Jangan lupa vote komen dan follow duls yaa 🦄
Ig : @lailyarizka
_________________________________________
Raya berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju ke ruang makan untuk sarapan. Gerald-papa nya sudah duduk di kursidekat meja makan sedangkan Mita menata makanan yang telah dimasaknya pagi ini di meja makan. Bagaimana dengan pembantu di rumah nya? Nah jawabannya pembantu rumah mereka sedang pulang kampung dikarenakan anak bungsunya sedang sakit.
"Halooo papa mama ku tercinta!" Teriak Raya sambil berlari kecil kearah Gerald dan Mita lalu mencium pipi kedua orang tuanya.
"Hmmmm masak apa nih?" Raya mencium bau masakan Mita yang sudah diatas meja. "Enak banget baunya." ucap Raya.
"Ya enaklah masakan mama gitu loh." ucap Mita membanggakan diri terhadap anak perempuannya. "Kalo gak enak baunya, itu pasti kentut kamu." sambung Mita yang tidak tahu tempat membicarakan hal yang menjijikkan di depan makanan.
"Ma...." tegur Gerald sambil memelotot kan matanya ke arah Mita. Gerald tidak suka membicarakan hal-hal seperti itu pada saat ia akan makan.
"Peace papa." cengir Mita sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.
"Pah, istrinya siapa sih? Perasaan istri papa gak kayak gitu deh." bisik Raya kepada ayahnya dan melirik Mita yang sedang menyiapkan makanan mereka ke piring masing-masing.
"Papa juga heran, mama kamu kan gak segila itu." bisik Gerald yang masih terdengar suaranya di telinga Mita.
"Mama denger loh pa," Mita berkacak pinggang di hadapan Gerald. "Nanti tidur diluar ya!" perintah Mita kepada suaminya.
"Papa berangkat duluan ya istriku sayang. Jangan marah-marah nanti cepet tua loh." canda Gerald sambil berlari kearah pintu dan membuka pintu mobilnya.
"PAPA." teriak Raya sambil memasukkan makanan satu sendok ke dalam mulutnya. "Raya jangan ditinggal." sambung Raya ngacir keluar rumah dan masuk pintu mobil.
"Ckckck... suami sama anak siapa sih, gilanya kebangetan."gerutu Mita membereskan piring kotor yang ada di meja makan.
⛄⛄⛄
Arka menancapkan gas motornya kemudian melaju diatas kecepatan rata-rata. Ia emosi dengan papa nya namun emosi tersebut hanya ia pendam. Dirga kembali menampar Arka walaupun tidak terlalu membekas pada wajah Arka.
Pagi tadi, Dirga berbicara kepada Arka. Dirga ingin Arka kuliah mengambil jurusan manajemen untuk meneruskan perusahaan miliknya. Namun, Arka tidak mau. Ia ingin menjadi Pilot sesuai keinginannya sejak kecil. Tetapi papa nya melarang Arka dan menampar Arka karena berani-beraninya ia menentang papanya.
Dirga ingin anak laki-laki satu-satunya meneruskan perusahaan nya. Shila?ia kan perempuan,madih kecil pula. Bagaimana bisa ia mengandalkan nya. Walaupun gender pada masa kini tidak terlalu dipermasalahkan. Tetapi berbeda dengan Dirga.
Sesampainya di sekolah, Arka segera memarkirkan motornya. Ia juga melihat Raya yang turun dari mobil. Ia mengikuti langkah Raya. Sedangkan Raya merasa ada yang mengikuti nya dari belakang,ia langsung menoleh ke belakang dan melihat Arka. Arka yang sadar jika Raya melihatnya. Ia segera menarik tangan Raya menuju ke rooftop.
"Lepasin." ucap Raya memberontak cekalan tangan Arka. Namun apalah daya kekuatan Raya tidak sekuat Arka. Malah Arka lebih mempererat cekalan nya menimbulkan tangan Raya kemerahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (ON GOING)
Teen Fiction"Awalnya gue kira lo cuma cowo dingin, datar, ketus yang tiba-tiba nge-klaim gue jadi pacar lo! Ternyata gue salah, lo udah jadi cowo gue semenjak hari itu. Tapi gue lupa!" ~ Arraya Zhia Pradita "Gue juga ngira kalo lo itu bukan cewe yang gue maksu...