(18)

2K 365 140
                                    

Sama seperti malam-malam sebelumnya, Chan nampak masih setia berdiam diri di dalam ruangannya. Hanya ditemani dengan setumpuk kertas dan dentingan jam analog yang setia berdetak tiap detiknya.

Namun belakangan ini, lemburnya Chan dikantor terasa berbeda dengan malam-malam sebelumnya.

Ia sama sekali tidak menyentuh setumpuk kertas yang ada dimejanya atau sekedar menyalakan laptop untuk membaca beberapa berkas penting yang harus ia baca.

Chan, hanya duduk diam sembari menatap amplop putih yang sudah tiga hari ini ada di atas mejanya.

Surat pengunduran diri Han Jisung.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Sedang memikirkan sesuatu, Hyung?”

Sebuah suara yang sudah sangat tidak asing lagi berhasil menyapa indera pendengaran Chan, membuat ia segera tersadar dari lamunan panjangnya.

Chan juga segera mengalihkan atensinya pada sosok yang saat ini sudah berdiri tepat disampingnya.

“Changbin?! Kapan kamu masuk?!”

Well... Beberapa detik yang lalu”

Jawab Changbin santai sembari meminum minuman bersoda yang ada ditangannya. Sedangkan tangan yang satunya, terlihat memberikan sebuah minuman bersoda lainnya kepada yang lebih tua.

Hyung, masih memikirkannya?”

Kali ini atensi Changbin tertuju pada amplop putih yang ada di atas meja sang Ketua Tim Divisi Khusus.

Sebuah amplop yang hanya berisikan satu lembar kertas, namun mampu membuat Chan sang Ketua Tim Divisi Khusus uring-uringan.

Atau lebih tepatnya, hanya satu lembar kertas tapi berhasil membuat gempar seluruh Divisi Khusus.

Membuat Changbin bahkan seluruh Tim Divisi Khusus menyadari jika popularitas Han Jisung bukan kaleng-kaleng.

Terlebih ia hanya membutuhkan waktu kurang dari dua bulan untuk mendapatkan popularitasnya tersebut.

Sangat keren.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

RUNNIG AWAY PART 1 : STAY OR LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang