part 7

11 0 0
                                    

"aku pulang"

Ibuku menghampiri ku. Dan tersenyum dan menyuruhku untuk makan. Aku pun makan bersama ibuku. Setelah kami selesai makan, aku bertanya padanya.

"Bu, kenapa ibu benci sekali pada ayah?"

"Jangan bertanya apapun tentang nya."

"Tapi kenapa bu?"

"Kau serius ingin tahu?"

"Iya aku ingin tahu."

"Dia tidak menceritakan apapun tentang tanduk nya."

"Tanduk? Maksud ibu?"

"Iya dia Punya tanduk. Waktu itu saat kami sudah menikah. Ibu sedang mengandung kamu. Lalu setelah ibu mengandung kamu 9  bulan, ibu diculik oleh orang yang sepertinya tidak biasa. Mereka Punya kekuatan. Lalu ayah datang sendiri. Ayahmu sepertinya marah, auranya menjadi merah dan muncul tanduk di kepala nya. Lalu ayahmu menghajar orang - orang itu tanpa ampun. Dia mengatakan bahwa tanduk itu adalah keturunan nya dari keluarga ibu nya. Kemudian ibu kesakitan di bagian perut itu saatnya ibu melahirkan kamu. Lalu ayahmu menggendong ibu Dan melesat sampai rumah sakit."

"Oh begitu ya bu. Kalau aku Punya tanduk apa ibu bakal benci aku?"

"Ngga dong kan kamu anak ibu."

"Terus kenapa harus benci ayah?"

Ibuku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Ibu tau sekarang ayah dimana?"

"Dia sekarang adalah CEO di perusahaan DKD, Dehirs Kriesh Department."

"Oh jadi CEO Frank Dervanshir itu ayahku?"

"Iya nak."

"Oke aku akan kesana bu."

"Tunggu sebentar nak." Ibuku masuk ke dalam kamar nya Dan mengambil sebuah kalung yang berlambangkan angsa hitam. "Kamu pakai ini."

"Apa ini bu?"

"Kalung yang ayahmu berikan untuk dipasangkan padamu."

"Oke bu."

"Iya. Segera temui ayahmu."

"Oke bu aku berangkat dahulu."

"Iya hati - hati nak."

Lalu aku memakai alas kaki ku Dan menuju ke tempat ayah. Setiba nya aku disana, perusahaan itu sangat besar. Sepertinya gaji di sini bukan main - main deh. Lalu aku masuk kesana dan bertanya pada resepsionist dimana ruangan ayahku. Tetapi sepertinya tidak bisa karena aku belum membuat janji dengan ayahku. Sepertinya aku harus bilang bahwa aku ini anaknya dan akhirnya aku diperbolehkan setelah resepsionist itu menelfon ayahku. Ayahku sepertinya menanyakan kalung ku, setelah mendengar resepsionist itu mengatakan bahwa aku mengalungkan kalung itu ayahku langsung mengizinkan ku kesana. Ruangan nya ada di lantai lima. Aku pun mengetuk pintu ruangan ayahku.

"Permisi."

"Iya silahkan masuk."

Aku pun membuka knop pintu Dan mendapati pria sudah berumur disana. Dia melihat kalungku dan langsung menanyakan namaku. "Revan?"

"Iya, ayah. Ini Revan."

Lalu ayahku langsung memelukku. "Revan, ayah kangen sekali padamu."

Aku pun membalas pelukkan nya "iya Revan juga kangen sama ayah."

Lalu ayah melepaskan pelukkan nya. "Kamu pasti udah ada tanduk itu."

"Kok ayah tau?"

"Iya karena waktu seumuran kamu ayah juga muncul tanduk hitam."

FightersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang