Aku tidak pernah percaya dengan cinta pertama. Orang-orang mengatakan jika semua cinta pertama tidak akan pernah berhasil, mereka akan sirna seiring berjalannya waktu. Itulah mengapa aku tak pernah percaya dengan cinta pertama dan tidak pernah menganggap siapapun yang pernah hadir di sisiku sebagai cinta pertama.
Akan tetapi, tidak dengan Kim Jongin. Dia percaya. Dia terlalu yakin dengan cinta pertama yang tidak akan mengkhianati. Dia bahkan pernah bersumpah akan setia menunggu cinta pertama itu hingga akhir hidupnya. Konyol. Kim Jongin terlalu gemar dengan hal-hal yang dramatis.
Aku benci hal dramatis. Aku lebih suka dengan hidupku yang mengalir apa adanya tanpa harus mengharapkan hal-hal romantis seperti sumpah setia cinta pertama.
Oh, tidak tidak. Aku bukan Kim Jongin.
Kendati begitu meyakini cinta pertama dan kendati aku sudah begitu dekat dengan Kim Jongin sejak tingginya selutut orang dewasa, tetap saja, aku tak pernah tahu siapa cinta pertama yang dimaksud.
Pernah mencoba menebak dengan menyebut nama Jung Soojung, gadis yang sudah tiga tahun dikencaninya, tapi tetap saja senyum kernyih dengan kedik bahu sebagai balasan itu, membuatku ingin menghancurkan kepala Kim Jongin.
Jongin sebenarnya bukan orang yang tertutup. Dia terbuka, dia bahkan gemar membuka baju dan memamerkan bentuk tubuh yang atletis.
Bercanda.
Maksudku, Jongin adalah tipikal lelaki yang senang berbagi dan menuntut solusi masalah denganku, dengan Park Chanyeol juga, teman sepermainannya. Namun, masalah hati, Jongin mengunci rapat-rapat.
Aku tetap yakin dengan tebakanku, Jung Soojung adalah cinta pertama Jongin. Gadis yang tidak akan mengkhianati dan akan setia hingga akhir hidup.
Akan tetapi, Chanyeol pernah bercerita jika itu bukan Soojung; Jongin pernah bercerita padanya bahwa Jongin belum sempat mengencani cinta pertamanya itu. Suatu hari nanti, kata Jongin, dia akan memiliki cinta pertamanya itu.
Aku pikir itu egois; mengharapkan cinta lain sementara kini ia masih bersama gadis sempurna yang mampu melengkapi kisah cintanya. Kim Jongin terlalu serakah.
Padahal, jika dibandingkan dengan gadis lain yang pernah Jongin kencani, Jung Soojung adalah yang terbaik. Terlahir dari keluarga yang baik dan berkecukupan, mempunyai paras cantik jelita dipadu dengan penghasilan hidup yang memadai. Jung Soojung adalah gadis sempurna.
Terkadang sempat terlintas di benak, kenapa gadis sepertinya lebih memilih Kim Jongin, seorang guru akademi menari yang gajinya bahkan tak lebih baik dari diriku.
"Itulah mengapa kukatakan dia bukan cinta pertamaku." Begitu jawabannya kala aku mendesak dengan mengejek; bagaimana bisa seorang dokter yang ayahnya pemilik rumah sakit di tempat ia bekerja, mencintai seorang guru miskin seperti dirimu?
"Maka dari itu, katakan siapa cinta pertamamu?" Seringkali aku mendesak dengan pertanyaan semacam ini.
"Daripada itu, apa kau pernah berpikir siapa cinta pertamamu?" Jongin pun memberikan pertanyaan yang sama tiap kali aku mendesak akan jawaban tentang cinta pertama.
"Sudah kubilang aku tak mempercayainya." Jawabanku selalu telak.
"Bukan tak percaya tapi kau belum menemukannya." Itulah jawaban yang selalu diberikan oleh Jongin setiap kali aku mengatakan aku tak mempercayai.
Aku adalah seorang gay. Sehingga tak pernah terpikir di kepala jika cinta pertama itu ada untuk orang seperti jenisku.
Ah, dahulu sempat berpikir jika Kak Insung adalah cinta pertamaku. Kami cukup unik, menurutku. Hubungan kami memang tak pernah lurus dan mulus, malah cenderung jenuh. Tapi, jika terlalu lama jauh, kami merindu. Aku dan Kak Insung, cukup manis kala itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Fanfiction[COMPLETED] (21+) Boys Love Bukan Do Kyungsoo jika ia mempercayai frasa cinta pertama. Baginya, cinta pertama akan sirna begitu saja seiring waktu berjalan. Namun, matra cinta pertama berulah manakala Kim Jongin, teman masa kecil Kyungsoo...