Author's POV
"Hyung, tak bisakah kita lewat pintu biasa saja?", Wooseok bertanya pada manajer mereka.
"Kami tidak salah hyung. Tidak ada alasan bagi kami untuk menghindar.", ucap Wooseok lagi. Semua member tahu, selama ini memang Wooseok yang banyak membantu mereka menyampaikan hal-hal yang tak tersampaikan. Dia adalah sosok hyung pemberani bagi maknae line, juga sosok yang dapat diandalkan oleh Seungwoo.
"Tapi... Apa kalian yakin? Jika kalian memang yakin bisa menghadapinya, kita akan lewat pintu biasa.", tanya manajer kembali pada mereka.
Sebenarnya member yang lain juga awalnya tidak mengerti mengapa mereka harus menghindari semua wartawan itu. Mereka tidak salah. Tidak ada hal buruk yang mereka lakukan. Kenapa mereka harus bersikap seperti seorang kriminal?
"Jika kalian semua setuju, kita kan lewat pintu biasa saja.", kata manajer hyungnim lagi. Semua member mengangguk. Mereka siap untuk menghadapi media yang ada.
"Haa... Baiklah. Kita akan lewat pintu biasa.", ujar manajer mereka pasrah. Sebenarnya semua yang staff agensi lakukan saat ini semata-mata hanya untuk melindungi member X1. Tapi nyatanya, nyali member juga cukup besar.
Mobil mereka akhirnya melaju kembali menuju pintu biasa. Ketika mereka sampai, terlihat jelas ada begitu banyak media dan fansite yang menanti mereka. Wooseok berdiri duluan dari kursinya dan sudah siap di depan pintu mobil.
"Aku akan turun duluan.", ujar Wooseok. Ia mengerti saat ini perasaan member campur aduk. Lebih tepatnya, perasaan Seungwoo dan Seungyoun, dua member tertua mereka sedang tak karuan. Itu sebabnya ia mengambil langkah paling depan. Setidaknya hal inilah yang bisa dilakukannya.
"Aku akan melindungi kalian semua.", ucapnya mengundang satu perasaan lega pada tiap member. Mereka bersyukur, ada Wooseok yang bisa selalu mereka andalkan.
Mereka akhirnya turun dengan Wooseok yang berjalan mendahului mereka. Kemudian mereka membentuk satu baris panjang, membungkuk pada media yang meliput. Wooseok sudah merutuk dalam hati. Hal inilah yang pasti diharapkan oleh media-media itu ketika meliput mereka.
Sebelumnya Wooseok bahkan sudah memohon agar mereka tidak perlu membungkuk, memberi hormat ataupun permintaan maaf pada media, karena mereka memang tidak salah. Tapi Seungwoo bilang bahwa mereka harus membungkuk. Cukup membungkuk saja, tidak perlu mengeluarkan sepatah kata apapun. Apalagi permintaan maaf. Hanya membungkuk. Akhirnya Wooseok mengikuti perkataan leader mereka itu.
Saat masuk ke dalam bandara pun Wooseok yang memimpin. Ia berjalan paling depan, memastikan dirinyalah yang menerima semua sorotan kamera yang ada saat itu. Banyak para masternim fansite saat itu tak kuasa melihat member X1 yang tampak sedikit murung, terutama Seungwoo dan Seungyoun. Tapi mereka bersyukur, ada Wooseok yang menjadi tameng mereka.
Mereka akhirnya sampai ke ruang tunggu. Wooseok mengecek ponselnya, mencari artikel mereka yang sudah banyak dirilis. Satu hal yang membuatnya tercengang, bahwa banyak artikel yang ternyata mendukung mereka. Senyuman terukir di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Secret Love - Sequel of Silent Love [Cho Seungyoun x Kim Wooseok]
FanfictionBiarlah ini menjadi rahasia kecil kita untuk saat ini. Biar saja jika hanya kau dan aku yang tahu. Asalkan kita bisa tetap bersama, tak ada lagi yang kuinginkan selain dirimu... "Untuk saat ini. Tapi bagaimana ke depannya? Bagaimana jika hubungan ka...