Sebelum membaca vote komen dan follow duls yaa!
Ig : @lailyarizka
_________________________________________
"Kepada kamu yang jauh disana,rindu adalah nyawa yang tetap menghidupkan kita. Jagalah sepenuh hatimu agar tak kelabu hariku."
(Boy Candra)
🍁🍁🍁
Akhirnya Arka sampai di rumah setelah mengantar pulang Raya, Baginya hari ini cukup melelahkan. Ia langsung masuk ke dalam rumahnya. Terlihat Sang Bunda yang sedang menyuapi adik kecilnya.
"Assalamualaikum!" Salam Arka
"Waalaikumsalam!" Jawab Nia,Bundanya.
"Abanggggg!" Teriak Shila,adik kecilnya yang masih berumur 4 tahun. Adiknya itu sangat cantik dan lucuu. Arka gemesh dengan adik kecilnya itu tetapi arka selalu menganggap adiknya sebagai hiburan tersendiri bagi Arka.
"Sini peluk abang!" Ucap Arka, Shila langsung memeluk abangnya dengan senang hati.
Jika sedang bersama keluarga sifat Arka berubah 180 derajat dari sifat di lingkungan sekolah. Yang disekolah dingin seperti es batu tetapi saat di rumah ia berubah jadi seseorang yang hangat layaknya matahari. Apalagi dengan Bunda dan si kecil, Shila.
"Baru pulang, Bang?" Tanya, Nia
"Iya Bun,tadi latihan basket dulu." Jawab Arka
"Yaudah,mandi sana Bang! Shila kamu sama Bunda lanjutin makan biar abang mandi dulu. Kamu gak bau apa deket deket abang?" Tanya Nia
"Ish Bunda,aku gak bau!" Sebal Arka
"Abang bauuuuu kecut, shila mau sama bunda." Kata Shila dan langsung turun dari gendongan Arka.
"Kamu tuu yaa anak kecil!" Kata Arka
"Buruan mandi bang!" Suruh Nia
"Iya Bun." Jawab Arka
Arka berjalan menuju tangga dan masuk ke kamar nya yang bernuansa hitam putih yang sengaja dibuat seperti catur. Kamarnya terlihat cukup besar, banyak koleksi-koleksi milik Arka yang dipajang di almari khusus.
Arka tidak langsung mandi, ia malah kepikiran dengan cewe yang ditolongnya tadi, seperti mirip 'dia'.
"Cewe tadi kok mirip banget sama dia ya." Gumam Arka
"Apa jangan-jangan Raya itu dia?"
"Tapi namanya kenapa beda?"
"Kalo itu memang dia, tapi kenapa dia kayak gak kenal gue."
"Arrrggghhh dia siapa sih!!" Teriak Arka
Nia mendengar suara teriakan dari anak sulungnya. Ia berfikir ngidam apa coba dulunya.
"ABANGG JANGAN TERIAK-TERIAK!" Teriak Nia dari bawah
"MAAF BUN, GAK SENGAJA."
"Kamu ya bandel, dibilang suruh mandi,kok malah teriak. Cepetan!" Kata Nia yang sudah menghampiri Arka di kamarnya.
"Iya Bun." Jawab Arka sambil tanganya membentuk peace.
Arka langsung memasuki kamar mandinya, dan tidak berniat memikirkan hal itu lagi, sudah membuatnya pusing sendiri.
****
Entah kenapa perasaan Raya sangat senang diantar oleh kakak kelasnya itu.
Raya langsung merebahkan diri di kasur kesayangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (ON GOING)
Teen Fiction"Awalnya gue kira lo cuma cowo dingin, datar, ketus yang tiba-tiba nge-klaim gue jadi pacar lo! Ternyata gue salah, lo udah jadi cowo gue semenjak hari itu. Tapi gue lupa!" ~ Arraya Zhia Pradita "Gue juga ngira kalo lo itu bukan cewe yang gue maksu...