(11)

2.3K 408 278
                                    

Sama seperti instansi pemerintah lainnya, divisi khusus juga diberikan waktu untuk berlibur.

Meskipun itu tidak terjadi setiap pekan ataupun bulan. Tetapi hanya sewaktu-waktu, di saat ketua umum sedang berbaik hati atau memang tidak ada misi khusus.

Dan tentu saja kesempatan langka tersebut tidak akan disia-siakan oleh Chan dan tim. Bagaimanapun juga mereka hanyalah manusia biasa yang butuh waktu untuk beristirahat dan menjadi orang biasa.

“Han? Kau beneran tak akan ikut?”

Tanya Felix kepada Han Jisung yang sekarang tengah berjalan bersisian dengannya. Terlihat sibuk dengan smartphone ditangannya.

“Tidak. Aku tidak tertarik”

“Tapi semuanya pergi loh. Meskipun aku dan Seungmin akan menyusul nanti. Tapi kita sudah merencanakan untuk-”

“Tak perlu khawatir. Aku bisa bersenang-senang sendiri”

Sebenarnya Han Jisung sudah sangat bosan dengan pertanyaan yang menanyakan apakah ia akan ikut pergi berlibur bersama atau tidak.

Padahal ia selalu konsisten dengan jawabannya ‘TIDAK’. Tapi mereka juga selalu konsisten untuk bertanya.

Aneh.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“YA! LEPASKAN! KAU MAU MEMBUNUHKU! YA! CHANGBIN!”

Bukannya merasa kesal Changbin malah tertawa bahagia saat ia mendengar suara teriakan kesal yang lebih muda.

Changbin akui, Han jisung memang sangat menyebalkan dan tidak punya etika, tapi demi apapun melihat wajah kesal Han Jisung juga suatu hal yang sangat membahagiakan.

“YA! Aku memang berniat untuk menghilangkan kepalaku. Tapi tidak dengan cara seperti ini”

Segera setelah Changbin melepas dekapannya, Han Jisung terlihat meregangkan otot-otot lehernya. Tentu saja dengan perasaan yang masih sangat kesal.

Entah kenapa, tapi selain mereka sangat suka mendaratkan tangan mereka di kepalanya, orang-orang ini juga sangat suka memaksanya.

“IH! CHANGBIN, BAU TOLOL!”

“Bego banget sih jadi orang”

Untuk kali ini sepertinya Changbin tidak akan marah meskipun Han Jisung menyebutnya bodoh. Bahkan Changbin dibuat semakin tertawa bahagia ketika melihat ekspresi kesal Han Jisung.

“Han? Kukira kau tidak akan ikut?”

Ucap Minho yang baru saja datang lengkap dengan ransel dan kopernya. Tanpa menunggu jawaban yang lebih muda, Minho terlihat memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil yang memang sudah terparkir di samping Changbin dan Han jisung.

RUNNIG AWAY PART 1 : STAY OR LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang