DELAPAN

147 72 9
                                    

Happy reading❣

Semenjak melihat kejadian di kelas, pria itu tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tentu tidak sendiri sudah pasti dengan kedua sahabatnya.

Saat ini mereka berada di tongkrongan jurusan.

"Lo kenapa si?" Tanya dimas. Ia heran dengan sahabatnya yang satu ini karena sedari tadi terlihat sangat gusar.

"Apa lagi mas paling Syaqilla. SQUISHY QUE" Cibir Erhan.

"Yaelah... Veer masih banyak cewe diluar sana. Syaqilla menurut gue b aja." Ucapan Dimas di setujui dengan anggukan oleh Erhan.

"Lo berdua banyak bacot tau ga!" Ucap Veer kemudian pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Lo sih!" Ucap Erhan sambil menunjuk nunjuk Dimas.

"Kok gue si? Bener kali." Tanya Dimas namun tidak digubris sama sekali karena Erhan meninggalkanya menyusul Veerlanda.

____

Sepulang sekolah Syaqilla sedang berjalan bersama Ardinda menuju gerbang. Namun langkah mereka terhenti ketika suara seorang laki laki mengintrupsinya dari belakang.

"Syaqilla" Syaqilla menengok kearah belakang dan tersenyum saat melihat siapa yang memanggilnya.

"Kenapa Zanuar?" Tanya Syaqilla saat Zanuar sudah berada di hadapanya.

"Kamu pulang aku anter yuk." Ajak Zanuar membuat Syaqilla melihat kearah Ardinda meminta persetujuan.

"Yaelah... Pasangan baru jadi bucin" Cibir Ardina sinis.

"Emm Zan,Maaf ya aku gak bisa, aku pulang bareng Dinda aja." Tolak Syaqilla halus namun segera di sanggah oleh Ardinda.

"Ehh engga, udah lo balik sama Zanuar aja Qill. Gue duluan ga bye." Ucap Ardinda kemudian berlari meninggalkan kedua pasangan baru tersebut.

Saat ini jantung Syaqilla benar benar digedor seratus kali lebih kuat dari dalam sana. Bagaimana tidak saat ini ia sedang berdua dengan pria yang tadi pagi baru saja menyatakan cinta padanya.

"Jadi mau diem diem aja nih?" Suara Zanuar memecah keheningan antara mereka,mengingat sedari kepergian Ardinda mereka sama sekali tidak membuka suara ataupun bergerak dari tempat mereka berdiri.

"Ehh.. emm itu,, eu anu ayo pulang" Ucap Syaqilla gugup kemudian berjalan meninggalkan Zanuar sendirian. Zanuar yang melihat kegugupan gadisnya itu hanya terkekeh geli.

"Akhirnya gue bisa menghilangkan Veer dari kehidupan lo Qil" Gumam Zanuar pelan sambil terus berjalan mengikuti Syaqilla yang dengan kemampuan kuncennya terus berjalan kearah parkiran mencari motor Zanuar.

"Kuncen darimana neng?" Tanya Zanuar dari belakang Syaqilla sudah dengan motornya.

"Ehh kok?" Tanya Syaqilla heran melihat Zanuar sudah mengendarai motornya. Lalu sedari tadi ia mencari apa?

"Ayo naik" Ucap Zanuar tanpa memperdulikan ekspresi bingung Syaqilla.

Syaqilla menurut dan segera menaiki motor Zanuar.

"Udah?" Tanya Zanuar memastikan. Syaqilla mengangguk kemudian Zanuar segera melajukan motornya meninggalkan pelataran sekolah.

Saat sudah sampai dari jauhnya perjalanan dari pluto menuju bumi, maksudnya dari sekolah menuju rumah Syaqilla.

"Makasih ya Zan" Ucap Syaqilla setelah turun dari motor milik Zanuar.

"Iya sayang sama-sama." Ucap Zanuar sambil mengelus puncak kepala Syaqilla membuat wajah gadis itu seperti kepiting rebus.

"Ihh merah." Ejek Zanuar saat menyadari wajah Syaqilla yang memerah.

"Ih Zanuar apasih!" Ucap Syaqilla malu sambil menangkupkan kedua tanganya pada wajah.

"Jangan di tutupin uled nanti cantiknya ilang." Goda Zanuar membuat Syaqilla semakin memerah saja.

"Ihh Zanuar! Udah ah Qilla mau masuk Zanuar hati hati." Ucap Syaqilla malu sambil membuka gerbang rumah kemudian meninggalkan Zanuar yang sedang terkikik geli melihat tingkah Syaqilla.

"Lucu." Ucap Zanuar sambil menstater motornya kemudian pergi meninggalkan pelataran rumah Syaqilla.

____

Malam minggu adalah malam dimana para remaja berpasangan saling bermesraan. Namun Syaqilla bukan salah satu dari banyaknya pasangan yang bermesraan diluar sana. Ia memilih rebahan di kasurnya yang empuk sambil memainkan ponselnya. Apalagi kalau bukan Chattingan
dengan Zanuar.

Namun saat sedang asik asiknya Chattingan  dengan Zanuar,suara sang Papah mengintrupsinya dari luar kamar.

"Syaqilla ada cowo kamu tuh" Ucap Sang Papa sambil membuka pintu kamar anak gadisnya.

"Cowo aku pah?" Tanya Syaqilla bingung sambil beranjak duduk dari posisi rebahan nya.

Apa papa tau,gue pacaran ama Zanuar?-batin Syaqilla bertanya-tanya.

"Iyah,udah samperin sana kasian kalau nunggu lama." Syaqilla mengangguk kemudian beranjak meninggalkan papanya menuju ruang tamu.

"Ehh Veer?" Tanya Syaqilla saat melihat Veer yang sedang memainkan ponselnya.

"Iya Squishy" Ucap Veer bersikap seperti biasa.

"Mau minum apa?" Tanya Syaqilla. Veer menggeleng namun Syaqilla tetap berjalan kearah dapur mengambilkan Jus jambu dan beberapa makanan ringan untuk Veer.

"Makasih Squishy." Ucap Veer. Syaqilla mengangguk kemudian ikut duduk di sofa yang sama dengan Veer namun 'sedikit' berjarak.

"Oh iya Qil, gue mau nanya sesuatu sama lo." Ujar Veer mengingat maksud awal kedatanganya kerumah Syaqilla.

"Iya,kenapa?" Tanya Syaqilla santai sambil membuka salah satu makanan ringan kemudian melahapnya.

"Lo pacaran sama Zanuar?" Pertanyaan Veer membuat Syaqilla tersedak oleh makananya.

Uhukk uhukkk

"Ini minum,makanya pelan pelan" ucap Veer sambil menyodorkan jus jambu miliknya pada Syaqilla.

"Makasih Veer." Ucap Syaqilla saat dirasa sudah membaik.

"Yauda,Jawab dulu aja pertanyaan gue." Ucap Veer kembali pada topik awal.

"Emm gue...."

Hayooo Syaqilla jawab apa ya?

Terimakasih sudah membaca:*

Dan terimakasih sebesar besarnya untuk semua yang mendukung kelancaran cerita ini:*

Jangan lupa Voment

VEERLANDA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang