19 - Siapa Vaya?

770 67 38
                                    

Pencet tombol bintang dibawah + serbu komentar!!!!
Ayok!!!

Yg suka lapak ini terimakasi❤️

Ig : lailyarizka

_________________________________________

06.10

Sebagai gadis yang rajin dan taat aturan, haru ini adalah jadwal Raya piket. Jadi, Raya berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Apakah kalian berfikir bahwa Raya berangkat ke sekolah dijemput kakak kelasnya itu? Jawabannya adalah tidak. Karena ia ingin berangkat dengan papahnya, kebetulan Gerald juga berangkat pagi. Alasan lain, ia sedang tidak ingin mendengar bisikan-bisikan wanita alay kembaran iblis yang akan merusak moodnya. Karena semenjak tadi malam, Raya tidak lepas dengan senyuman dan hal itu disebabkan oleh Arka.

Setelah beberapa menit ia sampai ke sekolah yang kelihatan masih sepi. Ia keluar dari mobil seusai menyalami tangan papahnya.

"Jangan lupa pulang sekolah ajak Arka ke rumah." peringat Gerald, ia sudah yakin dengan keputusannya untuk memberitahu hal itu.

"Siap pak bos."

Raya melewati koridor-koridor yang masih sepi hingga ia masuk ke kelasnya dan mencari sapu yang ada di pojok belakang. Ia menyapu kelas dengan telaten dan berusaha untuk bersih karena kata orang jaman dulu, kalau menyapu tidak bersih dan masih ada kotoran ntar suaminya brewokan. Dan Raya tidak mau jika nantinya ia mendapatkan suami brewokan atau Arka yang brewokan? Entahlah.

Saat ia sedang fokus membersihkan laci-laci siswa yang suka menjadikannya sebagai tempat sampah. Tiba-tiba muncul seseorang yang mengagetkannya.

"DOR!"

"EH MAMA EH MAMA!!" terlonjak Raya sambil memegang dadanya yang kaget.

"Lo pikir gue mamah lo!"

"Refleks. Salah siapa lo ngangetin gue." kesal Raya.

Nyengir Dara. "Hehehe ya maap. Fokus banget sih lo bersihinnya."

"Ya iyalah, kan gue gak mau suami gue ntar brewokan. Emang elo kalo piket cuma asal-asalan!"

"Yeee yang penting nyapu gue mah. Eh itu beneran ya, kalo nggak bersih ntar suaminya brewokan?"  ucap Dara memajukan wajahnya ke hadapan Raya.

Raya menjauhkan wajah Dara dari hadapannya. "Jauh-jauh ah muka lo!" setelah wajah Dara menjauh Raya kembali melanjutkan ucapannya. "Katanya sih gitu,"

"Iihh ntar kalo Reyhan brewokan gimana? Gue gak mau ih, tapi gue kan cinta gimana dong?"

Raya mengedikkan bahunya. "Udahlah minggir lo, gue mau lanjutin."

Dara mencibir kesal. Lalu meletakkan tasnya di kursi. Sedangkan Raya melanjutkan piketnya yang tertunda.

🌐🌐🌐

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi. Namun, kelas 12 MIPA 1 masih pelajaran. Ntah gurunya yang tidak dengar atau memang sengaja waktunya ditambah? Davin yang kesal ia langsung berdiri dari tempat duduknya.

"YUHUU PAK TOM AND JERRY UDAH BEL!" Davin melangkah untuk keluar kelas.

"HEH HEH KAMU MAU KEMANA!" teriak Pak Tomy membawa penggaris kayu yang ditujukan ke arah Davin.

"KANTIN PAK! CACING SAYA UDAH MINTA MAKAN!! WOI ARKA REYHAN BURUAN!!!"

Siswa lain yang melihat tingkah Davin hanya tertawa. Selain menertawakan Davin yang tingkahnya naudzubillah tidak boleh dicontoh mereka juga menertawakan Pak Tomy yang menahan amarah yang hampir meledak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang