(21)

2.1K 349 271
                                    


Menyedihkan, itulah satu kata yang sangat sesuai untuk menggambarkan kondisi Hyunjin saat ini.

Hanya ditemani dengan sinar rembulan serta pikirannya yang kacau sembari menatap nanar ke arah gelapnya langit malam.

Untuk yang kesekian kalinya, Hyunjin kembali melihat ke bawah. Hanya ada kegelapan. Tentu saja suatu hal yang mustahil baginya, untuk dapat melihat dasar permukaan dari lantai tiga puluh tiga.

Terlebih dari atas sebuah menara yang sudah tidak terpakai seperti ini. Hanya orang tak waraslah yang mau menaiki anak tangga satu persatu di tengah gelapnya malam.

Disaat orang lain sibuk menyelami dunia mimpi, Hyunjin malah berdiam diri di pinggir pembatas menara.

Sekali ia memutuskan untuk melompat, maka saat itu juga semuanya akan berakhir.

Helaan nafas kembali terdengar ditengah sunyinya suasana malam. Bukan suatu perkara yang mudah bagi Hyunjin untuk mengambil keputusan dalam hal ini.

Tidak semudah dan segampang yang orang-orang pikirkan selama ini.

Haruskah ia menyerah atau tetap bertahan.

Untuk yang kesekian kalinya, Hyunjin kembali  menarik nafas dan menghembuskannya pelan.

Ditatapnya langit guna mendapatkan sedikit pencerahan atas pertanyaan yang terus memenuhi pikirannya.

Bukankah menyerah adalah keputusan terbaik.

Tepat ketika cahaya rembulan mulai kembali tertutup oleh awan. Hyunjin memutuskan untuk segera melompat, jika saja tidak ada suara yang menghentikan gerakannya.

“Ingin pergi bersama?”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hyunjin merasa seperti tengah mengalami deja vu, di tempat yang sama dengan posisi yang sama serta berhadapan dengan orang yang sama, Han Jisung.

Mereka berdua sama-sama terdiam, lebih memilih untuk menyelami manik kelam milik satu sama lain.

Dibantu dengan penerangan dari sang rembulan, semuanya dapat cukup jelas terlihat.

Bahkan mereka juga mengabaikan hembusan angin malam yang berhasil membuat rambut mereka berantakan.

“Tenang saja, aku tidak berniat untuk menghentikan keinginanmu tersebut”

Ucap Han Jisung sembari mengalihkan atensinya menjadi menatap ke arah rembulan. Yang tak lama setelahnya, Hyunjin juga ikut mengalihkan atensinya.

“Kau pernah mencoba melakukan hal seperti ini sebelumnya?”

Tidak ada jawaban apapun dari Hyunjin. Dirinya masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Bertanya-tanya maksud dari kedatangan Han Jisung, yang bisa dikatakan tiba-tiba.

RUNNIG AWAY PART 1 : STAY OR LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang