(5)

2.3K 442 59
                                    


Hyung! Ayo kita bermain diluar”

Seorang anak laki-laki berusia lima tahun terlihat berlari ke arah anak laki-laki yang lebih tua sembilan tahun darinya. Tak lupa dengan sebuah bola di genggamannya.

“Ayo! hyung kita bermain”

Ucap anak laki-laki itu lagi saat ia sudah berada tepat di samping anak laki-laki yang ia panggil dengan sebutan hyung.

Sebuah senyuman lebar masih terukir pada wajah polos sang adik. Terlihat sangat bersemangat mengajak yang lebih tua untuk bermain bersama.

Yuk!”

Yang lebih tua terlihat menggenggam tangan sang adik, hendak menuntunya berjalan keluar bersama.

“Chris?”

Baru beberapa langkah mereka berjalan, sebuah suara berhasil menghentikan langkah kedua anak laki-laki itu.

“Iya, ma?”

“Kalian ingin bermain bersama?”

“Iya, ma. Kita akan bermain bola diluar”

Jawab yang lebih tua semangat, tak lupa dengan dirinya yang masih menggenggam tangan sang adik.

“Jangan bermain di luar”

“Kenapa?”

Tanya yang lebih muda tak mengerti.

“Sebentar lagi hujan akan turun”

Yah... Jangan hujan dulu dong, supaya adek bisa main bola sama Chris hyung"

Mendengar ucapan sang adik yang tengah kecewa berhasil membuat yang lebih tua tertawa, sangat lucu dan menggemaskan.

Hey! Kita masih bisa bermain bersama di dalam kamar”

“Atau... kita bisa menghabiskan waktu dengan segelas cokelat panas”

Tawar yang lebih tua mencoba membuat sang adik kembali ceria.

“Tidak mau”

“Kenapa?”

“Adek maunya chocho ice not hot chocho

DUAR!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Hhah!”

Dengan nafas tersenggal Chan terbangun dari tidurnya. Beberapa bulir keringat terlihat mengalir di pelipisnya. Kaos yang ia gunakan juga sudah basah oleh keringat.

Dilihatnya jam yang terletak di atas nakas samping tempat tidur, pukul 02.00 AM dini hari. Masih terlalu pagi untuk bangun.

Beberapa bulir keringat masih mengalir pada wajahnya, membuat Chan mengalihkan atensinya pada air conditioner yang memang terpasang di kamarnya.

Mati.

Pantas saja ia merasa sangat kepanasan. Chan segera beranjak bangun dan melepas kaos yang tengah ia gunakan, merasa tidak nyaman karena sudah sangat basah akibat keringatnya.

Tidak peduli jika masih terlalu pagi, Chan memilih untuk membasuh dirinya. Mungkin membasahi kepala dengan air dingin, akan membuatnya kembali segar.

“Huftt.. Mimpi yang sama lagi”

Where are you?

###

RUNNIG AWAY PART 1 : STAY OR LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang