LIMA

162 81 13
                                    

Hari senin adalah hari dimana beberapa murid SMK Negeri 2 bogor tiba tiba terserang penyakit.

"Qill ke PMR aja yuuu." Rengek Ardinda namun sama sekali tak di gubris oleh Syaqilla.

"Syaqilla yang cantikkk ayo dong
" Syaqilla mendengus sebal kemudian menatap Ardinda yang sedari tadi menggelantungi lengan nya.

"Gue tanya,lo ke PMR mau ngapain?" Ardinda cengengesan "Pura-pura sakit,gue males banget upacara Qill,siapa tau juga kan ketemu kak prince." Ucap Ardinda sambil senyum senyum sendiri.

Syaqilla tidak menggubris ucapan konyol Ardinda. Ia malah menarik lengan gadis itu untuk ikut berbaris bersama murid lainya.

"Aelahh,,,Qilla gak seru ni ahh" Cibir Ardinda sambil memakai topi nya.

Syaqilla tidak menanggapi. Ia malah asik memperhatikan Zanuar yang sedang berjalan sambil menggunakan dasinya.

"Ganteng banget sih." Gumam Syaqilla pelan namun masih bisa di dengar oleh Ardinda.

"Siapa yang ganteng?" Tanya Ardinda sambil mengikuti arah pandang Syaqilla. Namun buru buru Syaqilla membelokan kepala Ardinda kearah lain.

"Udah diem jangan banyak tanya,upacara udah mulai." Ucap Syaqilla dingin tanpa ekspresi.

____

Selesai dengan kegiatan upacara setiap murid di perbolehkan kembali ke kelas.

"Duhh gue capeeee." Desah Ardinda sambil menaruh kepalanya di meja.

"Panas banget hari ini sumpah sii" Timpal Syaqilla sambil mengibas-ngibas topi sebagai kipas.

"Lo sih so rajin,pake ikutan upacara segala!" cibir Ardinda.

"Lo mah gak ngerti, diem aja udah." Ardinda menggerutu tidak jelas menanggapi Syaqilla.

Saat sedang asik-asiknya bersantai tiba-tiba saja Pak Bambang, guru yang mengajar di jam ini datang.

Pelajaran berlangsung dengan tertib,pasalnya Pa Bambang termasuk guru killer dan juga produktif.

____

Kriiingggg kringggg kringggg

Akhirnya bel yang di tunggu-tunggu berbunyi,para murid berhamburan keluar gerbang untuk pulang kerumah masing-masing,banyak juga yang tetap di sekolah mengikuti ekskul. Seperti Syaqilla.

"Qill kumpul paskib di sekret." Ucap Zulva teman satu angkatan paskibra Syaqilla.

"Iyah siap,gue ganti baju dulu." Zulva mengangguk dan meninggalkan Syaqilla.

Kegiatan paskibra di sekolah berakhir hingga pukul 17:30 WIB.

"Tek-tek dulu weyy" Ucap ketua paskibra.

"Bismillah satu rasa,satu hati,satu tujuan pasti,Allahuakbar!!!" Teriak seluruh Anggota paskibra sambil menumpukan tangan mereka.

Saat sedang berjalan menuju gerbang sekolah ponsel Syaqilla berbunyi.

"Veer ngapain nelpon ya" gumamnya.

Syaqilla memutuskan untuk mengangkat panggilan dari Veerlanda.

"Halo... kenapa Veer?."

"Gue tunggu gerbang." Sambungan terputus sebelah pihak dari sebrang sana.

"Lah ngapain Veer di gerbang?." Ucap Syaqilla sambil melihat ke arah gerbang. memang benar ada Veerlanda disana.

"Qill gak pulang?mau bareng gue gak?" Tawar Rizky.

"Ehh gak usah,gue balik sama temen gue,bye" Ucap Syaqilla kemudian berlalu meninggalkan Rizky menuju gerbang sekolah.

"Veer lo ngapain disini?" Tanya Syaqilla saat sudah berada di hadapan Veer.

"Ya jemput lo pulang lah!" Ucapan Veer membuat Syaqilla terdiam sebentar.

"Hah?." Syaqilla melongo tanpa memperdulikan Veerlanda, yang menyodorkan helm padanya.

"Tapi,__" ucapan Syaqilla terpotong saat Veer tiba tiba memakaikan helm di kepalanya.

"Udah cepet naik,udah magrib ini" Syaqilla mengangguk dan segera menaiki motor Veer.

"Rumah lo dimana?" tanya Veer sebelum melajukan motornya.

"Tanah baru residence." Veerlanda mengangguk dan segera melajukan motornya meninggalkan pelataran sekolah.

Selama perjalanan pulang Veerlanda dan Syaqilla sama-sama tidak membuka suara.

"Berasa di bonceng batu." Gumam Syaqilla pelan tanpa terdengar oleh Veerlanda.

Saat sudah sampai di pelataran rumah Syaqilla,Veerlanda ikut turun dari motor.

"Mau ngapain?." Tanya Syaqilla bingung takut-takut Veer minta mampir kerumah.

"Mau cubit Squishy ku!" Syaqilla mengernyitkan dahinya bingung.

"Itu doang?." Veerlanda menggeleng pelan.

"Sama mau ngucapin selamat beristirahat kudanil madagascar." Syaqilla dibuat melongo dengan ucapan Veer. Namun tidak menyembunyikan rona merah pada pipinya.

"Gue bukan kudanil Veer! Gue manusi.a" Ucap Syaqilla penuh penekanan.

"Ya abis bulu mata lo tu panjang banget, lentik lagi" puji Veerlanda membuat wajah Syaqilla semakin memerah.

"Syaqilla kamu sama siapa?." Ucap Papa syaqilla saat membuka gerbang rumah.

"Om, saya Veerlanda teman kelasnya Syaqilla." Papa Syaqilla mengangguk paham. Namun wajahnya terlihat datar seperti sedang menilai penampilan Veerlanda.

"Yauda Syaqilla kamu masuk." tegas papa Syaqilla. Syaqilla mengangguk sambil tersenyum canggung dan melambaikan tangan nya kearah Veer.

"Gak baik ngobrol di depan rumah. Ayo masuk dulu kita ngobrol di teras" Veerlanda benar-benar canggung dengan keadaan seperti ini.

"Kamu teman kelas Qilla?." Veerlanda mengangguk.

"Emm... Iya om." Ucap Veerlanda canggung membuat Papa Syaqilla tersenyum.

Apa dia?-batin Papa Syaqilla.

"Gak perlu canggung sama om santai aja. " Ucap Papa syaqilla menenangkan. Namun tetap saja tidak membuat Veer tenang sedikitpun pasalnya ia benar-benar tidak menduga hal seperti ini.

"Emm... Maaf om saya mau pamit,udah hampir malam juga." Papa Syaqilla mengangguk mengiyakan.

"Yauda,kamu hati hati dan ingat jangan sakiti Syaqilla." Veerlanda mengangguk "iya om saya pamit Assalamualaikum
" Ucap Veerlanda sambil mencium punggung tangan Papa Syaqilla.

"Waalaikumsallam." Veerlanda segera meninggalkan pelataran rumah Syaqilla dengan penuh rasa legah.

"Sepertinya baik." Gumam papa Syaqilla seraya menutup gerbang dan memasuki rumah.


•••
Sebut saja aku egois,pasalnya aku tidak mau kamu pergi dan tidak mau melepas dia
•••

Double up:*

Voment ya😘

Maaf author amatiran Typo bertebaran:*

Minta kritik&saran dong:)

See you next part:*

VEERLANDA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang