07. Rahasia

1.8K 302 74
                                    



Aku tidak suka merahasiakan segala hal kepada Jongin, baik itu yang menyakiti hatinya ataupun yang tidak ada hubungan sama sekali dengan dirinya. Jongin tahu segalanya tentang diriku, melebihi Chanyeol, kekasihku sendiri.

Itulah sebabnya aku sedikit terganggu jika Jongin mulai merahasiakan sesuatu padaku. Itulah sebabnya aku akan terus mengusik jika Jongin tetap diam tanpa memberitahu.

Barangkali Jongin memiliki maksud lain untuk merahasiakannya, misalkan saja seperti cinta pertamanya yang dirahasiakan sejak beberapa tahun yang lalu.

Aku tak mengelak jika dikatakan egois, yang jelasnya aku tidak suka jika Jongin merahasiakan suatu hal pada diriku.

Pekerjaanku hari ini sebenarnya tidak melelahkan. Hanya menemani Pejabat Hyun yang bertemu dengan Tuan Jordan dari kedutaan asing di kamar rawat inapnya.

Berita tentang pejabat Hyun yang ditabrak lari oleh seseorang yang tak dikenal sedang hangat akhir-akhir ini. Pelakunya belum ditemukan dan Chanyeol, yang menangani kasus ini, bahkan bekerja sama dengan kepolisian untuk mencari tahu pelakunya.

Pejabat Hyun adalah orang yang cukup penting, apalagi di kantor kami, itulah mengapa banyak sekali koleganya yang datang mengunjungi. Kunjungan Tuan Jordan hari ini diliput media sehingga memaksaku untuk mendampingi Pejabat Hyun sebagai penerjemahnya.

Menjadi pendamping sebagai penerjemah para pejabat memang salah satu dari tugasku yang bahkan sudah menjadi kebiasaan. Jadi, ini bukanlah hal yang melelahkan.

Ada hal lain yang membuat kaki ini susah untuk digerakkan bahkan serasa lumpuh.

Sebaiknya tadi kutolak saja ketika Dokter Jung mengajak bertemu di kafetaria rumah sakit.

Aku tidak bisa menyalahkan Pejabat Hyun yang dirawat di rumah sakit milik ayah Jung Soojung dan membuatku tak bisa menolak kala gadis itu mengajak berbicara sejenak, apalagi pekerjaanku sudah benar-benar selesai.

"Tak menyangka bisa berbicara dengan Kyungsoo ssi, padahal selama ini untuk bertemu saja susah. Jongin selalu menolak memperkenalkan Kyungsoo ssi padaku." Dokter Jung memulai pembicaraannya setelah meneguk cokelat panas yang dipesan di kantin rumah sakit sore tadi.

Aku tersenyum kala itu, memandanginya yang tampak elegan dengan jas putih khusus untuk seorang dokter. Dulu, Ibu berharap salah satu anaknya menjadi seorang dokter. Sayangnya, aku adalah seorang penakut ketika melihat darah bahkan hanya setetes saja dan Kak Minsuk sama sekali tak berminat untuk memakai jas putih itu. Kakak lebih senang menghibur orang sehingga kakak memutuskan untuk menjadi seorang aktor.

Aku baru saja akan menjawab ucapan Dokter Jung, tapi dia kembali membuka suara. "Apa semua berjalan lancar?" Aku mengerut dahi tak mengerti dengan pertanyaannya. "Kyungsoo ssi dan Jongin, apa kalian bersama?"

"Bersama? Maksudnya? Dokter Jung sendiri tahu jika aku bersama Jaksa Park. Jongin hanya teman." Aku menjawab, karena kurasa bersama yang seperti itu yang dimaksud Dokter Jung.

Dia tersenyum. "Ah, jadi ciuman waktu itu percuma saja ya?"

Aku hampir tersedak minuman ketika Dokter Jung mengucapkan kalimat itu. Ingatanku bahkan kembali di kala aku datang mengantar ayam goreng ke rumah Jongin beberapa waktu lalu. Aku sudah mengira hal itu akan terjadi. Meskipun tidak mengintip dari pintu gerbang rumah Jongin, Dokter Jung bisa sangat mudah melihat di layar intercom pintu rumah Kim Jongin ketika kami melakukannya.

Dokter Jung tersenyum lagi. "Kyungsoo ssi tidak perlu merasa bersalah, aku yang seharusnya minta maaf karena melihatnya."

Aku meletakkan cangkir minumanku di atas meja kantin rumah sakit, setelah menelan ludahku, aku memberanikan diri menatap Dokter Jung. "Walau bagaimanapun aku yang harus minta maaf, seharusnya aku menghalangi Jongin ketika akan melakukannya," ucapku.

First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang