LIMA BELAS

85 28 5
                                    

Happy reading❣

Pagi ini Syaqilla sudah sibuk dengan peralatan masak nya. Berharap sang suami akan memakan sarapan buatan ia sebagai awal yang baik di hari pertama sang suami bekerja.

"Udah selesai" Ucap Syaqilla sambil menaruh nasi goreng di atas meja makan.

Syaqilla segera mencuci tangan nya dan melepas apron yang ia kenakan.

"Tinggal bangunin Veer"

Baru selangkah ia berjalan menuju kamar Veerlanda. Veerlanda sudah keluar dengan pakaian formalnya.

"Udah mau berangkat?" Tanya Syaqilla dan hanya di balas deheman oleh Veerlanda. Syaqilla menghela nafas pelan dan kembali menunjukan senyum nya.

"Makan dulu,aku udah buatin sarapan." Ucap Syaqilla sambil memperlihatkan hasil karyanya di pagi hari ini.

"Gue gak nafsu!" Ucap Veer ketus dan langsung melewati Syaqilla.

"Nanti kamu sakit kalau gak makan Veer!" Ucap Syaqilla sedikit memaksa.

"Urus kehidupan masing-masing gak perlu peduli sama gue!" Ucap Veer dan langsung pergi menuju kantor Ayahnya.

Lagi-lagi Syaqilla selalu di abaikan. Entah sebesar apa kesalahan nya di masalalu. Itu semua sudah berlalu haruskah seluas ini kebencian Veerlanda.

___

"Kenapa?" Tanya Ardinda. Ya saat ini Syaqilla dan Ardinda bertemu di cafe tempat biasa ia menghabiskan weekend bersama Ardinda.

"Gue harus gimana?" Tanya Syaqilla sambil terus mengaduk makanan nya.

"Lo harus makan dulu!" Sahut Ardinda kesal.

"Gue gak nafsu!" Syaqilla menyingkirkan makanan di hadapanya seraya menyandarkan tubuh nya di kursi.

"Sini buat gue." Ucap Ardinda sambil mengambil makanan Syaqilla.

"Gue pengen kerja." Ujar Syaqilla membuat Ardinda mengernyitkan dahinya.

"Veer emang gak ngasih lo uang?" Syaqilla mendelik kearah Ardinda.

"Emang gue kerja tu buat uang doang apa?!" Ketus Syaqilla.

"Ya terus?"

"Gue butuh temen din,butuh kegiatan. Dirumah kerjaan gue cuma itu-itu aja. Di tanbah lagi Veer yang masih belum nerima gue." Ucap Syaqilla lesuh.

"Emm gitu."

"Kebetulan di perusahaan tempat gue lagi butuh pekerja. Lo mau?" Syaqilla mengangguk antusias.

"Oke deh,besok lo gue jemput jam 06:30."

"Okey siap bos!"

____

Jam menunjukan waktu pukul 00:15 WIB. Tapi Veerlanda tidak juga menunjukan batang hidungnya. Tentu saja itu membuat Syaqilla benar-benar khawatir saat ini.

"Veer kamu kemana" gumam Syaqilla. Gadis itu sangat gelisah saat ini. Suami yang hatinya sedang  berusaha ia dapatkan belum juga kembali kerumah.

Di tempat lain. Veerlanda bersama seorang perempuan dan kedua sahabatnya sedang bersenang-senang di tengah bisingnya dentuman musik di seluruh ruangan.

Drttt drrttt drttt

Getaran itu terus saja berbunyi dari ponsel Veerlanda. Membuat sang gadis yang ada di sampingnya merasa terganggu.

"Sayang, cewe gak tau diri itu nelpon kamu terus." Rengek wanita itu.

"Diemin aja." Ucap Veerlanda kemudian merengkuh tubuh gadis itu dan mengecup sekilas pipinya.

"Lo masih sama Diandra tapi malah setuju di jodohin Veer." Ucap Dimas.

"Lo tau kan niat gue apa? Jadi jangan banyak bacot!" Dimas hanya bisa diam menghadapi sahabatnya yang sangat keras kepala ini.

____

Pagi hari yang cukup cerah. Seorang wanita tengah menyandarkan kepalanya pada tumpuan tangan di sofa.

Hingga suara bel rumah mengintrupsinya untuk segera bangun.

Ting nong

"Sebentar." Ucap Syaqilla dan segera membuka pintu.

Terlihat sosok pria yang ia tunggu semalaman dengan keadaan yang cukup kacau. Dan lebih lagi ia tidak sendiri melainkan bersama wanita cantik yang berada di rangkulan nya.

"Kenalin,gue Diandra pacar Veer." Ucap wanita itu sambil mengulurkan tanganya.

Thank you:*
Voment:)
Tbc...

VEERLANDA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang