Sebelum baca klik bintang dulu yuk^_^
👇👇👇
Happy reading❤❤
^
^
^
^
^
^
^
"Gue duluan ya."
Dhisty berjalan ke arah parkiran.
Maurel dan Nishwa melambaikan tangan mereka yang juga dibalas oleh Dhisty. Cewek itu mengambil jaket dan helm di dalam jok motornya. Setelah memasang atribut wajibnya, ia segera melaju dengan motor maticnya meninggalkan pekarangan sekolah.
~🌻~
"Assalamu'alaikum." Dhisty membuka pintu rumahnya. Tidak ada siapa-siapa di ruang tamu. Gadis manis berambut sebahu itu berjalan menuju dapur. Ia mendapati Bi Ida yang sedang memasak.
"Eh Bi Ida udah pulang?" tanyanya ramah.
"Sudah Non." sahut Bi Ida tersenyum kikuk.
"Bibi mah lupa mulu, jangan panggil Non lagi ya Bi," pinta Dhisty tersenyum simpul.
"Eh...Ah.., iya Bi Ida lupa. Oh iya, tadi Bunda nyuruh Bibi masakin makan siang buat neng Dhisty."
"Emm kalo gitu Dhisty mau ke atas dulu ya Bi, mau ganti baju dulu." ucap Dhisty dengan senyum manis yang belum lepas dari bibirnya.
~🌻~
Cewek bernama Dhisty ini sedang rebahan di kamarnya. Bosan telah menghantuinya sedari tadi. Sesaat kemudian ia mencari cari benda pipih yang belum ia sentuh sejak pulang sekolah tadi. Setelah mendapatkan benda yang ia cari, gadis itu langsung membuka aplikasi WhatsApp. Jemarinya kini mulai bergerak lincah di atas keyboard ponselnya. Ia mengetikkan sesuatu di grup Cantik Cantik Jomblo yang hanya berisikan mereka bertiga.
Cantik cantik Jomblo
Gabutt wooiii
(read)
Tak lama setelah itu pesan dari Maurel masuk.
Rel kereta
Yeahh
Wawa gil
Woii!!!
Gilang gangguin gue mulu, gimana dong
😣😤
Maksudnya ganggu itu...
Gilang chat lo terus?
Wawa gil
Iya syg qu
Jijai
Rel kereta
Hmm
Wawa gil
Ihh gilang rese😬
Terima aja napa Wa,
Itu udah kode tau,
lagian Gilang itu
kan ganteng walaupun
lumayan, pinter dikit,
trus anak basket jg
Wawa gil
Benci gue ama dia.
Dia itu sllu ganggu
gue, nyebelin
bgt tuh cowok
Benci itu bisa b'ubah jadi cinta.
Gue do'ain semoga
kalian jodoh
Wawa gil
Dasar bunglon
Rel kereta
Readers setia😴
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Terakhir (HIATUS)
Teen FictionApa sih istimewanya senja bagi dia? Kata-kata itu seperti tak asing lagi baginya. Dhisty,si gadis pengagum senja yang setiap harinya duduk di halaman rumah ketika sudah petang hanya untuk melihat langit yang jingga itu.Kenangan masa lalu itu kembali...
