Masih di hari yang sama. Tepat jam 7 malam, bunda Nada menyuruh Jeva dan Kevin makan malam.
Di meja makan ayah Zidan sudah menunggu.
Banyak hidangan yang di masak oleh bunda Nada untuk sang suami dan anak-anaknya, ya Kevin sudah ia anggap anak sendiri.
"Makan yang banyak nak Kevin"
"Iya bunda"
"Tapi jangan kebanyakan, ngabisin beras kamu"
Bunda Nada menyenggol lengan suaminya.
"Ayah kalo ngomong ya"
"Ya kan emang bener bun, kalo ayah pulang ke rumah pasti ada Kevin di sini, sengaja ya kamu"
"Mana aku tau kalo ayah Zidan pulang"
Ayah Zidan itu kerja di luar kota jadi jarang pulang, sekalinya pulang ke rumah ketemunya Kevin yang lagi main sama Jeva.
"Aku kesini karena di rumah sepi nggak ada orang, kan bosen sendirian"
"Mami sama papimu kemana?"
"Nggak tau yah, pergi entah kemana aku nggak tau"
"Pasti mami dan papimu lagi...."
"Ayah makan, jangan banyak ngomong"
Setelah bunda Nada bilang gitu semuanya ngelanjutin makannya.
Jeva lebih dulu menghabiskan makanannya, kan dari tadi dia cuma diem dengerin ayah Zidan sama Kevin ribut.
"Jeva udah selesai"
"Kevin juga"
Jeva berdiri diikuti Kevin yang ada di sampingnya.
"Kalian mau kemana?"
"Keatas yah"
"Duduk lagi kalian"
Dengan wajah bingung mereka menuruti perintah ayah Zidan.
"Ayah mau ngomong"
"Lah, kan ayah udah ngomong dari tadi"
'untung anak sendiri, untung manis, untung lucu, untung gemesin, untung...'
"Ayah mau bicara sesuatu sama kalian berdua"
"Apa itu yah?"
"Ini tentang hubungan kalian"
"Hubungan kami? Aku sama Jeva?"
"Iya kalian, nggak mungkin kamu sama istri ayah, sembarangan"
"Ya kali aja gitu"
"Heh, congornya minta di jejelin cabe ya"
"Bercanda doang yah"
"Ayah lagi serius nih"
"Iya maaf"
"Buruan, ayah mau ngomong apa"
"Ayah tuh cuma mau nanya, hubungan kalian udah sampe mana"
"Hubungan apa maksudnya yah?"
"Ya, hubungan adek sama Kevin itu..."
"Kalian pacaran?" Ini bunda Nada yang tanya.
"Hah? Nggak kok bun"
"Mencurigakan"
"Ayah Zidan nggak percaya?"
"Mana bisa percaya, apalagi tadi kamu mau nge iya iyain Jeva"
"Ayah pikirannya kotor mulu, dicuci sana pake deterjen, nyucinya yang bersih"
"Dikira otak ayah baju apa bun"
Kevin dan Jeva yang denger cekikikan pelan.
"Habisnya ayah suka suudzon sama anak sendiri"
"Kevin kan bukan anak ayah bun"
"Ayah sama bunda ngomongin apa sih, Jeva nggak ngerti mending ke atas aja"
"Ayah belum selesai bicara dek"
"Kalo yang mau ayah bicarain soal hubungan aku sama kak Kevin kita nggak punya hubungan apa-apa yah, Jeva udah nganggap kak Kevin kakak kandung Jeva sendiri, mana mungkin kita bisa pacaran. Iya kan kak?"
"Hng.. i-iya..."
"Kita pergi ke atas"
Jeva menarik pergelangan tangan Kevin meninggalkan ruang makan.
Bunda Nada sama Ayah Zidan saling bertatapan.
"Udah lah yah jangan terlalu ngurusin urusan anak muda, sekarang adek udah mulai gede biarin dia milih kisah cintanya sendiri"
"Ayah tuh belum rela adek di rebut cowok lain bun"
"Mending ayah bantu bunda nyuci piring sama panci"
Ayah Zidan pasrah aja di suruh nyuci piring kotor.
Di kamar Jeva, Kevin merebahkan dirinya di kasur sambil memainkan hapenya.
"Jeva jadi pengen ganti ayah aja, yang ganteng kayak Sehun Exo"
"Kenapa?"
"Ayah suka nggak jelas sih hehe..."
"Gitu kan tetap ayah kamu Je"
"Iya sih, tapi ayah suka bikin jengkel"
"Sifat ayah Zidan emang gitu kan dari dulu sama kayak papi kakak"
"Iya ya, ayah sama papi Mirza kan satu spesies"
"Hush, nggak boleh bilang gitu"
"Jeva cuma becanda kok"
"Iya iya"
"Kak Kev?"
"Hmm?"
"kak Kevin nggak marah kan?"
"Soal?"
"Semua perkataan ayah ke kak Kevin"
"Hahaha... Udah biasa Je, ayah Zidan kan emang suka gitu sama kakak--
Ayah cuma takut anak semata wayangnya direbut sama pangeran ganteng kayak kakak itu aja"
"Iya ganteng kalo dilihat dari gelas"
"Burem Je"
"Hehehe..."
"Sini deketan kakak pengen meluk kamu"
Jeva merapatkan tubuhnya ke Kevin.
"Kenapa pelukkan kak Kevin nyaman banget"
"Nggak tau hehe..."
'sampe kapan ya...'
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeva [Hyunjeong ver.] ✓
Fiksi PenggemarCuma cerita tentang Jeva si adek kelas kesayangan Kevin. WARN!! - bxb - lokal - hyunjeong - gak jelas - homophobic? pergi jauh~