Aku akan melindungi mu apapun
yang terjadi.Republik Indonesia Serikat, 28 Agustus 2025
"Jadilah pacarku."
"Iya aku mau."
Kami lanjut berciuman. Aku sangat bahagia. Aku mundur dan langsung memeluknya. Sudah kubilang aku sangat bucin.
🐨
Aku memerhatikan Clarista yang terus - menerus memerhatikan suatu boneka koala. Ukuran nya hampir sebesar bantal untuk ku tidur dirumah.
"Clarist? Mau boneka nya?"
"Ah aku mau beli sendiri."
"Aku aja yang beliin."
"Kan itu buat aku jadi harusnya aku yang beli sendiri."
"Udah anggap aja sebagai hadiah dariku untuk Hari spesial ini."
"Yaudah lain Kali aku kasih kamu sesuatu ya."
"Iya kapanpun kamu bisa."
"Makasih." Kata Clarista sambil merangkul tanganku."
"Iya sama - sama sayang." Kataku sambil mencium dahi Clarist.
Lalu kami pun membeli Boneka koala itu. Ternyata Clarist sangat suka koala.
"Eh sebentar." Clarist menuju rak yang berisi perhiasan. Lalu ia kembali dengan sebuah kalung yang ada inisial nama kami berdua. R dan C. Lalu Clarista ingin membeli itu. Ia mengatakan kalau ia ingin membeli itu sendiri. Lalu kami membayar semua dengan suatu cip yang ada di tangan kami. Perekonomian dari cip itu dipegang oleh suatu sekte. Banyak orangyang tidak menyukai sekte tersebut. Kami terpaksa menggunakan nya kalau tidak kami akan dibunuh. Aku membawa dompet karena isinya hanya SIM, STNK, KTP dan surat - surat lain. Lalu Clarista mengalungkan kalung tersebut kepadaku.
"Tau ga waktu kamu nyapa aku itu, aku pingsan?"
"Ngapa tuh?"
"Soalnya aku abis ngeluarin massive - Terd."
"Hah? Emang ada?"
"Iya ada lah. Soalnya aku abis ngelawan penjahat yang kuat banget."
"Bisa gitu kah?"
"Iyalah masa gabisa. Terus aku ga nyerang waktu itu soalnya butuh pemulihan."
"Owalahh. Eh iya ayah aku bilang kamu udah melewati masa 'sok hebat' ya?"
"Lah bukannya itu yang dialami sama yang Punya tanduk hitam itu doang?"
"Iyakah? Tapi keknya iya sih."
"Kenapa emang?"
"Aku Punya tanduk hitam itu. Kamu bisa Banu aku kan? Untuk bimbing aku?"
"Iya bisa kok tenang aja. Aku tetap setia walau kau tidak sadar sekalipun."
"Makasi Clarist." Kataku sambil mengelus kepala nya.
"Iya santuy aja."
Lalu aku merangkul Clarista Dan kami menuju parkiran. Aku mengantar Clarista pulang. Setiba nya kami dirumah Clarista, kami menjumpai kakak Clarista.
"Bang, ini Revan."
"Siapa dia?"
"Pacar aku."
"Lu ni baru masuk sekolah udah Punya cowo aja." Kata abang nya sambil mencubit hidung Clarista.
"Sakit bang. Gabisa napas."
"Iyadah. Masuk sono."
Lalu Clarista masuk dan tinggal aku berdua dengan abang nya Clarista. Kurasa ia sudah kerja. Kuakui kakak Clarista tampan sekali.
"Gue abangnya Clarista, Ferdin. Lu siapa tadi? Revan kan?"
"Iya bang saya Revan."
"Clarista masih bocah. Jangan lu apa - apain."
"Iya bang. Saya juga ga bakal ngapa - ngapain Clarist."
"Bagus deh. Gue cuma mau adek gue bahagia doang."
"Iya bang gue bakal bahagia in adek lu. Gue janji."
"Bagus deh."
"Oiya bang. Abang juga punta kekuatan kayak Clarista?"
"Punya dong. Nih." Lalu Ferdin membuka tangan nya dan keluarlah cahaya berwarna biru - ungu.
"Widih. Latihan dimana bang?"
"Latihan sendiri."
"Asik. Gue mah cuma segini." Lalu aku mengeluarkan sebuah kubus yang berwarna kuning.
"Wah hebat juga. Berapa lama lu bisa kek gitu?"
"Barusan gue nyoba."
"Jangan boong lu."
"Iya seriusan tadi sing cuma muncul cahaya kecil doang. Tapi nembus 22-5, 17 lantai."
"Buset. Keren amat lu."
"Biasa aja. Spontan tadi tuh."
"Tetep aja. Oiya duduk dulu hayu."
"Hayu." Lalu kami pun duduk di ruang tamu. Clarista datang membawakan teh hangat. Dan Ferdin menyuruh Clarista masuk.
"Revan, orang tua kami sebenarnya meninggal saat gue masih kuliah semester akhir. Dan Clarista masih SMP kelas 9."
"Kok bisa gitu? Gimana ceritanya?"
"Jadi dulu tuh.."
__________________________________
To be continued
__________________________________
Guys aku bakal hiat dulu ya soalnya senin LUN 1 Dan kedepan nya aku bakal sibuk banget. Jadi maaf ya. Tapi aku bakal tetep usahain up kok tenang aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighters
RomanceRevan, seorang cowok bermata biru yang memiliki garis rahang yang tegas. Dan berambut coklat keemasan. Tidak hanya tampan, dia memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Tapi apakah Clarista dapan bertahan dengan Revan? Dengan sikapnya itu? WARNING: typ...