Sebelum baca klik bintang dulu yuk!^_^
🌟🌟Happy reading❤❤❤
^
^
^
^
^
^
^"Ihh kalian tuh ya seneng banget liat gue menderita!"
"Tuh muka kusut banget,
jadi ilang noh cantik lo," ledek Fahri sambil menoel pipi cewek itu yang langsung di tepis olehnya."Lagi pms ya? Marah mulu deh bawaannya kalau ketemu gue," ucap Fahri dramatis.
"Bodo!"
"Udah dong ributnya, nanti jodoh ba-" perkataan Nishwa langsung dipotong oleh Maurel.
"Amit-amit dah gue sama dia!" Maurel bergidik geli mendengarnya.
"Udah Rel, nggak usah cemberut gitu. Nanti gue traktir makan deh di kantin," sahut Dhisty berusaha menengahi perdebatan.
"Seriusan? Jadi pengen cepat-cepat istirahat deh,"
"Yee giliran traktir aja cepet lo!" cibir Nishwa.
"Yee biarin."
Tak lama setelah itu Bu Tami masuk ke dalam kelas dan seluruh siswa mendadak diam.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi dan selamat datang kembali ke sekolah." sapa Bu Tami hangat pada semua murid yang ada di dalam kelas.
"Wa'alaikumsalam, pagi Bu" jawab seluruh siswa serempak.
"Jadi, Ibu sekarang adalah wali kelas kalian di kelas 11 Mipa 1. Mulai saat ini taati peraturan yang saya buat untuk kelas ini, mengerti?"
"Mengerti Bu."
Bu Tami adalah guru yang mengajar bidang studi biologi sekaligus wali kelas di kelas 11 Mipa 1.
"Hufft, untung wali kelas kita guru yang paling baik sejagat raya."
"Iya nih, bersyukur banget gue."
"Ini nih rejekinya anak unggul."
Seperti itulah omongan para siswa setelah Bu Tami keluar dari kelas. Beberapa detik kemudian bel istirahat pertama berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju tempat yang diyakini membawa kebahagiaan bagi murid SMA Mentari.
Begitu pula Dhisty dkk. Maurel berjalan paling depan dengan semangat karena ia akan ditraktir makan oleh Dhisty di kantin."Liat tuh temen lo Dhis, cepet banget jalnnya kek kereta api," ledek Nishwa sengaja.
"Namanya juga MauREL, pasangannya KERETA API!
balas Dhisty yang menekankan kata REL dan tawa mereka berdua pecah.
Merasa terpanggil, Maurel menoleh ke belakang."Kalian ledekin gue?" tanya Maurel dengan tatapan tajamnya.
"Upps, nggak ada nggak ada. kita cuma becanda," elak Nishwa cengengesan.
Dhisty menarik tangan Maurel utuk bergegas ke kantin."Heh tungguin gue!" teriak Nishwa yang tertinggal jauh.
Sesampainya di kantin mereka langsung menuju ke meja paling pojok sebelah kanan.
"Lo mau pesen apa?"
tanya Dhisty pada Maurel yang masih dengan muka cemberutnya."Kalo tuh muka masi gitu juga gue nggak jadi-"
"Ehh jangan! Gue mau batagor sama teh es satu," pinta Maurel cepat sebelum sahabatnya itu berubah pikiran.
"Oke," jawab Dhisty singkat.
"Lo, Wa?"
"Samain dengan Maurel aja."
"Sip gue juga, gue pesen dulu yah." Dhisty beranjak dari meja.
"Batagor 3 sama teh es nya 3 ya Pak."
"Sip neng," sahut Pak Maman.
Setelah pesanan datang, mereka segera menyantap batagor sampai habis, yang diselingi juga dengan obrolan kecil.
Bel masuk berbunyi pertanda waktu istirahat telah usai. Dhisty dkk berjalan menuju kelas.
"Thanks ya Dhis, traktirannya," ucap Maurel tersenyum lebar yang menampakkan deretan gigi putihnya.
"Yoi," balas Dhisty singkat.
~🌻~
Holla readers......
Akhirnya up lagi😊
Semoga kalian tetap suka dan gak bosan baca ceritanya❤❤
Nanti bakalan up lagi ...Jangan lupa vote ceritanya👇👇
Salam author
💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Terakhir (HIATUS)
Fiksi RemajaApa sih istimewanya senja bagi dia? Kata-kata itu seperti tak asing lagi baginya. Dhisty,si gadis pengagum senja yang setiap harinya duduk di halaman rumah ketika sudah petang hanya untuk melihat langit yang jingga itu.Kenangan masa lalu itu kembali...