

Terlebih setelah kejadian di kantin, lima hari yang lalu. Ketika Han Jisung menggeretak Changbin di hadapan puluhan anggota yang tentu saja lebih senior darinya.

Yang artinya mencari masalah dengan seorang Changbin. Anggota senior divisi khusus, yang mempunyai kedudukan tertinggi setelah Chan-sang ketua tim.

Benar-benar tamat sudah riwayatnya.

Di blacklist dari semua misi. Di blacklist oleh semua orang. Tidak bisa menggunakan semua fasilitas milik divisi khusus.

Dan bahkan ia tidak bisa mengundurkan diri sebagai anggota divisi khusus. Jangankan untuk mengundurkan diri, untuk sekedar keluar dari kawasan divisi khusus pun ia tidak diperbolehkan.

Terasa seperti dipenjara.

Tapi, yang membuat Han Jisung mau tidak mau menurunkan ego dan gengsinya untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf adalah karena masalah ini sudah di dengar oleh ketua umum divisi khusus.

Jika dalam kurun waktu tiga hari ia belum dimaafkan oleh Changbin, maka ia tidak akan bisa mendapatkan bayarannya selama bekerja di divisi khusus. Atau lebih tepatnya ia harus mengabdi kepada negara, tanpa di bayar sepeserpun.

GILA.

Tentu saja Han Jisung tidak akan mau. Ia  akan melakukan cara apapun agar ia bisa bisa dimaafkan oleh senior mengesalkan itu.

DEMI UANG.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Hufftt....”

“Tenang, Han Jisung”

Calm down, calm down, calm down bro

“kamu pasti bisa melakukannya. Ingat, semuanya demi uang”

“Uang, Han Jisung. UANG”

“SEMANGAT!!”

Monolog Han Jisung menyemangati dirinya sendiri. Ini sudah hari ketiga, yang artinya sudah tiga hari ia terpaksa mengikuti Changbin kemanapun hanya untuk meminta maaf.

Meskipun sampai detik ini hasilnya nihil.

Benar kata Felix, Changbin akan sangat-sangat mengerikan jika sedang marah dan dalam mode serius. Tidak ada lagi Changbin yang cerewat dan selalu mengomelinya.

Jika saja dalam situasi yang lebih baik, Han Jisung akan sangat merasa bersyukur atas sifat seniornya itu.

“Kau pasti bisa, Han Jisung. Seperti kata Felix, cukup menjadi remaja biasa”

RUNNIG AWAY PART 1 : STAY OR LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang