Prolog

5K 149 33
                                    

Hai temen-temen👋 ini cerita pertama ku🌻 author harap kalian suka ya🤗 mohon dukungannya 🌈 Terimakacii 🦄

Jangan lupa Votmen dan Follow author! Harus yaa✨

_________________________________________


"Dibalik "Cuma seru-seruan" ada perasaan yang sebenarnya dipendam"

(Jerome Polin)

🌻🌻🌻


Di sebuah rumah pohon, terdapat seorang anak laki-laki dan perempuan yang masih mengenakan seragam SMP-nya sedang belajar bersama. Mereka membolos pada saat jam pelajaran kedua. Ah! Ralat. Lebih tepatnya mereka menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar dikarenakan guru-guru sedang rapat.

Sebenarnya mereka hanyalah seorang kakak kelas dan adik kelas yang kebetulan bertemu ketika sosok perempuan itu yang notabene adik kelasnya terjatuh akibat memanjat dari pohon belakang sekolah karena terlambat dan gerbang pun juga sudah ditutup oleh satpam. Tak sengaja ada seorang Anak laki-laki melihat ia terjatuh langsung menertawakannya. Karena insiden saat itulah mereka saling mengenal dan semakin dekat. Walaupun awal mula bertemu mereka saling mengejek dengan berbagai ejekan yang dilontarkan.

Seiring waktu berjalan, mereka sering tak sengaja bertemu dan jangan lupa masih dengan sebuah ejekan. namun, sekarang sudah berbeda mereka tampak lebih akrab. Dan Salah satu dari mereka memendam perasaan lebih. Ya! Lebih tepatnya anak laki-laki itu memendam perasaan kepada sosok perempuan kecil nan imut itu.

"Ini caranya gimana sih, Ar?" tanya anak perempuan itu sambil menunjukkan soal di buku matematika yang ia anggap belum bisa kepada kakak kelasnya. Ya walaupun tanpa embel-embel "kak".

"Makanya kalo guru jelasin tuh dengerin, neng! Bukan cuma jatuh dari pohon yang lo bisa lakuin." ejek Arka.

"Tuh kan dibahas lagi! ini juga lagi belajar, ogeb!" kesal Avvaya.

"Ah masa sih neng." goda Arka sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Bodo ah! Ngambek gue!" kesal Avvaya.

" Lah, ngambek bilang-bilang." balas Arka seraya terkekeh.

"Awas! Gue mau turun!" ucap Avvaya setelah membereskan alat tulisnya. Ia segera menuruni tangga rumah pohon tersebut dan meninggalkan Arka sendirian.

"WOIII JANGAN NGAMBEK ELAH! NTAR CANTIK NYA ILANG GIMANA COBA?" Teriak Arka dari atas rumah pohon.

"BODO AMAT!" Balas Avvaya dengan teriakan dari bawah yang tak kalah kencang-nya dengan suara Arka.

"NTAR GAK ADA YANG NAKSIR! TERUS JADI PERAWAN TUA, MAMPUS LO!" Teriak Arka yang masih stay di rumah pohon.

"GAK BAKAL!"

"IYALAH GAK BAKAL! ORANG YANG NAKSIR LO ITU GUE." ungkap Arka namun,tak dihiraukan oleh Avvaya yang menganggap hal itu hanya sebuah candaan belaka.

"GEMBEL!!!" Avvaya langsung berlari begitu saja meninggalkan Arka.

'andai aja lo tau, kalo gue emang beneran suka sama lo' gumam Arka.

Arka membereskan peralatan tulisnya lalu dimasukkan ke dalam tas dan segera turun dari rumah pohon untuk menyusul Avvaya. Ia melihat Avvaya yang hendak menyeberang tanpa melihat arah kanan atau kirinya. Sehingga ia tidak melihat bahwa terdapat sebuah mobil dengan kecepatan diatas rata-rata mengarah pada Avvaya. Arka yang melihat langsung berlari untuk menyelamatkan Avvaya. Namun, ia terlambat. Mobil tersebut sudah menabrak Avvaya di depan mata kepalanya sendiri. Ia syok melihat Avvaya yang terkapar di jalan raya.

"AVVAYA!" Arka berlari menuju Avvaya yang sudah kehilangan banyak darah di kepalanya.

"Bangun Vay! Please!" ucap Arka menangis sambil menepuk pipi Avvaya. Dan Ia merasa menyesal tidak bisa menyelamatkan Avvaya di waktu yang tepat.

"VAYYA!" teriak Arka terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin membasahi pelipis wajahnya.

'Arrghhh! Mimpi itu lagi.' gumam Arka.

'kapan lo bisa hilang dari ingatan gue, Vay!" gumamnya.





[JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN FOLLOW]

Hello readers! Pembaca setianya aku!

Hmmm gimana kisah selanjutnya ya!


Ikutin terus yaa

Votmen lebih banyak update lebih semangat❤️

@arka.zelvin
@arrayazhia_
@andararen
@reyhan.zaki
@tisha_imel
@davinelkan

Ig : lailyarizka

RAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang