DELAPAN BELAS

116 21 10
                                    

Happy reading❣

Seperti rencananya. Syaqilla benar-benar melakukan itu. Ia berusaha sebisa mungkin menghindari kegiatan yang merupakan kewajiban seorang istri. Kecuali mencuci pakaian dan membersihkan rumah.

Pagi ini Syaqilla sedang bersiap untuk berangkat ke kantor tempatnya bekerja. Sesuai rencana nya Ia melibatkan Bintang dalam hal ini. Bintang pun sudah menyetujui akan hal ini.

Syaqilla keluar dari kamarnya tanpa melirik pada Diandra yang sedang sarapan bersama Veerlanda di ruang makan.

Veerlanda yang menyadari itu terus menatap Syaqilla yang akan keluar rumah. Diandra yang merasa Veerlanda memperhatikan Syaqilla memutuskan memanggil gadis itu untuk niat liciknya.

"Syaqilla!" Syaqilla menoleh dengan sebisa mungkin menampilkan wajahnya yang datar.

"Kamu tidak mau memakan sarapan buatanku?" Tanya Diandra dengan nada memelas yang di buat-buat.

"Aku tidak lapar." Ketus Syaqilla dan hendak melanjutkan langkahnya keluar rumah.

Diandra tersenyum licik "Veer kamu sangat lahap." Ucap Diandra dengan tangan nya yang terulur mengusap bahu Veerlanda. Veerlanda yang berniat membuat Syaqilla sakit hati membalas ucapan Diandra dengan sangat manisnya.

"Ini enak sayang." Ucap Veerlanda tanpa beban dan kembali menyuapkan sarapanya.

Syaqilla ingin marah, hatinya sakit, kepalanya pusing mendengar percakapan pasangan itu. Namun sebisa mungkin ia menghiraukan nya.

Syaqilla terus berjalan hingga sampailah ia di depan gerbang rumah.

Baru saja Syaqilla hendak menghubungi Bintang untuk segera menjemputnya. Suara klakson mobil di belakangnya sudah membuatnya berjengit kaget.

Syaqilla berdecih melihat siapa yang berada di dalam mobil tersebut. Veerlanda suaminya dan tentu saja bersama jalang yang berusaha merebut Veerlanda darinya.

Syaqilla menyingkirkan tubuhnya dari hadapan mobil Veerlanda. Dan detik berikutnya mobil itu sudah mulai melaju dari hadapanya. Veerlanda menjalankan mobil dengan sangat pelan guna melihat siapa yang Syaqilla tunggu. Dan tidak sia-sia Veerlanda melihat Syaqilla memasuki sebuah mobil Sport berwarna hitam.

Entah mengapa melihat itu hati Veerlanda terasa seperti tersengat listrik,walaupun tidak terlalu sakit tapi itu benar-benar terasa menyesakkan.

"Kamu kenapa si jalanin mobilnya pelan banget? Udah siang juga." Tegur Diandra geram. Veerlanda tidak menanggapi sama sekali membuat gadis itu berdecih dan membuang pandanganya keluar kaca.

_____
Voment!
Tbc...


VEERLANDA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang