Kevin baru saja keluar dari ruang guru, menaruh buku tugas teman-teman sekelasnya.
Dengan tidak berperisahabatan, temannya yang lain pergi meninggalkannya ke kantin.
Letak ruang guru dan kelas 10 yang berdekatan menjadikan Kevin melewati deretan kelas 10 untuk sampai ke kantin.
Dari tempatnya, Kevin melihat Jeva dan kedua temannya sedang mengobrol. Jadi Kevin menghampiri mereka.
"Kalian mau kemana?"
"Eh, ada kak Kevin, kita titip Jeva ya kak"
"Tapi Bay, kita harus an..."
"Kamu ikut aku aja, biar Jeva sama kak Kevin--
Je, kita ke kantin dulu ya beliin kamu makan abis itu kita nyusul kamu, oke"
Jeva hanya mengangguk menanggapi perkataan Bayu.
Bayu mendorong badan Heri agar cepat berjalan. Memaksanya untuk mengikuti Bayu ke kantin.
Kevin memperhatikan Jeva yang memegang perutnya seperti menahan sakit.
"Kamu kenapa Je? Sakit?"
"Perut Jeva sakit kak"
"Maag kamu kambuh lagi?"
"Kayaknya iya kak, kemaren Jeva nggak sempet makan gara-gara ke asikan baca komik hehe..."
"Sakit masih bisa cengengesan kamu, ayo kakak anterin kamu ke uks"
"Iya kak"
Kevin menuntun Jeva pergi ke uks.
"Sebelum berangkat sekolah udah makan belum?"
"Belum kak"
"Hadeh, kalo waktunya makan, makan Je, jangan bikin diri kamu sakit"
"Iya kak"
"Seasik apa pun komik yang kamu baca harus inget makan, jangan sampe nggak"
"Iya kak"
"Apa perlu kakak ke rumah kamu buat ingetin kamu makan?"
"Nggak perlu kak"
"Jadi, jangan bikin kakak khawatir oke"
"Kekeke... iya kak Kevin"
"Daritadi iya iya mulu Je"
"Kakak cerewet banget"
"Kakak nggak cerewet ya"
"Iyain aja deh"
Mereka sudah sampai di uks, Kevin menyuruh Jeva tiduran di kasur lalu, Kevin mencari obat buat Jeva.
"Kamu makan obat ini dulu ya"
Kevin memberikan obat yang ia temukan di kotak obat dan segelas air yang memang disediakan disana pada Jeva.
"Jeva nggak suka makan obat kak, pahit"
"Obatnya mau kakak gerusin?"
"Jeva kan bukan anak kecil kak"
"Iya, kamu bukan anak kecil tapi kamu bayi, bayi gemesin"
Kevin mengusap kepala Jeva pelan.
"Kak Kevin ihhh, Jeva bukan bayi"
"Iyain aja deh"
Jeva mengerucutkan bibirnya.
"Ayo obatnya di makan, pahitnya bentaran kok"
"Jeva nggak mau kak"
"Nanti kakak kasih permen deh, kalo kamu mau makan obat"
"Beneran?"
"Iya, nih kakak punya permen, udah liat kan, sekarang makan obatnya"
Terpaksa Jeva memakan obat yang di berikan Kevin. Wajah Jeva terlihat lucu saat menelan obatnya.
"Udah?"
"Udah, mana permennya"
"Satu aja oke"
"Iya"
"Kamu tidur aja Je, kakak beliin kamu makan dulu"
"Nggak usah kak, Bayu sama Heri udah mesenin Jeva makan kok"
"Ohh, kalo gitu kita tunggu mereka dateng"
Kevin duduk di samping kasur Jeva, mengeluarkan hapenya untuk mengirim pesan pada seseorang.
"Kakak nggak pergi ke kantin?"
"Ngusir nih?"
"Ihh, nggak. Jeva kan cuma tanya"
"Iya iya, kakak tau"
"Kak Kevin nggak laper?"
"Kakak udah nyuruh teman kakak buat kesini bawain makan"
"Kasihan temen kakak dong"
"Nggak apa-apa, temen kakak mau-mau aja kakak suruh kekeke--
Perut kamu masih sakit nggak?"
"Udah mendingan kak"
"Syukur deh, bayi rubah kakak udah nggak terlalu sakit perutnya"
"Ihh, kak Kevin jangan dicubit pipi Jeva"
"Maaf-maaf, kakak suka gemes sama kamu, dulu bunda makan apa sih kok bisa punya anak segemesin kamu"
"Makan beling kak"
"Hahaha, ngelawak kamu Je"
"Jeva ngantuk kak"
"Yaudah kamu tidur aja"
Jeva baru akan tidur, kedua temannya Bayu dan Heri datang membawa makanan. Bersamaan itu, ketiga teman Kevin juga datang.
Siapa lagi kalo bukan Riko, Rangga dan Zayyan.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeva [Hyunjeong ver.] ✓
Fiksi PenggemarCuma cerita tentang Jeva si adek kelas kesayangan Kevin. WARN!! - bxb - lokal - hyunjeong - gak jelas - homophobic? pergi jauh~